Ramadhani, mahasiswa Semester 7 Program Studi Farmasi Universitas Mulia berhasil menyumbang Medali Perak Catur Beregu dalam Pekan Olahraga VII Provinsi Kalimantan Timur di Berau, (26/11/2022) sampai dengan (7/12/2022). Foto: Ramadhani

UM – Ramadhani, mahasiswa Semester 7 Program Studi Farmasi Universitas Mulia berhasil menyumbang Medali Perak Catur Beregu dalam Pekan Olahraga VII Provinsi Kalimantan Timur di Berau, (26/11/2022) sampai dengan (7/12/2022). Atas prestasinya, Ramadhani menerima penghargaan dari Rektor Dr. Muhammad Rusli di ruang kerjanya, Rabu (14/12).

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mendorong mahasiswa meningkatkan prestasi di segala bidang, terutama dalam hal ini di Bidang Penelitian dan Pengembangan Farmasi.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa prestasi Ramadhani di Tingkat Provinsi cukup membanggakan. Ia didampingi Sekretaris Prodi Farmasi Apt. Eka Kumala Retno, S.Farm., M.Si dan dosen Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm mengantarkan Ramadhani bertemu Rektor.

“Keikutsertaan Ramadhani dalam kontingen Catur mewakili Kota Balikpapan. Bagi Universitas Mulia yang menjadi perguruan tinggi Ramadhani belajar tentu membanggakan, karena memberikan sumbangsih pengembangan perguruan tinggi, juga akan menambah pengalaman belajar dan membangun pengembangan dirinya,” tutur Mundzir.

Ramadhani bersama timnya dan kontingen lainnya usai menerima medali. Foto: Ramadhani

Ramadhani bersama timnya dan kontingen lainnya usai menerima medali. Foto: Ramadhani

Ramadhani menerima piagam penghargaan dari Rektor universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T di ruang kerja Rektor. Foto: Media Kreatif

Ramadhani menerima piagam penghargaan dari Rektor Universitas Mulia Dr. Muhammad Rusli, M.T bersama dengan Wakil Rektor  Mundzir, S.Kom., M.T dan Sekretaris Prodi Farmasi Apt. Eka Kumala Retno, S.Farm., M.Si dan dosen Apt. Murtiyana Sari, S.Farm., M.Clin.Pharm di ruang kerja Rektor. Foto: Media Kreatif

Oleh karena itu, lanjut Mundzir, dirinya akan terus berupaya mendorong setiap mahasiswa untuk berkiprah dan berprestasi di segala bidang. Baginya, munculnya kreativitas dan inovasi dapat diasah melalui berbagai macam masalah yang dihadapi untuk kemudian ditemukan solusi pemecahannya.

“Bagaimana kita bisa menciptakan inovasi baru kalau diri kita tidak kreatif dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi. Nah, itulah manfaatnya mahasiswa yang aktif di berbagai kegiatan,” tutur Mundzir.

Prestasi Ramadhani termasuk tidak mudah. Ia bersama timnya bersaing dengan kontingen dari sembilan Kabupaten/Kota se-Kaltim. Ia meraih Juara 2 beregu putra Catur Kilat, Juara 2 beregu putra Catur Cepat, dan Juara 2 beregu putra Catur Klasik.

Dalam Porprov VII 2022 ini, Kota Balikpapan berhasil mengumpulkan total 345 medali, dengan rincian 84 emas, 109 perak, 152 perunggu dan menempati peringkat ke-5 dari 10 Kabupaten/Kota.

Dikutip dari sumber, klasemen akhir Porprov VII Kaltim sebagai berikut.

  1. Samarinda 254 emas, 183 perak, 204 perunggu, total 641
  2. Berau 198 emas, 140 perak, 186 perunggu, total 524
  3. Kutai Kartanegara 190 emas, 224 perak, 223 perunggu, total 637
  4. Kutai Timur 124 emas, 140 perak, 178 perunggu, total 442
  5. Balikpapan 84 emas, 109 perak, 152 perunggu, total 345
  6. Bontang 53 emas, 77 perak, 147 perunggu, total 277
  7. Kutai Barat 38 emas, 24 perak, 64 perunggu, total 126
  8. Penajam Paser Utara 22 emas, 35 perak, 57 perunggu, total 114
  9. Paser 16 emas, 30 perak, 56 perunggu, total 102
  10. Mahakam Hulu 9 emas, 24 perak, 33 perunggu, total 66.

