Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Drs. Alimuddin, M.Si, memberikan orasi inspiratif di hadapan para wisudawan Universitas Mulia pada acara wisuda sarjana yang berlangsung di Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan, Senin (18/11). Foto: Media kreatif

Dalam Orasi Ilmiah Wisuda Sarjana dan Diploma III ke-6 Tahun 2024

UM – Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Drs. Alimuddin, M.Si, memberikan orasi inspiratif di hadapan para wisudawan Universitas Mulia pada acara wisuda sarjana yang berlangsung di Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan, Senin (18/11).

Dalam orasinya, Alimuddin menekankan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi tantangan kehidupan pasca-kampus.

“Gelarnya hari ini hanyalah langkah awal. Kehidupan sesungguhnya baru dimulai ketika Anda berbaur dengan masyarakat dan berbagai kelompok,” kata Alimuddin kepada para wisudawan.

Alimuddin menekankan bahwa kesuksesan tidak bisa dipisahkan dari peran doa dan restu orang tua.

“Keberhasilan kita, termasuk saya, tidak akan pernah lepas dari doa-doa suci orang tua kita,” ujarnya. Ia juga berbagi kisah perjuangannya, mulai dari bekerja sebagai buruh hingga menjadi Deputi IKN.

Alimuddin kemudian membagikan prinsip hidup yang menjadi pedoman hidupnya. “Jangan ganggu keluarga, jangan ganggu almamater, dan jangan ganggu harga diri. Kita harus punya prinsip dalam hidup,” tegasnya.

Kepada para wisudawan, Alimuddin juga mengingatkan agar memperkuat keterampilan komunikasi dan karakter, yang menurutnya sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini.

“Banyak pekerja Gen Z dianggap kurang memiliki komunikasi yang baik. Ini menunjukkan pentingnya karakter dan keterampilan interpersonal,” ungkapnya.

Ia memaparkan berbagai peluang yang hadir berkat pembangunan IKN, mulai dari pekerjaan hingga sektor UMKM.

“Jumlah penduduk IKN pada tahun 2045 diproyeksikan maksimum 2 juta orang, dengan target menjadi wilayah zero emisi karbon. Kita harus memanfaatkan peluang ini,” jelasnya.

Alimuddin juga menekankan bahwa pembangunan IKN terus berjalan dan membuka lapangan kerja baru. “Perkantoran dan infrastruktur yang akan dilelang pada 2025 memberikan kesempatan besar bagi para lulusan untuk terlibat,” tambahnya.

Untuk menyambut tantangan ini, Alimuddin menyoroti pentingnya pendidikan yang relevan. Ia mendorong generasi muda untuk menguasai bahasa Inggris. IKN adalah kota dunia untuk semua.

Oleh karena itu, anak-anak dan generasi muda diharapkan mampu berbicara bahasa Inggris agar tidak gagap berkomunikasi dengan dunia luar.

“Mulai hari ini, tim saya sudah turun ke sekolah-sekolah untuk mengajarkan anak-anak berbicara bahasa Inggris, bukan belajar bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris itu susah, kita harus pahami lagi 16 tenses dan lain-lain,” ujarnya.

Menurut Alimuddin, pendidikan tidak hanya tentang nilai akademis, tetapi juga penguasaan keterampilan dan karakter.

“Kita perlu mengubah paradigma bahwa anak pintar hanya yang unggul di matematika atau fisika. Anak-anak dengan keahlian khusus sering kali lebih cepat berhasil,” katanya.

Ia bahkan berbagi inisiatifnya dalam menciptakan kelas khusus olahraga di Penajam Paser Utara.

“Hari ini, atlet-atlet kami di PPU telah berhasil juara nasional. Ini bukti bahwa kecerdasan non-akademik juga penting,” tambahnya.

Investasi Swasta dan BUMN pada Grounbreaking 1-7. Foto: Orasi Drs. Alimuddin

Investasi Swasta dan BUMN pada Grounbreaking 1-7. Foto: Orasi Drs. Alimuddin

Progres Pembangunan Sarana Pendidikan dan Kesehatan Instansi Pemerintah di luar KIPP. Foto: Orasi Drs. Alimuddin

Progres Pembangunan Sarana Pendidikan dan Kesehatan Instansi Pemerintah di luar KIPP. Foto: Orasi Drs. Alimuddin

Program Pelatihan Kompetensi Kerja yang dilaksanakan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat. Foto: Orasi Drs, Alimuddin

Program Pelatihan Kompetensi Kerja yang dilaksanakan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat. Foto: Orasi Drs, Alimuddin

Peran Ekonomi Kalimantan Timur

Alimuddin menyoroti dampak positif pembangunan IKN terhadap perekonomian Kalimantan Timur, termasuk peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 7,22 persen.

“Balikpapan dan sekitarnya sangat diuntungkan. Tidak pernah ada hotel yang kosong, dan aktivitas ekonomi semakin meningkat,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan peluang lokal, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat IKN.

“Kita baru mampu memenuhi 40 persen kebutuhan pangan. Ini adalah peluang besar untuk kita,” katanya.

Dalam akhir orasinya, Alimuddin berpesan kepada para wisudawan untuk terus belajar dan berinovasi.

“Hari ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan. Manfaatkan keterampilan dan potensi Anda untuk masa depan yang lebih baik,” tutupnya.

Acara wisuda yang dihadiri oleh 428 wisudawan dan tamu undangan ini berlangsung meriah dan penuh inspirasi, mencerminkan semangat baru untuk menyambut masa depan yang penuh peluang di era Ibu Kota Nusantara.

(SA/Kontributor)

Sebagian para Wisudawan 2024 Universitas Mulia berfoto bersama di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Senin (18/11). Foto: Media Kreatif

Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma III ke-6 Universitas Mulia Tahun 2024

UM – Universitas Mulia menggelar Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma III ke-6 Tahun 2024, bertempat di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Senin (18/11). Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si mengajak para lulusan memandang masa depan dengan optimisme dan realistis.

Dalam kesempatan ini, hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si, perwakilan Wali Kota Balikpapan, Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, Pembina Yayasan H. Satria Dharma serta para undangan lainnya.

Hadir pula Deputi Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Drs. Alimuddin, M.Si yang memberikan orasi ilmiah tentang Visi Ibu Kota Nusantara, Kota Dunia untuk Semua.

Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma III ke-6 Universitas Mulia tahun 2024 dibuka oleh Ketua Senat Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dengan tiga kali ketukan palu sidang.

Rektor mengawali sambutannya dengan laporan bahwa prosesi wisuda ke-6 tahun 2024 ini diikuti 428 wisudawan. Terdiri atas 353 wisudawan dari program Sarjana dan 75 wisudawan dari program Diploma III.

Wisudawan terbanyak dari Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) sebanyak 244 wisudawan. Disusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak 105 wisudawan. Kemudian dari Universitas Mulia Samarinda sebanyak 44 wisudawan, dan dari Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) sebanyak 35 wisudawan.

Dari jumlah tersebut, 47% mahasiswa lulus dengan predikat Cumlaude atau dengan pujian, dan 53% lulus dengan predikat sangat memuaskan. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) wisudawan mengalami kenaikan. Jika tahun 2023 rata-ratanya hanya 3,49, tetapi pada tahun ini naik menjadi 3,53.

