Tag Archive for: Apel Pagi

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan pengarahan dalam Apel Pagi, Senin (25/1). Foto: Media Kreatif

UM – Sivitas Universitas Mulia setiap Senin pagi melaksanakan rutinitas Apel Pagi dan mendapatkan pengarahan dari Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. Apel diikuti sebagian pimpinan, staf, dan karyawan yang tidak melaksanakan Kerja dari Rumah atau WFH, Senin (25/1).

Pada kesempatan ini, Rektor memberikan arahan terkait situasi beberapa daerah di Indonesia yang sedang tertimpa musibah dan bencana alam. Rektor menyampaikan turut berdukacita kepada para korban, dan membuka layanan pengumpulan donasi di lingkungan internal sebagai bantuan kepedulian kepada para korban.

“Jadi sepanjang manusia masih hidup, maka permasalahan akan selalu muncul, namun disitulah manusia diberikan akal agar berusaha meminimalisir dan menyelesaikannya dengan baik,” tutur Pak Agung.

Pak Agung menambahkan, usaha yang dilakukan manusia tersebut juga memiliki keterbatasan. “Kecuali diberikan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, misalnya, kalau hujan terus menerus itu bisa banjir. Jika lingkungan tidak mendukung, maka hujan selama lima hari bisa mengakibatkan banjir,” tuturnya.

Meski demikian, manusia dibekali akal dan pikiran yang luar biasa sehingga memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan bencana alam di masa yang akan datang.

Hal ini seperti terjadi di Kalimantan akhir-akhir ini, di antaranya terjadi di Kalimantan Selatan yang diduga Sumber Daya Alamnya mengalami eksploitasi. Begitu juga terjadi di Kalimantan Timur, seperti di Kota Samarinda.

Peserta Apel Pagi, Senin (25/1). Foto: Media Kreatif

Peserta Apel Pagi, Senin (25/1). Foto: Media Kreatif

Terkait dengan bencana alam di beberapa wilayah di Indonesia tersebut, Rektor mengingatkan satuan gugus tugas atau satgas Covid-19 Universitas Mulia agar bekerja lebih ketat dan disiplin terkait, yakni dengan tetap meningkatkan layanan administrasi maupun akademik.

Meski tidak ada aktivitas atau kegiatan di kampus untuk menghindari kerumunan, satgas tetap akan memberikan layanan yang prima kepada seluruh civitas Universitas Mulia dengan baik.

Begitu pula dengan persiapan pembelajaran semester depan, dosen sebagai garda depan yang bersentuhan langsung dengan mahasiswa diharapkan meningkatkan model pembelajaran daring secara efektif dan efisien.

Salah satu langkah yang bisa diterapkan dosen adalah melakukan kolaborasi dengan sistem pembelajaran daring yang sudah mapan, misalnya, dengan bergabung situs pembelajaran Coursera atau Khan Academy dan teknologi pendidikan lainnya.

“Di luar negeri video tutorial pembelajaran tersedia cukup banyak dan gratis, Bapak Ibu bisa berkolaborasi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar melengkapi maupun memperkaya materi pembelajaran,” tutur Rektor kepada peserta apel pagi.

Beberapa penyelenggara pembelajaran jarak jauh atau PJJ di dalam negeri seperti Univeritas Terbuka juga telah diakui dan cukup berpengalaman. Dosen juga dapat belajar dengan berkolaborasi sehingga dapat mengembangkan sendiri yang diharapkan semakin baik. (SA/PSI)

Arahan Rektor pada Apel Pagi Rutin, Senin (11/1). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

UM – Rektor Univeritas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. memberikan arahan pelaksanaan kegiatan atau aktivitas kepegawaian, akademik, maupun kegiatan administrasi dengan sistem Work From Home mulai pekan ini. Hal ini disampaikan Rektor pada kegiatan rutin Apel Pagi yang berlangsung di halaman gedung White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Damai Bahagia, Senin (11/1) pagi.

WFH akan diterapkan selama dua hari dalam satu pekan sekaligus untuk mencari solusi terkait dengan pembelajaran jarak jauh. “Insyaalah mungkin dimulai hari Rabu (13/1) paling lambat, jadi akan kami diskusikan lebih dulu mengingat makin lama makin berat di luar, kita kurangi jumlah orang di dalam. Jadi WFH dalam satu minggu dua hari sambil kita mencari solusi terkait dengan pembelajaran jarak jauh,” tutur Pak Agung.

“Satu yang penting di sini adalah kesehatan yang dijaga, karena sekarang ini kesehatan lebih berarti. Kalau merasa tidak sehat, izin saja. Sekarang saatnya izin lebih dipermudah, terutama flu yang mudah menular,” tuturnya.