10 kontingen tersebut, menurut sumber, mengirimkan 6.000 atlet yang memperebutkan 988 medali emas di 52 cabang olahraga selama tiga minggu. Porprov diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. Pada Porprov VIII Kaltim 2026 mendatang direncanakan akan berlangsung di Kabupaten Paser.

Menurut Mundzir, Piagam Penghargaan Rektor yang diterima Ramadhani dapat digunakan untuk melengkapi SKPI atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang berisi daftar capaian prestasi mahasiswa selama studi.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Program Studi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, M.Sc. mengatakan bahwa prestasi mahasiswanya Ia dukung penuh karena merupakan nilai tambah, baik bagi mahasiswa maupun bagi Program Studi Farmasi.

“Sehubungan dengan tidak linear dengan Farmasi, saya rasa tidak menjadi masalah selama mahasiswa selalu bertanggung jawab atas kuliahnya,” tutur Citta. Menurutnya, mahasiswa yang berprestasi di bidang catur menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki kemampuan memori yang sangat baik.

“Mahasiswa memiliki kemampuan membuat strategi dan berhitung yang terasah dengan sangat baik. Tinggal prodi yang akan mengarahkan mahasiswa ke arah Farmasi sehingga antara prestasi dan akademik bisa berjalan beriringan,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Aplikasi Perpustakaan Digital bermitra dengan Kubuku dapat di-install lewat Google Play Store dan dapat meminjam buku digital. Foto: Puskomjar

Bisa Akses Perpustakaan Digital Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan

UM – Perpustakaan Universitas Mulia meluncurkan Perpustakaan Digital dan diresmikan oleh Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng, Sabtu (10/12). Peluncuran digelar daring dan diikuti sivitas Universitas Mulia.

Kepala Perpustakaan Fitra Wahyuni, S.I.P mengatakan bahwa dirinya menjalin mitra kerja sama dengan PT. Enam Kubuku Indonesia yang menyediakan buku digital dengan aplikasi Perpustakaan Digital.

“Aplikasi Perpustakaan Universitas Mulia dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa Universitas Mulia, bahkan diakses oleh masyarakat umum,” kata Fitra Wahyuni. Pasalnya, dirinya menyebut, pengguna Aplikasi ini otomatis akan juga terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Digital Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan.

Caranya, lanjut Fitra, untuk pengguna Smartphone Android, calon pengguna mengunduh Aplikasi Perpustakaan Universitas Mulia melalui Google Play Store dengan kata kunci “Perpustakaan Universitas Mulia”.

“Jika sudah muncul, silakan unduh, install, dan buka aplikasinya. Untuk akses ke dalam aplikasi, pengguna diwajibkan mendaftar atau registrasi terlebih dahulu dengan mendaftarkan emailnya. Setelah email diverifikasi pengguna, akun akan kembali diverifikasi oleh admin. Setelah itu, pengguna dapat meminjam buku-buku yang disediakan,” tuturnya.

Kepala Perpustakaan Fitra Wahyuni, S.I.P sat memperkenalkan Aplikasi Perpustakaan Digital, Sabtu (10/12). Foto: LPPM

Kepala Perpustakaan Fitra Wahyuni, S.I.P memperkenalkan Aplikasi Perpustakaan Digital, Sabtu (10/12). Foto: LPPM

Fitra Wahyuni berharap dengan adanya Perpustakaan Digital tersebut dapat digunakan baik oleh dosen maupun mahasiswa.”Saat ini kami bekerja sama menyediakan 92 judul buku yang dapat digunakan untuk referensi atau literatur dalam menyusun laporan ilmiah, jurnal, tugas akhir, skripsi, dan lainnya,” ungkap Fitra.

Masing-masing judul buku tersedia stok dua buku. Buku-buku yang dipinjam pengguna dalam bentuk digital itu paling lama satu pekan. Setelah masa peminjaman selesai, buku otomatis akan kembali kepada perpustakaan dan dapat dipinjam lagi selama stok tersedia.