Lebih lanjut, lama studi dan lulus tepat waktu sebanyak 98% berasal dari program Diploma Tiga dan 52% berasal dari program Sarjana.

“Jadi, jika melihat dari batasan lulus tepat waktu, maka Universitas Mulia sudah memenuhi standar nasional pendidikan tinggi,” ungkap Rektor.

“Ternyata setelah dilakukan tracer study pada tahun TS-1-3 dengan jumlah responden 549, ternyata rata-rata waktu tunggu lulusan untuk mendapat pekerjaan pertama kali di bawah enam bulan mencapai 79,9 persen, yang mendapatkan satu bulan bekerja untuk pertama kali mencapai 47,4 persen,” imbuhnya.

Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-6 Universitas Mulia Tahun 2024 dibuka oleh Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H selaku Ketua Senat, Senin (18/11). Foto: Media Kreatif

Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-6 Universitas Mulia Tahun 2024 dibuka oleh Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H selaku Ketua Senat, Senin (18/11). Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si mengawali sambutan pada Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-6 Universitas Mulia Tahun 2024, Senin (18/11). Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si mengawali sambutan pada Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-6 Universitas Mulia Tahun 2024, Senin (18/11). Foto: Media Kreatif

Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati Deviantie berpesan agar para wisudawan memulai dari diri sendiri apabila menginginkan perubahan dunia menjadi lebih baik dari saat ini. Foto: Media Kreatif

Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati Deviantie berpesan agar para wisudawan memulai dari diri sendiri apabila menginginkan perubahan dunia menjadi lebih baik dari saat ini. Foto: Media Kreatif

 

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: Media Kreatif

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si. Foto: Media Kreatif

Sebagian para Wisudawan 2024 Universitas Mulia berfoto bersama di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Senin (18/11). Foto: Media Kreatif

Sebagian para Wisudawan 2024 Universitas Mulia berfoto bersama di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Senin (18/11). Foto: Media Kreatif

Rektor mengungkapkan, berdasarkan hasil dari laporan tracer study dengan responden di atas 30% tersebut menunjukkan kesesuaian bidang kerja lulusan sangat erat, erat dan cukup erat mencapai 80,2 persen.

“Jadi, semua alumni Universitas Mulia bekerja sesuai dengan bidangnya, sesuai dengan kompetensinya,” ujarnya.

Wisudawan termuda lulus pada usia 20 tahun 10 bulan, yakni Angel Fransisca Niu dari Program Studi D3 Manajemen Industri FEB. Wisudawan tertua lulus pada usia 47 tahun 9 bulan, yakni Yance Jolanda Madellu dari Prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini FHK.

Kepada para wisudawan, Rektor mengingatkan saat ini berada di tengah arus besar perubahan yang ditandai oleh disrupsi teknologi, yang telah merombak cara berpikir, belajar dan bekerja.

“Teknologi kini bukan lagi sekedar alat pendukung, tetapi telah menjadi inti dari proses pembelajaran,” tutur Rektor.

Dengan kemajuan dalam kecerdasan buatan, data analitik dan konektivitas global, generasi saat ini memiliki kesempatan untuk belajar dengan cara-cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di era yang berubah dengan cepat, ilmu dan keterampilan yang kita miliki hari ini bisa saja usang dalam waktu yang singkat.

“Dunia kini menuntut kita untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, tidak hanya mempelajari hal-hal baru, tetapi juga mampu mengintegrasikan pengetahuan yang terus berkembang ke dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

“Untuk itu, saya mengajak kalian untuk memandang masa depan dengan optimisme dan realistis,” tutur Rektor.

Pendidikan yang sudah diperoleh saat ini bukan hanya tentang ijazah, tetapi tentang kemampuan untuk membaca arah perubahan dan memimpin inovasi dan membawa nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap langkah.

Senada, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati Deviantie berharap agar para wisudawan memulai dari diri sendiri apabila menginginkan perubahan dunia menjadi lebih baik dari saat ini.

Begitu pula kepada para pendidik dan staf untuk selalu berinovasi dan menjadikan contoh teladan bagi para mahasiswa agar terinspirasi terus belajar dan berkarya.

“Ibu ucapkan selamat kepada para lulusan. Semoga langkah kalian selalu disinari cahaya kesuksesan dan impian kalian akan terwujud satu persatu,” harapnya.

“Ingatlah selalu, meski kalian beranjak pergi, hati kalian tetaplah pulang ke tempat ini, Universitas Mulia, rumah yang akan selalu terbuka buat kalian,” tambah Hj. Mulia, salah seorang pendiri Universitas Mulia.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI 11 Dr. Muhammad Akbar mengucapkan terima kasih atas segala jerih payah yang telah dilakukan untuk memenuhi berbagai standar hingga meraih sejumlah prestasi.

“Dari tracer study yang insya Allah ke depan akan meningkat jumlah respondennya, semakin banyak semakin bagus kalau perlu 100% alumni,” ujarnya.

Terhadap masa tunggu untuk bekerja selepas lulus sarjana, Muhammad Akbar turut memberikan apresiasi.

“Ya, lebih 70% dari responden itu menjawab di bawah 6 bulan. Harapan kita semoga alumni hari ini 0 bulan. Semoga. Bahkan ada yang sudah bekerja saat ini. Saya yakin banyak yang sudah bekerja,” ujarnya.

Kepada para wisudawan, Muhammad Akbar memberikan tiga pesan. “Yang pertama adalah masyarakat akan bertanya, Anda belajar ilmu apa? Apa objeknya? Apa kajiannya? Harus dijawab dengan benar,” ujarnya.

Kedua, bagaimana metodologi atau proses mendapatkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh hingga jenjang saat ini. Dan yang ketiga adalah apa manfaat ilmu pengetahuan yang telah didapatkan, baik untuk pribadi, lingkungan, atau kemasalahan umat manusia.

“Karena tiga hal inilah yang menjadi prasyarat utama untuk dikatakan bahwa apa yang di kepala kita bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan, atau ke science murni atau scientific. Itu syaratnya,” ujarnya.

“Epistemologi, aksiologi, ontologi. Jangan pernah dilupakan sebagai seorang sarjana.
Anda lupakan itu berbahaya bagi seorang sarjana untuk mengatakan dirinya seorang yang pernah kuliah,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Cindy Maurellia akhirnya lulus dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini, pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia di Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11). Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Cindy Maurellia akhirnya lulus dan meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini. Cindy membuat haru teman-temannya dan para hadirin pada Wisuda Sarjana dan Diploma Universitas Mulia di Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11).

“Yang Kami hormati para tamu undangan beserta hadirin orang tua wali pendamping wisudawan wisudawati serta teman-teman saya wisudawan wisudawati yang hari ini tersenyum bahagia,” kata Cindy disambut applause teman-temannya.

Prestasi Cindy bukan kaleng-kaleng. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan pernah memilih Cindy bersama tujuh mahasiswa perguruan tinggi lainnya mewakili Kalimantan pada pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional pada tahun 2021 yang lalu.

Cindy pernah meraih Juara I Perlombaan Mendongeng se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN Parepare, Juni 2020.

Cindy pernah terpilih sebagai Pemuda Berprestasi Kota Balikpapan tahun 2020. Ia meraih Juara I Lomba Mendongeng pada PGPAUD Event 2020 di UPI Serang Banten.