Untuk itu, Rektor mengimbau seluruh pegawai untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, selain dengan melaksanakan apel pagi dan berdoa, juga melaksanakan senam kesehatan. “Nanti, pagi dan sore akan ada senam kesehatan, jadi diharapkan tubuh tetap bugar,” tuturnya.

Selama libur menjelang perkuliahan semester genap ke depan, Inkubator Bisnis diimbau Rektor agar meningkatkan kegiatan, termasuk di antaranya menangani kegiatan Marketing. “Jangan lupa harus terus menerus melakukan koordinasi,” tuturnya.

Terkait persiapan akreditasi perguruan tinggi dan program studi ke depan, Rektor mengingatkan agar seluruh struktur organisasi yang terkait agar mempersiapkan diri. Begitu juga dengan bagian Promosi dan Marketing diharapkan sudah mulai bergerak mempersiapkan diri lebih awal.

Selain kegiatan penunjang tersebut, Rektor juga mengingatkan tugas pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi agar terus dijaga dan ditingkatkan. “Jangan lupa bahwa kita juga punya SMP dan SMK, tugas kita, dosen itu juga mencarikan solusi pembelajaran bagi adik-adik kita yang di SMP dan SMK,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini siswa-siswi SMP maupun SMK sangat kurang dalam pembelajaran tatap muka di kelas di masa pandemi saat ini. “Hampir satu tahun mereka tidak mendapatkan pelajaran secara langsung. Nah, kita berharap mendapatkan solusi, misalnya, anak-anak SMK bidang Rekayasa Perangkat Lunak atau RPL kita berikan sekolah coding, pengajarnya adalah dari kita,” harapnya.

Hal ini sesuai dengan surat Kepala Koordinator LLDIKTI XI Kalimantan dengan nomor Surat 004/LL11/OT/2021 tanggal 4 Januari 2021 tentang Penugasan Dosen NIDN dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai ketentuan yang berlaku. “Untuk yang terhambat melaksanakan pendidikan dan pengajaran, masih bisa melakukan pengabdian pada masyarakat meski dalam keadaan pandemi Covid-19,” pungkasnya. (SA/PSI)

Apel pagi perdana sivitas Universitas Mulia, Senin (4/1). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

UM – Sivitas Universitas Mulia melaksanakan apel pagi pertama di tahun 2021 disambut cuaca cerah dan suasana pagi yang menyenangkan. Rektor kemudian mengajak para peserta yang hadir pagi itu olah raga ringan jalan kaki mengitari Gedung White Campus selama satu kali putaran, Senin (4/1).

Pada kesempatan tersebut, Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. mengimbau seluruh sivitas apabila tidak enak badan atau sakit untuk istirahat di rumah. Hal ini dilakukan mengingat di tengah meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini di Kota Balikpapan.

“Bapak/Ibu, jika ada perasaan yang kurang enak, sakit atau apa, itu jangan dipaksakan hadir, karena harus sehat, ya keluarga itu jauh lebih penting bagi kita,” tutur Pak Agung.

Terkait kondisi di kampus, Rektor mengimbau agar masing-masing ruang kerja maupun ruang kelas agar disediakan hand-sanitizer. “Ke depan, kita masih akan terus perjuangan sama seperti tahun kemarin, tampaknya masih seperti itu. Walaupun pemerintah masih terus melakukan terobosan-terobosan, maka kita persiapkan agar perkuliahan semester depan berjalan seperti biasa, bisa mengikuti dari rumah atau kantor masing-masing,” tuturnya.

Seperti diketahui sebelumnya, selama masa pandemi perkuliahan berjalan menggunakan sistem Blended Learning. Ke depan, pelaksanaan perkuliahan tersebut masih akan dilakukan evaluasi kembali memperbaiki beberapa kelemahan dan melakukan peningkatan model pembelajaran yang paling efektif.

Apel pagi perdana sivitas Universitas Mulia, Senin (4/1). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Apel pagi perdana sivitas Universitas Mulia, Senin (4/1). Foto: Nadya, Biro Media Kreatif

Tes indera penciuman sebagai dasar untuk mengetahui kesehatan masing-masing. Foto: Biro Media Kreatif

Tes indera penciuman sebagai dasar untuk mengetahui kesehatan masing-masing. Foto: Biro Media Kreatif

“Dalam keadaan seperti ini, pembelajaran tergantung pada Program Studi masing-masing, karena banyak sekali nanti ilmu-ilmu yang tidak harus dipelajari dan terbatas, hanya yang kita butuhkan saja,” tutur Rektor.