Fitra mengatakan, pihaknya masih menyediakan buku-buku fisik yang bisa dipinjam di jam kerja di Perpustakaan Satria Dharma, yang berada di lantai empat Gedung White Campus. Buku-buku yang tersedia bisa diakses ketersediaannya melalui aplikasi web di alamat URL https://lib.universitasmulia.ac.id

Untuk Senin sampai Jumat, Perpustakaan Satria Dharma buka pada pukul 8.00 Wita sampai dengan 21.00 Wita. Sedangkan di hari Sabtu ini buka dari pukul 8.00 Wita sampai pukul 13.00 Wita.

Hal ini berbeda dengan Aplikasi Perpustakaan Digital yang tersedia selama 24 jam 7 hari. Tidak seperti perpustakaan buku fisik yang terbatas pada waktu kunjungan, Perpustakaan Digital ini dapat diakses selama 24 jam setiap harinya.

Fitra mengatakan, dirinya mempercayakan bekerja sama dengan PT. Enam Kubuku Indonesia untuk menyediakan fasilitas ini mengingat jangkauan yang lebih luas. Ia mengatakan telah melihat Kubuku menjalin kerja sama dengan ratusan perguruan tinggi, sekolah, dan pemerintah daerah di Indonesia dan menjadi mitranya.

“Keberadaan Perpustakaan Digital diharapkan dapat menunjang peningkatan akreditasi Program Studi di Universitas Mulia,” pungkas Fitra yang lulusan Sarjana Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ini.

(SA/Puskomjar)

Hibah diserahkan Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tjitjik Srie Tjahjandari kepada Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng bertempat di Ballroom Sheraton Grand, Gandaria City Hotel, Jakarta, Selasa (6/12/2022). Foto: dok. Richki

UM – Universitas Mulia bersama 123 perguruan tinggi se-Indonesia menerima hibah fasilitas penunjang riset bidang inovasi pembelajaran dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, Selasa (6/12).

Hibah diserahkan Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Tjitjik Srie Tjahjandari kepada Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng bertempat di Ballroom Sheraton Grand, Gandaria City Hotel, Jakarta.

Plt. Dirjen Diktiristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng mengatakan bahwa hibah tersebut bertujuan memberikan akses kepada perguruan tinggi agar mampu meningkatkan kualitas pembelajaran melalui berbagai inovasi dan pemanfaatan teknologi sehingga terwujud kelas pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif.

“Tujuan dari program hibah untuk mendorong inovasi pembelajaran di perguruan tinggi sehingga dapat terwujud kelas yang kolaboratif dan partisipatif sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi,” tutur Prof. Nizam, seperti dikutip dari laman dikti.kemdikbud.go.id, Sabtu (10/12).

Selain itu, menurut Prof. Nizam, hibah ini juga sebagai bentuk dukungan dan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas perguruan tinggi di Indonesia.

Tercatat, setidaknya terdapat 14 program hibah antara lain tunjangan dosen dan guru besar, beasiswa studi lanjut S3 ke luar negeri, KIP Kuliah, program MBKM, Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Matching Fund Kedaireka, bantuan akreditasi, hibah sarana dan prasarana serta hibah lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf sebagai mitra Kemdikbudristek. Menurutnya, Komisi X DPR akan terus memastikan Kemdikbudristek berkontribusi nyata bagi peningkatan kualitas perguruan tinggi melalui berbagai dukungan pendanaan, fasilitas, maupun bantuan bagi PTS.

“Kita dorong terus Kemdikbudristek untuk terus berkontribusi nyata bagi perguruan tinggi melalui dukungan-dukungan pendanaan, fasilitasi, maupun bantuan,” tutur Dede Yusuf.

Sementara itu, Rickhi Hardi yang datang mewakili Universitas Mulia, mengatakan bahwa Universitas Mulia termasuk penerima hibah dalam 124 perguruan tinggi tersebut, paket yang dipilih adalah Smart Classroom.

“Semoga satu paket perangkat Smart Classroom ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas riset dan pembelajaran dan memudahkan berkolaborasi,” pungkas Ricki.