Saat wisuda tahun 2023 ini, Cindy menerima penghargaan sebagai Wisudawan dengan IPK tertinggi pada Program Studi PGAUD.

“Ingatkah kalian ketika kita beriringan bersama menapak halaman gedung kampus ini, tempat yang kita yakini akan menjadikan kita sebagai pribadi yang Mandiri, Humanis serta tangguh sebagai penerus bangsa yang siap mengabdi demi kelangsungan mata rantai kehidupan di muka bumi ini?” kata Cindy kepada teman-teman wisudawan.

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i, M.Si dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh mitra Universitas Mulia dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy menerima penghargaan lulusan IPK tertinggi oleh mitra Universitas Mulia dan disaksikan orang tua Cindy. Foto: Nadya/Media Kreatif

Cindy mengingatkan kepada teman-temannya bahwa di kampus inilah mereka meraih pendidikan, berdiskusi, melakukan pengabdian kepada masyarakat, melakukan penelitian ilmiah dalam rangka melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi.

“Semuanya kita lakukan untuk menjaga marwah Universitas Mulia hingga akhirnya saat ini kita bisa berkumpul di sini sebagai wisudawan wisudawati Universitas Mulia,” ucap Cindy disambut applause teman-temannya.

Di depan hadirin, Cindy yang masuk tahun 2019 ini, mengaku merasa bangga telah menyelesaikan pendidikan hingga mengikuti wisuda dan memakai toga.

Menurutnya, Universitas Mulia merupakan satu janji dan tanggung jawab dirinya sebagai seorang anak maupun sebagai seorang mahasiswa.

“Janji yang sama sekali tidak mudah untuk ditunaikan. Janji yang di dalamnya penuh dengan kesedihan, keraguan, rintangan, dan bahkan tak jarang tangisan di penghujung malam,” katanya.

“Teman-teman, ingatkah kalian momen di mana kita harus begadang dikejar deadline tugas kuliah, takut ketika besok kita akan menjalani sidang skripsi revisi dan revisi lagi?” kata Cindy.

Ia mengingatkan bahwa perjuangan dirinya sebagai mahasiswa penuh dengan lika-liku dan kerja keras. Hal yang sama juga dialami teman-teman wisudawan lainnya.

Untuk itu, ia mengajak mereka berterima kasih dengan memberi apresiasi kepada dirinya sendiri, juga kepada seluruh pihak yang telah membantu.

Baginya, semua itu adalah upayanya dalam rangka meraih kesuksesan dalam kehidupan.

“Teman-temanku, ada pepatah Jepang yang menjadi salah satu motivasiku, yaitu Nana korobi yaoki, jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali,” kata Cindy.

“Artinya adalah seperih apapun luka, sesulit apapun cobaan, janganlah sekali-sekali kita berpikir untuk menyerah, karena sejatinya kuwa rakuno tane, penderitaan adalah bibit dari kesenangan,” katanya.

“Tidak ada satupun orang yang sukses yang tidak pernah diterpa oleh cobaan dalam hidupnya,” terang Cindy dengan semangat.

Ia berharap Universitas Mulia menjadi kampus favorit penyangga Ibu Kota Negara tahun 2023 dan menjadi kampus yang semakin mulia dan jaya. Bersama seluruh wisudawan, ia memohon doa restu bahwa perjalanannya masih panjang.

“Perjuangan ini harus tetap dilanjutkan. Semoga segala sesuatu yang menjadi maksud dan tujuan Kami senantiasa dipermudah dan diperlancar oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin ya rabbalamin,” pungkas Cindy.

(SA/Puskomjar)

Senyum Wisudawan 2023 Universitas Mulia, berlangsung di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Kreatif

UM – Universitas Mulia menyelenggarakan Wisuda Sarjana dan Diploma pada hari ini, Sabtu (18/11). Prosesi wisuda berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan. Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si mendorong para lulusan menjadi inovator dan pemimpin dalam menghadapi perubahan.

Turut hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si secara daring, Kombes Pol. Ari Wibowo Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, perwakilan Wali Kota Balikpapan, Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie, Pembina Yayasan Drs. Satria Dharma serta para undangan lainnya.

Tampak pula anggota Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM yang mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i mendorong lulusan untuk terus meningkatkan diri. “Jadilah inovator, jadilah pemimpin dalam menghadapi perubahan. Pelajari keterampilan baru, terus tingkatkan diri, dan tetap terbuka terhadap ide-ide baru,” tuturnya.

Rektor mengatakan, dunia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

“Saya ingin mengajak kalian untuk melihat tantangan ini sebagai peluang. Tunjukkan bahwa pendidikan yang kalian peroleh tidak hanya sebatas gelar di atas kertas, melainkan sebuah bekal untuk beradaptasi dan berkembang dalam era disrupsi,” terang Prof. Ahsin.

Senat Universitas Mulia pada Sidang terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma Tahun 2023 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Keatif

Senat Universitas Mulia pada Sidang Terbuka Wisuda Sarjana dan Diploma Tahun 2023 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Keatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin menandatangani kerja sama di bidang tridarma perguruan tinggi dengan Polda Kaltim yang diwakili oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Kaltim Kombes Ari Wibowo. Foto: Nadya/Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin menandatangani kerja sama di bidang tridarma perguruan tinggi dengan Polda Kaltim yang diwakili oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Kaltim Kombes Ari Wibowo. Foto: Nadya/Media Kreatif

Anggota Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM yang mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN. Foto: Nadya/Media Kreatif

Anggota Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D., CISA., CISM yang mewakili Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ph.D memberikan orasi ilmiah seputar IKN. Foto: Nadya/Media Kreatif

Senyum Wisudawan 2023 Universitas Mulia, berlangsung di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Kreatif

Senyum Wisudawan 2023 Universitas Mulia, berlangsung di Ballroom Novotel Hotel Balikpapan, Sabtu (18/11/2023). Foto: Nadya/Media Kreatif

Rektor mendorong para lulusan agar memiliki nilai dalam dirinya, sebagaimana uang kertas 100 ribu yang tetap bernilai sama meski telah terbuang, terinjak-injak dan kotor.

“Oleh sebab itu, para wisudawan jangan khawatir kehidupan ke depan tidak mudah seperti yang kita bayangkan. Kalau kita memiliki nilai, kita akan bisa hidup survive untuk menatap masa depan,” tuturnya.

Rektor kemudian menunjukkan cara agar bernilai, yakni memiliki pengetahuan, keterampilan, dan attitude atau karakter. “Tidak ada gunanya ilmu dan pengetahuan apabila karakter kita itu tidak baik,” tuturnya.

Berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Rektor mengatakan Universitas Mulia bersiap untuk memberikan kontribusi, baik para dosen, mahasiswa dan alumni, untuk secara aktif berperan di ibukota baru nanti.

Wisuda diikuti 376 orang, terdiri dari 344 wisudawan Program Sarjana dan 32 wisudawan Program Diploma Tiga. Sebanyak 243 wisudawan berasal dari Fakultas Ilmu Komputer (Fikom), 65 wisudawan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 23 wisudawan dari Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) serta 45 wisudawan dari PSDKU Samarinda.

Dari jumlah tersebut, 32% lulusan dengan predikat Cumlaude atau Dengan Pujian dan 68% lulusan predikat Sangat Memuaskan. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tahun ini 3.49 naik dibanding tahun lalu 3.40.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 82% lulusan tepat waktu berasal dari Program Diploma Tiga dan 49% lulusan tepat waktu Program Sarjana.