Terkait pengembangan riset dan teknologi, Rektor berpesan kepada seluruh sivitas tidak menyerah terhadap berbagai kondisi dan keadaan di tengah pandemi. “Karena kita di bidang IT, mudah-mudahan kita dapatkan jalan keluarnya. Kita juga harus bisa membantu anak-anak belajar di tingkat pendidikan dasar dan menengah,” tuturnya.

Usai apel pagi dan jalan kaki ringan, Rektor mengajak peserta untuk melakukan tes dasar indera penciuman dan tekanan darah. Hasil tes menunjukkan seluruh peserta dalam keadaan sehat.

Sementara itu, pekan sebelumnya, menyambut pelaksanaan Ujian Akhir Semester Ganjil 2020/2021 yang berlangsung pekan ini, Pjs. Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan dan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng. mengimbau dosen lebih bijak dalam menyediakan fasilitas ujian bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan isolasi mandiri atau sakit.

“Bapak Ibu Dosen, sehubungan dengan laporan adanya beberapa mahasiswa yang terdeteksi positif COVID-19, mohon kiranya lebih bijak dan mempertimbangkan kembali untuk pelaksanaan UAS secara Offline. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih,” pungkasnya. (SA/PSI)

Rektor UM Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. sedang tes indera penciuman, Senin (7/12). Foto: PSI

UM – Sejumlah kasus positif Covid-19 yang menimpa petugas KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara menjelang Pilkada menunjukkan kekhawatiran sejumlah pihak. Dikutip dari media, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Balikpapan melaporkan sebanyak 10 orang petugas KPPS terkonfirmasi positif. Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. meminta kepada seluruh civitas academica untuk melakukan tes penciuman sebagai upaya pencegahan Covid-19 usai melaksanakan apel pagi, Senin (7/12).

“Saya minta seluruhnya mengikuti tes indera penciuman di pintu masuk, terus menuju ruang Front Office untuk tensi tekanan darah,” tutur Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H.

Dalam tes penciuman ini, petugas secara sederhana menguji aroma minyak tawon pada indera penciuman peserta agar menyebutkan nama minyak tersebut dengan mata tertutup. Apabila indera penciuman tidak mengenali aroma sama sekali, maka yang bersangkutan dipersilakan untuk istirahat, melakukan isolasi mandiri dan pemeriksaan lebih lanjut.

Rektor UM Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. sedang tes indera penciuman, Senin (7/12). Foto: PSI

Rektor UM Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. sedang tes indera penciuman, Senin (7/12). Foto: PSI

Dikutip dari hellosehat, melakukan tes kemampuan penciuman dianggap lebih efektif sebagai cara penapisan atau screening gejala awal Covid-19 dibanding tes suhu tubuh. Hampir semua tempat umum melakukan screening dengan mengukur suhu tubuh pengunjungnya dengan thermogun atau thermal scanner.

Pemeriksaan suhu tubuh bisa jadi sangat tidak efektif menunjukkan apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak lantaran hanya mengukur suhu kulit. Selain itu, banyak kasus orang tanpa gejala (OTG) atau demam bukan salah satu gejala awal yang timbul. Kebalikannya, orang yang demam belum tentu terjangkit Covid-19.

Berdasarkan data dari 4 juta orang, hilangnya kemampuan indera penciuman bau (anosmia) adalah gejala utama Covid-19 yang dialami.

Dikutip dari hellosehat, sekitar 65% orang dewasa yang positif Covid-19 melaporkan kehilangan kemampuan penciuman. Sebanyak 16% dari yang positif Covid-19 mengatakan bahwa kehilangan penciuman satu-satunya gejala yang mereka rasakan.

Selama infeksi Covid-19, kehilangan penciuman berlangsung sekitar tujuh hari dan seringkali lebih lama. Sementara gejala demam hanya berlangsung selama tiga hari untuk kebanyakan orang. Dalam banyak kasus gejala ini terjadi tanpa gejala lainnya seperti batuk atau demam.

Masih dari hellosehat, data menunjukkan bahwa hilangnya indra penciuman secara tiba-tiba adalah gejala awal Covid-19 yang lebih umum daripada demam di semua kelompok umur. Fakta ini yang membuat tes penciuman Covid-19 disebut sebagai prediktor yang jauh lebih baik.

Meskipun demikian, tes kemampuan penciuman dapat mengidentifikasi orang dengan Covid-19, tapi penyebab hilangnya penciuman pun sangat beragam, bisa karena flu biasa, hidung tersumbat, atau sinusitis. (SA/PSI)