(SA/Puskomjar)

Perwakilan Dosen setiap Fakultas menerima Sertifikat PEKERTI, yang diserahkan langsung oleh Wakil Rektor II Wsinu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng di Hall Chang Ho, Jumat (9/12). Foto: Wisnu Hera

UM – Sebanyak 22 orang dosen menerima Sertifikat PEKERTI atau Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional yang diselenggarakan Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Mulawarman. Sertifikat diserahkan oleh Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, bertempat di Hall Cheng Ho, Jumat (9/12).

“Selamat kami ucapkan kepada Bapak/Ibu penerima sertifikat PEKERTI dan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu hingga diterimanya sertifikat kepada para dosen,” tutur Wisnu Hera singkat.

Lantaran tidak semua dosen hadir pada serah terima ini, maka penyerahan Sertifikat PEKERTI diberikan kepada dosen secara simbolis kepada setiap perwakilan Fakultas. Dari Fakultas Ilmu Komputer, sertifikat diwakilkan M. Safii. Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis oleh Nandha Muvano dan Lisda Hani Gustina dari Fakultas Humaniora Kesehatan.

Pelatihan PEKERTI ini merupakan pelatihan yang ditujukan bagi tenaga pengajar untuk mempersiapkan program pembelajaran sehingga memiliki keterampilan mengajar dan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar.

Pelatihan PEKERTI memiliki arti penting bagi peran dosen dalam pengembangan profesionalismenya mengingat kurikulum yang ditetapkan oleh DIKTI sejalan dengan amanat UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Beban Kerja Dosen atau BKD meliputi kegiatan pokok antara lain dosen harus melakukan perencanaan, pelaksanaan proses, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian.

Selain itu, dosen juga mendapatkan tugas tambahan serta melakukan kewajiban untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Pelatihan PEKERTI saat ini menjadi salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan Asisten Ahli Madya/Asisten Ahli bagi dosen pemula. Mengikuti Pelatihan PEKERTI merupakan jalan awal bagi dosen meniti karier dosen profesional.

Beberapa langkah untuk menjadi dosen profesional antara lain harus memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), memiliki Jabatan Fungsional, memiliki Pangkat/Golongan Ruang atau SK Inpassing, memenuhi BKD selama 2 tahun, memiliki Sertifikat PEKERTI dan AA (Ancangan Aplikasi), memenuhi Passing Grade TKBI, memenuhi Passing Grade TKDA, dan memiliki masa kerja minimal 2 tahun.

“Kepada Bapak/Ibu yang ingin mengambil sertifikatnya dapat menghubungi Bapak Ahmad,” tutup Wisnu Hera.

(SA/Puskomjar)

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG AUD) Drs. Suprijadi, M.Pd bersama Bu Ella selaku dosen menunjukkan sejumlah Surat Pencatatan Ciptaan dari Kemenkumham RI, Kamis (1/12). Foto: PG AUD

UM – Enam orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Fakultas Humaniora dan Kesehatan menerima Surat Pencatatan Ciptaan tahun 2022 dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI. Surat diterima Dekan FHK Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M, Selasa (29/11).

Mada mengatakan bahwa dirinya mendorong baik dosen maupun mahasiswa untuk mendaftarkan hak cipta atas berbagai ciptaan baik produk riset maupun inovasi yang telah dihasilkan.

“Target utama FHK adalah untuk meningkatkan motivasi berkarya dosen dan mahasiswa guna membekali pengakuan kemampuannya melalui sertifikasi yang salah satunya sertifikasi HAKI,” tutur Mada kepada media ini.

Atas perolehan Surat Pencatatan Ciptaan enam orang mahasiswa tersebut, Mada bersyukur dan terus berupaya meningkatkan seluruh program studi di bawah naungan FHK untuk terus berkarya.

Dirinya memberikan apresiasi kepada Program Studi PG AUD yang telah berperan aktif memacu pertumbuhan kreativitas dan kekayaan intelektual dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu, Ketua Prodi PG AUD Drs. Suprijadi, M.Pd mengatakan dirinya sangat senang dan bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa dan dosennya.

“Siapa dulu dong Bapaknya,” tutur Suprijadi seraya tersenyum senang.

Ia mengatakan, enam orang mahasiswa itu antara lain atas nama Angelia Sobono, Grace Charity Tehilla Harjanto dengan Jenis Ciptaan Karya Rekaman Suara atau Bunyi dengan Judul Lagu Anak Aku.