Rektor mengungkap, Muhammad Farhan lulusan D3 Sistem Informasi merupakan wisudawan usia termuda, yakni 20 tahun 9 bulan 21 hari. Sedangkan wisudawan tertua adalah Zohra Suma dari prodi S1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini tahun masuk 2019, yakni usia 49 tahun 8 bulan 9 hari.

Pada kesempatan ini, Rektor menandatangani kerja sama di bidang tridarma perguruan tinggi dengan Polda Kaltim yang diwakili oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Kaltim Kombes Ari Wibowo.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si hadir memberikan sambutan secara daring. Ia mengucapkan selamat atas terselenggaranya prosesi wisuda.

Kepada para wisudawan, Muhammad Akbar mengatakan wisuda merupakan hasil dari usaha mahasiswa yang telah berhasil melalui masa-masa sulit, terutama di masa Covid-19. Muhammad Akbar juga mengapresiasi pelaksanaan perkuliahan yang terus berlangsung hingga hari ini.

“Khusus kepada para wisudawan, di masa yang akan datang, Anda semuanya akan menjadi generasi emas, yang pasti akan mempimpin negara yang kita cintai ini. Untuk itu, kami berharap Anda akan menjadi sumber daya yang berkualitas,” harap Muhammad Akbar.

“Saya ingatkan sejak sekarang, pastikan saudara-saudara bisa mengimplementasikan apa yang menjadi kelebihan para sarjana, yaitu memiliki kemampuan di dalam mengimplementasikan apa yang kita sebut dengan scientific method ataukah metode ilmiah,” tutur Muhammad Akbar.

Menurutnya, inti dari metode ilmiah mengandung nilai-nilai kejujuran kedisiplinan dan integritas yang tinggi.

“Semua sarjana pasti akan menerapkan ini dalam kehidupan sehari-hari, tidak mudah mengambil suatu kesimpulan atau penilaian terhadap suatu fenomena tanpa didasarkan pada check and receck didasarkan pada data dan fakta yang teruji, yaitu data yang valid dan data yang reliable,” terang Muhammad Akbar.

Dengan begitu, Muhammad Akbar berharap para sarjana memiliki kekuatan sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh berita-berita yang negatif atau isu-isu yang tidak dapat dipercaya.

(SA/Puskomjar)

Ketua IWAPI Kaltim Hj. Ernawaty Gafar SE. Foto: UMTV

UM – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalimantan Timur Hj. Ernawaty Gafar SE memberikan pembekalan Entrepreneurship kepada lulusan Universitas Mulia, Sabtu (29/10).

Wanita yang juga seorang Ibu dari tiga orang putra ini pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda dan Universitas Tri Dharma Balikpapan.

Sebelum berkiprah di IWAPI Kaltim, Ernawaty pernah menjabat sebagai Ketua IWAPI Balikpapan. Dirinya juga menceritakan pengalaman belajarnya ketika menempuh pendidikan Sarjana di Universitas Mulawarman yang sempat terputus.

“Tapi waktu pembekalan KKN saat itu orang tua saya meninggal dunia. Di situlah saya down, down banget. Saya tidak tahu apa yang salah (pada diri saya),” tutur Ernawaty mengawali perkenalannya.

Dirinya mengaku saat itu bingung bagaimana menyelesaikan kuliah mengingat keterbatasan biaya. “Ibu saya bukan pengusaha. Ibu rumah tangga dengan tujuh anak. Saya anak nomor lima dari tujuh saudara,” ungkapnya.

Dari sinilah, Ernawaty mulai berpikir apa yang bisa dia dikerjakan di tengah keterbatasan. “Alhamdulillah, sebelum Bapak meninggal itu mendapatkan pekerjaan mengerjakan perumahan, kurang lebih 10 unit di Bank Duta,” ungkapnya.

Ernawaty Gafar (tengah) bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakt Pribadi dan narasumber dari Disnaker Balikpapan Kasma Ervina Haida, S.Psi. M.Psi. Foto: UMTV

Ernawaty Gafar (tengah) bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakt Pribadi dan narasumber dari Disnaker Balikpapan Kasma Ervina Haida, S.Psi. M.Psi. Foto: UMTV

Dengan melanjutkan pekerjaan sepeninggal orang tua, dirinya mulai belajar bekerja meneruskan orang tua di bidang kontraktor. “Jadi, saya mulai dari nol, padahal saat itu belum selesai kuliah. Ini karena keadaan,” tuturnya.

Lantaran keadaan inilah dirinya merasa terpicu untuk bergerak. Berbeda dengan kondisi saat ini, generasi muda lebih banyak kemudahan dengan ditunjang berbagai macam fasilitas yang diberikan orang tua.

Dari pengalamannya tersebut, dirinya mendapatkan pelajaran penting dalam hidup. “Kalau kita dalam keadaan terpepet, apa pun bisa kita lakukan,” tuturnya.

Untuk itu, dirinya mendorong para lulusan Sarjana saat ini agar dapat belajar dari berbagai macam tantangan dan kreativitas kemudian menemukan solusi agar terpicu untuk berkembang.

“Dari situ saya pelan-pelan menjadi pengusaha. Saya pengusaha di Pertamina sudah 25 tahun,” tuturnya dengan semangat. Dirinya mengaku memegang hampir seluruh bidang pekerjaan di Pertamina.

Baginya, pelajaran penting untuk menjadi pengusaha sukses itu diawali dari diri sendiri. “Semua itu bermula dari kita,” tuturnya.

Ernawaty memiliki prinsip dalam dirinya mengapa seseorang harus berbisnis atau menjadi pengusaha. Baginya, bisnis itu mulia karena bisa membantu orang lain bekerja.

“Bisnis itu bikin kita jadi mandiri,” ungkapnya. Karena menurutnya, jika tidak berbisnis, maka tidak memiliki uang. Nah, bagaimana memiliki uang, seseorang harus mulai berpikir untuk berupaya mencarinya dengan cara berbisnis.

Hampir di setiap zaman dirinya menjumpai anak-anak muda yang masih belum memiliki pekerjaan atau menganggur. Melihat hal itu, dirinya sempat heran mengapa menganggur di tengah zaman yang banyak sekali kemudahan.

Menurutnya, justru di saat inilah para generasi muda memiliki waktu dan kesempatan yang banyak. Senada dengan Dr. Agung Sakti Pribadi, dirinya sepakat bahwa untuk menjadi pengusaha diawali dengan kemampuan untuk disiplin dan menghargai waktu.

“Kalau ada lowongan pekerjaan. Telat memasukkan berkas saja, berkas kita dibuang. Bagaimana kita mendapatkan pekerjaan kalau begitu caranya?” ujarnya.

Ernawaty pun membuka rahasia mengapa dirinya menjadi pengusaha wanita yang sukses. “Saya dari dulu tepat waktu. Tanya staf saya. Saya setengah jam sebelum acara sudah hadir,” ujarnya.

Direktur PT. Singgar Farna Jaya yang bergerak di bidang kontraktor Migas di Balikpapan ini mendorong agar para lulusan berani berbisnis diawali dari yang kecil lebih dulu.

“Saya ambil contoh saat pandemi kemarin, buka bisnis laundry. jual pulsa, karena waktu itu semua orang main hape,” tuturnya mengisahkan. Ketika itu orang juga membuka bisnis kuliner, walaupun sesama teman yang menjadi pelanggan.

“Kemudian masuk ke Instagram, Facebook. Alhamdulillah, sekarang usaha-usaha mereka besar,” tuturnya.

Dengan berbagai macam bentuk usaha tersebut, menurutnya, IWAPI memiliki anggota 80% pengusaha UMKM. “Saya punya anggota semua bidang usaha ada. Mau konstruksi, handicraft, pembuat batik, cleaner,” ungkapnya.

Ernawaty mengungkapkan, dirinya juga membina calon-calon anggota IWAPI Entrepreneur Millennial. Ia menyilakan para lulusan wanita untuk menjadi pengusaha kecil lebih dulu dan menjadi calon anggota IWAPI.

Dengan menjadi anggota organisasi tersebut, anggota akan mendapat banyak manfaat, di antaranya adalah bersinergi dengan pemerintah, mendapatkan permodalan dan pembinaan.

Ernawaty saat ini juga menjadi Direktur di berbagai perusahaan, di antaranya CV. Alissa Tehnik yang bergerak di bidang Tambang Batu Bara di Samboja, Direktur PT. Althaf Putra Jaya, kontraktor dan supply Migas di Balikpapan.

Beberapa penghargaan diraih Ernawaty, antara lain Generous and Care Award dari Wali Kota Balikpapan 2018, mendapat Penghargaan Insan Penggerak dan Pembangunan pada HUT Kota Balikpapan tahun 2019, dan penghargaan lainnya.

(SA/Puskomjar)

Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan Dra. Doortje Marpaung, M.M mewakili Wali Kota Rahmad Mas'ud, pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: UMTV

UM – Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME mengapresiasi Universitas Mulia yang telah mewisuda 228 lulusannya. Wali Kota berharap para lulusan berkualitas dan siap diterjunkan untuk membangun Balikpapan dan Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Balikpapan Dra. Doortje Marpaung, M.M dalam sambutannya pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma Universitas Mulia, bertempat di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (5/11).

“Jadi mungkin saat ini sudah banyak yang mengetahui bahwa Balikpapan menjadi teras utama atau garda terdepan untuk IKN. Banyak sekali tamu. Kita ya harus siap dengan kondisi apapun,” tutur Doortje Marpaung mengawali sambutan.

Doortje mengatakan, terkait IKN ke depan kegiatan Pemerintah Kota cukup padat. “Terlebih nanti di bulan Desember ada rencana pertemuan Kepala Desa seluruh Indonesia di Balikpapan,” tuturnya.

Untuk itu, dirinya mengingatkan kepada seluruh Stakeholders bahwa kondisi Kota Balikpapan ke depan semakin semarak mengingat pembangunan IKN mulai menggeliat.

Wisudawan Sarjana dan Diploma Universitas Mulia tahun 2022 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (5/11). Foto: UMTV

Wisudawan Sarjana dan Diploma Universitas Mulia tahun 2022 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (5/11). Foto: UMTV

Pada kesempatan ini Wali Kota Rahmad Mas’ud sedang berhalangan hadir dan tengah melaksanakan ibadah umrah. Dalam sambutannya, Wali Kota mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan yang telah dicapai hingga saat ini.

“Semoga keberhasilan yang saudara raih saat ini menjadi pembuka jalan, untuk meraih apa yang dicita-citakan,” tutur Doortje saat mewakili Wali Kota Balikpapan.⠀

Wali Kota sangat berharap SDM Kota Balikpapan siap berkompetisi menghadapi tenaga-tenaga luar. “Saya menaruh harapan Universitas Mulia dapat terus meningkatkan dan mengembangkan program kegiatan untuk melakukan inovasi tanpa henti,” tuturnya.

Di sela-sela membacakan sambutan, Doortje Marpaung memberikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin dengan Universitas Mulia. Sebelumnya, dirinya pernah menjabat sebagai kepala Dinas Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) beberapa waktu yang lalu.

“Universitas Mulia ini keren untuk teknologinya,” tutur Doortje. Doortje bersyukur kerja sama yang telah terjalin terus dilanjutkan.

Kepada para lulusan, Doortje mengungkapkan bahwa kebutuhan Calon Pegawai Negeri Sipil masih terbuka lebar. Namun demikian, persaingan untuk memperebutkan posisi tersebut tidak mudah. “Semua melalui sistem Online,” tutur Doortje.

Untuk itu, dirinya mendorong agar para lulusan juga fokus menatap masa depan dengan menjadi Entrepreneur atau pengusaha. “Kami yakin dan percaya Balikpapan masih sangat potensial ,” ungkapnya.

Menurutnya, menjadi Entrepreneur saat ini sangat bebas dengan kreativitas dan inovasi. “Motivasi yang diperlukan, tidak hanya memerintah, malah meng-hire tenaga kerja. Ini pekerjaan yang sangat mulia,” tuturnya.

Berdasarkan pengalamannya dalam pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Balikpapan, dirinya mengakui bahwa tidak mudah. “Tapi, sudah ada yang merambah Internasional. sudah ada yang mengikuti New York Now Dubai dan sebagainya,” tuturnya optimis.

“Jadi, jangan ada yang patah semangat jika ada yang tidak langsung (diterima) perusahaan, ASN, atau yang lain. Ciptakan dunia kerja, munculkan daya kreativitas, menjadi Entrepreneur yang handal di Kota Balikpapan,” tuturnya.

Ke depan, Wali Kota berharap pemerintah bersama dengan seluruh masyarakat dapat berperan mewujudkan Balikpapan sebagai kota yang terkemuka, nyaman dihuni, modern, dan sejahtera dalam bingkai Madinatul Iman.

“Balikpapan Kubangun Kujaga dan Kubela. Kubangun dengan amal, Kujaga dengan iman, dan Kubela dengan doa,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Peserta Wisuda IV Sarjana dan Diploma Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

UM – Universitas Mulia menyelenggarakan Prosesi Wisuda ke-4 Sarjana dan Diploma tahun 2022, yang berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (5/11). Rektor berpesan kepada seluruh wisudawan agar menjadi lulusan yang tangguh dalam menghadapi peradaban digital.

Hadir Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 11 Kalimantan Dr. Muhammad Akbar, M.Si, kemudian Prof. Dr. Lindrianasari S.E., M.Si dari Universitas Lampung sebagai orator ilmiah, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Balikpapan Doortje Marpaung mewakili Wali Kota Rahmad Mas’ud.

Hadir pula Ketua Pembina Yayasan Airlangga H. Satria Dharma beserta Ibu, Direktur Eksekutif Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dan seluruh keluarga besar Yayasan Airlangga, Mitra Usaha, serta Perwakilan Perguruan Tinggi di Balikpapan dan undangan.

Di awal sambutan, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T mengucapkan selamat dan menyatakan rasa bangganya kepada seluruh wisudawan yang tampak di wajah masing-masing. “Pancaran wajah dan semangat para wisudawan menggambarkan dalam setiap amanah dan tanggung jawab sebagai lulusan Universitas Mulia,” tutur Rektor.

Wisuda tahun ini memiliki tema terkait dengan banyak peristiwa penting yang telah mempengaruhi kehidupan manusia saat ini. “Tema wisuda kali ini adalah menjadi pribadi tangguh dalam peradaban digital,” tutur Rektor.