Azizach Zachrach dan Sri Wahyuni dengan Jenis Ciptaan Karya Rekaman Video dengan Judul Microteaching Menghafal Doa Turun Hujan. Amanda Elvira dan Sri Wahyuni dengan Jenis Ciptaan Karya Rekaman Video dengan Judul Belajar Menghargai.

Salis Andriani dan Norlaila dengan Jenis Ciptaan Karya Rekaman Video dengan Judul Puisi “Semangat Belajar”. Na’imah dan Norlaila dengan Jenis Ciptaan Karya Rekaman Video dengan Judul Puisi “Rumahku”.

Dan Grace Charity Tehilla Harjanto dan Norlaila dengan Jenis Ciptaan Karya Rekaman Suara atau Bunyi dengan Judul Lagu Anak “Tubuhku”.

Menurut Suprijadi, untuk saat ini, biaya yang dibutuhkan dalam pencatatan ciptaan mendapatkan seleksi dan dukungan Prodi PG AUD.

“Untuk permohonan pencatatan ciptaan ini diajukan lewat Bu Ella di Prodi PG AUD” ungkapnya.

“Kami berharap, ke depan akan lahir talenta-talenta baru, baik sebagai komponis lagu anak-anak maupun sutradara film video untuk anak,” pungkas Suprijadi.

(SA/Puskomjar)

Rombongan siswa-siswi dan guru SMKN 15 Samarinda foto bersama di depan Gedung Cheng Ho, Sabtu (19/11). Foto: Media Kreatif

UM – Universitas Mulia kembali menyambut hangat tamu dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau SLTA Sederajat. Kali ini, rombongan satu bus yang membawa 30 orang siswa dan empat orang guru SMK Negeri 15 Samarinda tiba di Kampus Utama, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Sabtu (19/11).

Rombongan disambut hangat Marketing Manager Yayasan Airlangga Nurfalah Setiawan, S.Kom., M.T, didampingi Ketua Program Studi S1 Sistem Informasi Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom dan Ketua Program Studi D3 Sistem Informasi Mohammad Safii, S.Kom., M.Kom. Turut hadir Kepala Bagian Media Kreatif dan Multimedia Hasnawi, S.Kom.

“Kunjungan siswa-siswi SMK Negeri 15 Samarinda Kelas 12 Jurusan Multimedia bersama empat orang guru ingin belajar tentang Multimedia di Universitas Mulia,” tutur Nurfalah Setiawan.

Kebetulan, lanjut Nurfalah, peminatan konsentrasi studi Multimedia ada di Program Studi Sistem Informasi. “Jadi, Ketua Program Studi Sistem Informasi masing-masing memberikan pemaparan sekilas seputar Multimedia. Ada Pak Tri untuk S1 dan Pak Safii untuk D3,” tutur Nurfalah.

Selain itu, prospek kerja dan beberapa tugas atau Job Desc di bidang Multimedia juga digunakan Universitas Mulia untuk membuat dan mengelola konten Multimedia.

“Ada juga Pak Hasnawi, Beliau ini Kepala Bagian Media Kreatif, pekerjaannya seabrek terkait pengelolaan Multimedia, Media Sosial, dan UM TV. Beliau ikut berbagi pengalamannya mengelola Multimedia universitas,” tutur Nurfalah.

Pekan sebelumnya, lanjut Nurfalah, Hasnawi bersama timnya berhasil membantu panitia mengelola di bidang Multimedia untuk mendukung Seminar Nasional SEMINASTIKA dan Seminar Internasional ICSINTESA 2022 di Bali, 10-11 November 2022.

“Seminarnya diikuti daring maupun luring, dengan peserta dari 12 Negara, termasuk Indonesia. Dari pagi sampai menjelang sore. Ada delapan jam lebih siaran streaming, baik YouTube maupun Zoom Meeting. Luar biasa,” puji Nurfalah.

Menurutnya, peran Multimedia saat ini sangat penting guna mendukung organisasi maupun perusahaan dalam meraih visi dan misinya.