Peristiwa penting tersebut dimulai dengan hadirnya Industri 4.0 tahun 2011 dan Era Society 5.0 di tahun 2017. Pada saat yang sama, Pandemi Covid-19 muncul dan mempengaruhi kehidupan manusia hingga saat ini. Hal inilah yang mendorong masuknya peradaban baru, yakni peradaban digital.

Saat ini, Rektor menyebutkan bahwa tercatat 2.292 mahasiswa aktif, termasuk 637 mahasiswa baru 2022 di Universitas Mulia yang tersebar di 13 Program Studi dan tiga Fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Humaniora dan Kesehatan.

Di usianya yang terbilang muda ini, Rektor juga menyebut Universitas Mulia telah mampu melaksanakan kegiatan bertaraf Nasional maupun Internasional. Di antara kegiatan Internasional tersebut antara lain Seminar ICSINTESA yang dilaksanakan pada tahun 2019, 2021, dan tahun 2022 ini akan diselenggarakan di Bali, 10 November 2022 mendatang.

Senat Universitas Mulia pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Senat Universitas Mulia pada Wisuda IV Sarjana dan Diploma, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Ketua Yayasan Airlangga Mulia Hj. Mulia Hayati Devianti saat memberikan sambutan dalam Wisuda IV Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Ketua Yayasan Airlangga Mulia Hj. Mulia Hayati Devianti saat memberikan sambutan dalam Wisuda IV Universitas Mulia, Sabtu (5/11). Foto: Tangkapan layar

Dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, Universitas Mulia telah mampu membuat beberapa inovasi dan terobosan dalam pendidikan dan pengajaran. Di antaranya pelaksanaan perkuliahan daring maupun luring dengan Blended Learning System serta dukungan Teknologi Informasi ketika masa Pandemi Covid-19.

Universitas Mulia juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, baik kerja sama Internasional maupun Nasional. Termasuk dalam peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Universitas Mulia mendorong dosen studi lanjut S3 atau studi doktoral, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Wisuda tahun ini diikuti 228 wisudawan, terdiri dari 193 program Sarjana, dan 35 wisudawan program Diploma Tiga. Dari jumlah tersebut, 36% lulusan dengan predikat Cumlaude atau dengan Pujian, dan 62% lulusan dengan predikat sangat memuaskan.

“Rata-rata IPK lulusan 3,67. Angka ini naik daripada tahun lalu yaitu 3,4,” ungkap Rektor. Dari proses kegiatan pembelajaran di masa pandemi yang lalu, lanjut Rektor, lulusan dinilai mampu menyelesaikan studi tepat waktu. Tercatat 59% lulusan program Sarjana dan 74% lulusan program Diploma lulus tepat waktu.

Menghadapi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke depan, meski saat ini belum tampak kegiatan yang signifikan, namun Rektor mengajak para lulusan untuk optimis dan siap berkolaborasi dalam memberikan kontribusi terbaik bagi terwujudnya IKN sebagai Kota Masa Depan.

“Berkaitan dengan IKN, tentu Universitas Mulia bersiap memberikan kontribusi, baik para dosen dan alumninya untuk aktif berperan di IKN nanti,” tutur Rektor.

Kepada para lulusan, Rektor memberikan pesan agar mampu menghadapi tantangan dalam peradaban digital. “Teknologi Informasi dan Digital menuntut kalian untuk terus belajar dan berkarya,” tutur Rektor.

Peluang untuk berkarya sangat terbuka dengan memanfaatkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah, ditunjang attitude dan perilaku yang baik sebagai seorang Sarjana.

“Komitmen dalam bekerja, cerdas secara sosial, berani membuat inovasi, produktif dalam bekerja, jujur dalam mengemban amanah, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan harus menetap pada jiwa Saudara sekalian,” tutur Rektor kepada para wisudawan.

“Saya yakin, Saudara bisa memenuhi tuntutan itu. Pesan saya, jangan lupa kalian bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, orang tua, keluarga, dan seluruh dosen, tenaga administrasi, dan semua orang pernah terlibat dalam pembelajaran Saudara selama di Universitas Mulia,” tutur Rektor.

Rasa syukur dan terima kasih ini penting mengingat keberhasilan para wisudawan saat ini tidak lepas dari keterlibatan seluruh pihak.

“Melalui wisuda kali ini, saya berpesan kepada para lulusan agar selalu menjaga nama baik almamater dan institusi. Menjalin komunikasi dan berbagi informasi sesama alumni dan mahasiswa. Dan menjadi komunitas yang besar dan dikagumi masyarakat Kalimantan Timur, dan Indonesia pada umumnya. Salam mulia dan jaya,” pungkas Rektor.

Sementara itu, Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Devianti mengapresiasi langkah Universitas Mulia dalam pertumbuhan, peningkatan, dan pengembangan sejauh ini. Peningkatan kebutuhan tenaga kerja yang relevan dengan lulusan saat ini sangat dibutuhkan, baik di Balikpapan maupun di kota lainnya.

“Dari data Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Tenaga Kerja, dan Inkubator Bisnis dari survey tahun 2021, bahwa lulusan Universitas Mulia sebanyak 79% telah bekerja sesuai bidang kompetensi atau program studinya,” ungkap Hj. Mulia.

Hj. Mulia menyebut, berdasarkan data diperoleh masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya paling cepat dua minggu atau setengah bulan. “Jadi dua minggu itu sudah ada yang langsung menarik atau memesan,” ungkap Hj. Mulia.

Masih menurut data tersebut, Hj. Mulia menyebut lulusan paling lama mendapatkan pekerjaan adalah 2,6 bulan.

Beberapa perusahaan besar tercatat telah merekrut lulusan Universitas Mulia, di antaranya tercatat PT Pertamina, Trakindo, Petrosea, Komatsu Manufacturing Asia, Thies, Chevron, Total, dan perusahaan lainnya.

“Selain bekerja di perusahaan, lulusan juga berkarya sebagai Entrepreneur atau pengusaha, ataupun menjadi ASN atau PNS, baik di kota/kabupaten maupun di provinsi,” ungkap Hj. Mulia.

Untuk itulah, senada dengan Rektor, Hj. Mulia Hayati berpesan kepada para lulusan agar menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi peradaban digital saat ini.

Kepada Universitas Mulia, Hj. Mulia Hayati menyatakan dukungannya dalam pengembangan pendidikan bersama berbagai pihak, termasuk di antaranya dukungan Pemerintah Kota Balikpapan.

(SA/Puskomjar)

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H ketika memberikan sambutan dalam acara Pembekalan Etika Profesi kepada para Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 menjadi Entrepreneur Sukses, Sabtu (29/10). Foto: Media Kreatif

UM – Pelaksanaan Wisuda 2022 mendatang semakin dekat. Dengan semangat mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi Global Technopreneurship, Universitas Mulia membekali calon lulusan dengan kiat-kiat menjadi Entrepreneur atau pengusaha sukses di Aula Kampus Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Sabtu (29/10).

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dalam kesempatan ini mengatakan bahwa Kota Balikpapan ke depan diperkirakan akan berkembang sebelum berdirinya Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Bagaimana bisa Ibu Kota Nusantara dibangun, (sedangkan) yang berkembang Kota Balikpapan lebih dulu?” tanya Dr. Agung mengawali sambutan.

Menurutnya, sudah semestinya Kota Balikpapan menjadi kota pendukung atau penyangga berdirinya IKN.

“Ketika terbentuk IKN, penduduk yang datang tidak langsung tinggal di sana, (tetapi) rata-rata mereka mencari tempat tinggal di Balikpapan. Kita lihat sekarang orang-orang itu datang dari Jakarta,” tutur Dr. Agung.

Untuk itu, lanjutnya, Dr. Agung mengingatkan kepada para calon wisudawan bahwa ke depan persaingan bukan saja antar penduduk lokal saja.

“Kalian akan bersaing dengan orang-orang dari seluruh daerah. Kalian akan bersaing nanti dengan orang-orang yang punya kemampuan lebih,” tuturnya.

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

“Apa yang bisa kita lakukan?” tanya Dr. Agung. Menurutnya, masing-masing lulusan memiliki kompetensi dan peluang yang sama tingginya.

Menurutnya yang membedakan antara lulusan dari Jawa dengan Kaltim adalah banyak lulusan Kaltim yang sudah bekerja sebelumnya.

Pendidikan di setiap Program Studi di Universitas Mulia didesain agar para lulusan menjadi pengusaha sukses sesuai dengan kebutuhan. Mahasiswa didorong memiliki kemampuan Entrepreneur.

“Dulu saat Rakerpim di Malang, bagaimana kampus ini muncul setelah mendengarkan alumni-alumni yang ingin menjadi Entrepreneur. Bukan sekadar lulus menjadi pegawai negeri atau pegawai karyawan biasa. Tidak,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya, pendidikan di seluruh Program Studi di Universitas Mulia diarahkan agar mahasiswa paham tentang bisnis dan Entrepreneurship. Setidaknya ketika lulus dan menjadi sarjana, para lulusan diharapkan menjadi pengusaha di bidang digital dan online.

Meski demikian, dirinya mengingatkan kesuksesan para lulusan menjadi pengusaha ditentukan dari ketekunan, ulet dalam berusaha tanpa kenal menyerah.

Ia kemudian mencontohkan pengalamannya ketika semasa menjadi mahasiswa di Surabaya yang penuh tantangan dan kerja keras.

“Saya dulu kuliah sambil mengajar bimbingan belajar bersama teman saya. Ada yang dari Unair, ada yang dari IKIP, ITS, dan satu dari swasta. Mahasiswa mengajar. Bedanya, ketika itu saya membuka kursus,” ungkapnya.

Dari pengalaman tersebut, Dr. Agung mendapatkan nilai-nilai dalam bekerja serta kemampuan Entrepreneurship yang terbina sejak di Surabaya, Malang, hingga Makassar.

“Ketika pindah di Balikpapan, saya tidak membuka bimbingan belajar, tetapi ada yang minta dibuatkan, maka saya bantu dia,” ungkapnya.

Namun, mengingat kecilnya usaha bimbingan belajar tersebut, dirinya berinisiatif membuka bimbingan belajar sendiri yang lebih besar di tahun 1992, yang menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Airlangga.

“Tahun 1992 itu 30 tahun yang lalu, ternyata Kota Balikpapan sudah berbeda. Penduduknya banyak para pendatang. Ketika lahir bimbingan belajar (waktu) itu (menjadi) sesuatu yang baru,” ungkapnya menuturkan kisah.

Hingga sekarang perkembangan Kota Balikpapan dinilainya sangat cepat dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada para lulusan untuk menjaga nama baik perguruan tinggi. “Perguruan tinggi yang baik itu pertama mendapat kesan kuat dari para alumninya,” tuturnya.

Suatu saat, lanjutnya, dirinya akan membukakan tempat di kampus Universitas Mulia untuk para alumni untuk beraktivitas. “Alumni tahun 2022. Ayo kita reuni. Pakai tempat ini,” ujar Dr. Agung.

Dr. Agung berharap Universitas Mulia selain diperkuat dalam bidang riset dan teknologi juga mendapatkan dukungan kuat para alumninya.

Dirinya berpesan kepada para alumni untuk selalu menjaga nama baik Universitas Mulia. Dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti disiplin menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dan disiplin tepat waktu.

“Kalian bekerja di mana saja, kalau kedua sikap itu tidak dijaga, sudahlah tidak usah ngomong terlalu tinggi. Jangan berbicara terlalu tinggi kalau untuk waktu saja saudara tidak bisa tepati,” tuturnya.

Dr. Agung bahkan memberikan peluang bagi para alumni untuk menjadi dosen di Universitas Mulia setelah melalui tes terlebih dahulu.

“Tiap tahun saya memberikan kesempatan kepada para alumni untuk menjadi dosen, nanti langsung disekolahkan S2, ada dua peluang untuk ikut,” tuturnya. Dirinya menyilakan para alumni yang berminat untuk berhubungan langsung dengan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T.

Pada kesempatan ini, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa dalam waktu dekat IKN akan segera terwujud.

“Nah, ketika IKN terwujud menjadi Ibu Kota Negara, (akan) ada banyak peluang kerja yang tercipta di Ibu Kota. Berwirausaha saja banyak,” tutur Mundzir. Menurutnya, berdirinya IKN akan memicu munculnya industri di berbagai bidang.

Untuk itu, dirinya berpesan para alumni tidak perlu khawatir dengan munculnya peluang kerja maupun berwirausaha.

Dalam menghadapi dunia kerja saat ini, Mundzir berpesan kepada para lulusan untuk mengedepankan kolaborasi atau kerja sama. “Kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan besar dengan seorang diri,” kata Mundzir.

Dirinya mengakui saat ini banyak alumni yang telah berkiprah sangat baik di berbagai bidang, baik Non Government maupun Government. “Ada yang jadi anggota dewan, ada yang jadi pengusaha, ada yang menjadi pejabat pemerintahan, manajer sukses, dan lain-lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya ingin selalu menjalin komunikasi dengan para alumni sebagai sarana menjalin kedekatan psikologis dan emosional serta tali silaturahmi.

(SA/Puskomjar)

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

UM – Meski telah berlalu dan menjadi rutinitas tahunan, namun Prosesi Wisuda Sarjana dan Diploma pekan lalu masih menyimpan cerita yang cukup penting untuk dicatat sebagai pelajaran bagi seluruh mahasiswa dan calon lulusan Universitas Mulia. Apa itu?

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. dipercaya panitia mewakili seluruh teman-temannya yang diwisuda hari itu untuk memberikan sepatah kata dari alumni. “Diterima dan menjadi mahasiswa Universitas Mulia adalah sebuah prestasi dan kesuksesan. Begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan menjadi Sarjana maupun Ahli Madya,” tuturnya.

Meski bukan menjadi salah satu wisudawan dengan IPK terbaik, Rizky memiliki sejumlah pengalaman yang bisa dikatakan cukup matang dalam bidang teknologi informasi dan informatika. “Boleh saya bilang dia ini selain pintar dalam analisis, desain, dan pemrograman, tapi juga rendah hati, wawasannya cukup luas,” tutur salah satu dosennya yang tak mau disebut namanya.