“Jadi, saya berpesan kepada mereka, pekerjaan di bidang Multimedia ke depan ini punya prospek yang tinggi, dibutuhkan di banyak perusahaan ataupun organisasi. Biasanya untuk keperluan Branding di media sosial,” tutur Nurfalah kepada media ini.

Dirinya mempersilakan para siswa-siswi SLTA dan sederajat untuk belajar tentang Multimedia di Universitas Mulia.

“Kampus membuka pintu lebar-lebar bagi sekolah-sekolah yang ada di Kaltim khususnya, untuk datang dan melihat fasilitas Universitas Mulia di Balikpapan. Insya Allah Kami siap menyambut dengan senang hati. Ayo mari silakan,” pungkas Nurfalah.

 

Kunjungan SMK Terpadu Madina Samarinda

Sepekan sebelumnya, rombongan 35 orang siswa SMK Terpadu Madina Samarinda dan didampingi dua orang guru melakukan kunjungan di Kampus Utama Universitas Mulia, Sabtu (12/11).

Rombongan diterima Marketing Manager Yayasan Airlangga Nurfalah Setiawan, S.Kom., M.T bersama Kepala Marketing Universitas Mulia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom dan tim untuk mengenal seputar Program Studi Sistem Informasi dan fasilitas pendukung di Universitas Mulia.

(SA/Puskomjar)

Foto dokumentasi

Marketing Manager Yayasan Airlangga Nurfalah Setiawan, S.Kom., M.T bersama penjabat lainnya menerima rombongan SMK Terpadu Madina Samarinda di Ruang Eksekutif, Sabtu (12/11). Foto: Media Kreatif

Marketing Manager Yayasan Airlangga Nurfalah Setiawan, S.Kom., M.T , Kaprodi S1 Sistem Informasi Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom, Kepala Marketing Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom dan penjabat lainnya menerima rombongan SMK Terpadu Madina Samarinda di Ruang Eksekutif, Sabtu (12/11). Foto: Media Kreatif

Marketing Universitas Mulia Arliendo Putra, S.Kom saat mengenalkan Universitas Mulia kepada rombongan SMK Terpadu Madina Samarinda di Ruang Eksekutif, Sabtu (12/11). Foto: Media Kreatif

Marketing Universitas Mulia Arliendo Putra, S.Kom saat mengenalkan Universitas Mulia kepada rombongan SMK Terpadu Madina Samarinda di Ruang Eksekutif, Sabtu (12/11). Foto: Media Kreatif`

Siswi SMKN 15 Samarinda menyimak paparan. Foto: Media Kreatif

Siswi SMKN 15 Samarinda menyimak paparan. Foto: Media Kreatif

 

Kepala Bagian Media Kreatif Hasnawi, S.Kom saat berbagi pengalaman kerjanya di depan siswa-siswi SMKNegeri 15 Samarinda, Sabtu (19/11). Foto: Media Kreatif

Kepala Bagian Media Kreatif Hasnawi, S.Kom saat berbagi pengalaman kerjanya di depan siswa-siswi SMK Negeri 15 Samarinda, Sabtu (19/11). Foto: Media Kreatif

Rombongan siswa-siswi dan guru SMKN 15 Samarinda berfoto bersama di belakang Gedung White Campus, Sabtu (19/11). Foto: Media Kreatif

Rombongan siswa-siswi dan guru SMKN 15 Samarinda berfoto bersama di belakang Gedung White Campus, Sabtu (19/11). Foto: Media Kreatif

Zaenal Abidin alumni Teknik Informatika terpilih sebagai Ketua Ikatan Alumni UM masa bakti 2022-2025 menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T, Sabtu (19/11). Foto: dok. Media Kreatif

UM – Dalam rangka pengembangan perguruan tinggi di masa yang akan datang, Rektor Dr. Muhammad Rusli M.T bersilaturahmi dan ramah-tamah dengan para alumni yang berada di Kota Balikpapan. Pertemuan berlangsung di Ruang Eksekutif Gedung White Campus, Sabtu (19/11).

Pada kesempatan ini, turut hadir Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T, Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Pusat Karir Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom beserta staf dan para alumni.

Rektor menyambut hangat kehadiran para alumni dan memberikan respons positif atas kegiatan yang digagas Wakil Rektor Mundzir. Dalam pertemuan tersebut, Rektor mendorong agar Kepengurusan Ikatan Alumni segera dibentuk.