Rizky berasal dari Program Studi S1 Informatika tahun 2015. Dirinya sempat mengajukan proposal Skripsi cukup lama. “Kalau tidak salah sejak tahun 2018 sudah mulai menyusun proposal, harusnya tahun 2019 yang lalu sudah ikut sidang Skripsi dan wisuda bersama teman-temannya,” tutur salah satu dosen pembimbingnya.

Namun, dengan gigih akhirnya ia bisa melewati tantangan dan hambatan menyelesaikan Skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Penyebaran Virus COVID-19 dengan Memanfaatkan Rest API Service Menggunakan Web. Di bawah bimbingan dua orang dosen, Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I dan Subur Anugerah, S.T., M.Eng. dan diuji oleh dosen penguji, Djumhadi, S.T., M.Kom. dan Jamal, S.Kom., M.Kom. Hingga akhirnya Rizky dinyatakan lulus.

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

Rizky Nur Assyaufi, S.Kom. saat mewakili seluruh wisudawan memberikan kata pengantar pada Wisuda Sarjana dan Diploma tahun 2021 di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11). Foto: PSI

“Jika kita boleh menganalogikakan perjalanan pendidikan yang kita tempuh ini, tujuan di depannya adalah dunia kerja atau dunia usaha yang kita bisa abstraksikan sebagai Ball Room Hotel ini,” tutur Rizky.

Menurutnya, jika dengan sebuah analogi, Universitas Mulia merupakan gerbang atau pintu masuk menuju Ballroom Hotel. “Setiap kita, masing-masing diberikan bekal yang baik sekali, sebagai persediaan ilmu, hingga kita dapat menemukan tempat yang sesuai untuk menetap dan berkembang,” tuturnya.

Dengan bekal tersebut, ia merasa yakin dan bangga dapat bersanding dengan lulusan dari perguruan tinggi yang lain. “Tentunya sangat dapat disandingkan dengan bekal dari teman-teman yang masuk dari gerbang yang lain,” ungkapnya.

Setidaknya ada satu hal yang membuat dirinya memiliki keyakinan tersebut. “Karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal, memberikan kontribusi kepada almamater tercinta ini,” tuturnya.

Kontribusi itu ia jalankan dengan penuh semangat. Menurutnya, ada tiga hal yang membuat dirinya selalu semangat, yakni rasa cinta dan bangga kepada almamater, keinginan kuat menjadi lebih baik, dan kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skills yang didapat selama kuliah akan sangat berperan di masa depan.

Dengan keyakinan tersebut mendorong dirinya memiliki sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam segala kondisi yang dihadapi.

Untuk itulah, pada kesempatan ini, dirinya hanya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya melalui jalan terjal berliku menyelesaikan studi. “Dengan penuh kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak,” ucapnya.

Tak heran, pada kesempatan inilah dirinya mengaku hanya ingin mengucapkan terima kasih. “Iya Pak, hanya ucapan terima kasih,” ujarnya kepada dosennya.

Informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber, meski dirinya selalu hadir pada setiap kali pelaksanaan prosesi wisuda, Rizky tampak selalu berusaha menahan diri. Dan di tahun inilah, Rizky diberikan kepercayaan untuk meluapkan ekspresinya hingga mengepalkan tangan di atas kepala.

“Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita. Karena dari gerbang dengan bekal yang luar biasa inilah, kita semua berangkat menuju masa depan,” pungkas Rizky kepada seluruh hadirin.

“Universitas Mulia, Mulia dan Jaya!” pekik Rizky dengan tangan mengepal di atas kepala dan diikuti seluruh wisudawan.

(SA/PSI)

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) pekan lalu. Seluruh wisudawan terbaik dari masing-masing Program Studi mendapatkan Beasiswa berupa Tabungan Plus atau Taplus dari Bank BNI Kantor Cabang Balikpapan.

“Kita bekerja sama dengan Bank BNI sejak awal pendirian Universitas Mulia dua tahun yang lalu. Bank Muamalat lebih dulu bekerja sama dan terus memberikan dukungan hingga sekarang. Sejak lama kedua perbankan ini memberikan beasiswa kepada lulusan terbaik kita,” tutur Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Ketenagaan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng.

Wisnu mengatakan bahwa beasiswa yang diterima lulusan terbaik tahun ini meningkat jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Ada 12 orang penerima lulusan dari enam Program Studi, masing-masing mendapat beasiswa dalam bentuk Taplus BNI,” tutur Wisnu Hera.

Untuk itu, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Bintara, S.E., M.M selaku Pimpinan Kantor BNI Cabang Utama Balikpapan, dan I Gede Suharsa, S.T. selaku Pimpinan BNI Bidang Pemasaran Bisnis Kantor Cabang Balikpapan.

“Atas nama Universitas Mulia, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama selama ini. Semoga beasiswa ini membantu mahasiswa yang kurang beruntung, memotivasi mereka gemar menabung, sekaligus mendorong mereka meraih cita-cita yang lebih tinggi,” harap Wisnu Hera.

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Foto bersama seluruh wisudawan dengan IPK Terbaik usai menerima beasiswa dari BNI. Foto: PSI

Berikut nama-nama lulusan terbaik yang mendapatkan beasiswa dari program studi masing-masing sebagai berikut.

Prodi S1 Informatika, atas nama:
1. Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, IPKL 3,84
2. Indra Suwandi Go, IPK: 3,82

Prodi D3 Sistem Informasi, atas nama:
1. Tegar Anugrah, IPK: 3,80
2. Nurul Apriyani, IPK: 3,79

Prodi S1 Sistem Informasi (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Irpan, IPK: 3,83
2. Kenny Marcelino Irawan, IPK: 3,82

Prodi D3 Manajemen Informatika (PSDKU Samarinda), atas nama:
1. Abdul Aziz Al Sya’bani, IPK: 3,70
2. Ika Mursidah, IPK: 3,66

Prodi D3 Administrasi Perkantoran, atas nama:
1. Gaviota Vasthy Clarissa, IPK: 3, 78
2. Ode Merlim, IPK: 3,74

Prodi D3 Manajemen Industri, atas nama:
1. Irwan Ramadhan, IPK: 3,41
2. Kennys Alseptina Anggraini, IPK: 3,38

Sementara itu, dihubungi terpisah, salah satu lulusan terbaik Program Studi Informatika, Ika Putri Maevi Irma Sukmawati, mengatakan sangat senang meraih prestasi IPK terbaik.

Ketika ditanya apakah sudah mengambil tabungan beasiswa di BNI, ia mengatakan belum sempat mengambilnya. Ia mengaku saat ini tengah berada di Kota Surabaya Jawa Timur.

Ia mengungkapkan, dirinya berencana menggunakan tabungan tersebut untuk ditabung kembali sebagai modal membuka perusahaan rintisan yang akan didirikannya kelak. “Rencananya akan saya tabungkan untuk modal usaha suatu hari nanti,” tuturnya.

Pasalnya, dirinya berkeinginan menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha di bidang kuliner dengan melihat peluang membuka lapangan usaha di Kota Balikpapan seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur.

“Kebetulan kedua orang tua saya mendukung penuh apa yang saya inginkan (menjadi pengusaha),” ungkapnya.

Meski demikian, ketika ditanya lebih lanjut terkait dengan modal IPK yang sangat tinggi, dirinya juga terbersit keinginan untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil di tahun yang akan datang. “Terima kasih juga atas kesempatan yang diberikan kepada saya,” pungkasnya.

(SA/PSI)