Menurut Rektor, perguruan tinggi yang besar tidak lepas dari peran aktif serta dukungan para alumninya yang turut mengembangkan almamater.

Pada pertemuan tersebut, Rektor berharap para alumni mendukung kegiatan Career Center atau Pusat Karir sebagai tindak lanjut informasi dan penempatan kerja bagi para lulusan.

Senada dengan Rektor, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi mendukung kegiatan dan aktivitas para alumni. Dirinya menyatakan kesiapannya untuk menyediakan tempat sekretariat sebagai wadah kegiatan para alumni.

Dr. Agung Sakti Pribadi Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga bersama Rektor Dr. Muhammad Rusli, Wakil Rektor Mundzir, dan Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Pusat Karir Yustian Servanda. Foto: Media Kreatif

Dr. Agung Sakti Pribadi Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga bersama Rektor Dr. Muhammad Rusli, Wakil Rektor Mundzir, dan Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Pusat Karir Yustian Servanda. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor, Wakil Rektor dan penjabat lainnya dengan para alumni yang ada di Kota Balikpapan. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor, Wakil Rektor dan penjabat lainnya dengan para alumni yang ada di Kota Balikpapan. Foto: Media Kreatif

“Yayasan juga memberikan kesempatan kepada para alumni untuk berkarir sebagai dosen di Universitas Mulia. Termasuk studi lanjut S2 maupun S3 untuk memenuhi kualifikasi menjadi dosen,” tutur Dr. Agung.

Usai ramah-tamah, kegiatan diikuti dengan musyawarah untuk memilih Ketua Ikatan Alumni. Secara aklamasi, terpilih Zaenal Abidin, S.Kom, alumni Teknik Informatika untuk masa bakti 2022-2025.

Ketika ditanya rencana ke depan dalam pengembangan lembaga, Zaenal Abidin mengatakan akan menjadikan momentum kegiatan Ikatan Alumni untuk bersinergi, baik sesama alumni maupun dengan mitra industri.

“Kesempatan ini akan kita jadikan momentum dimulainya kegiatan para alumni. Melalui wadah IKA-UM, kita saling bersinergi baik antar alumni maupun dengan mitra Universitas Mulia,” tutur Zaenal Abidin.

Wakil Rektor Mundzir menambahkan, dalam waktu dekat para alumni akan berkoordinasi membentuk kepengurusan dan menyusun rencana kegiatan.

“Ya, untuk pertama ini diawali dengan membentuk IKA-UM hingga Kota/Kabupaten dan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial seperti bakti sosial dengan para alumni, atau kegiatan-kegiatan yang melibatkan para alumni untuk berpartisipasi dalam pembangunan di daerah,” pungkas Mundzir.

(SA/Puskomjar)

Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM. Foto: Tangkapan layar

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tahun ini kembali menggelar Coaching Penulisan Buku secara daring bekerja sama dengan Penerbit Deepublish, Sabtu (19/11). Tampil sebagai narasumber Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM, penulis buku berpengalaman yang juga aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Indonesia.

Coaching atau bimbingan penulisan buku ini diikuti dosen dari berbagai program studi dan dibuka langsung oleh Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T. Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah dua kali menggelar pelatihan penulisan buku bersama penerbit Andi Yogyakarta.

“Dan di tahun ketiga ini, tahun 2022, Kita sudah MoU dengan penerbit Deepublish, spesial dengan narasumber Dr. Miguna Astuti,” tutur Rickhi.

Menurutnya, Buku Ajar merupakan salah satu bentuk luaran dosen yang memiliki nilai Kum yang tinggi dalam jabatan fungsional dosen. “Dan buku ajar ini memiliki skor penelitian perguruan tinggi, akreditasi prodi, akreditasi Sinta, dan skor yang ada pada sistem Kemendikbud,” tuturnya.

Melalui pelatihan ini diharapkan dosen semangat dan bersama-sama mencapai target perguruan tinggi. Dirinya mendorong setiap dosen setidaknya menghasilkan satu buah buku dalam setiap semester.

Peserta dan narasumber Coaching Penulisan Buku yang diselenggarakan LPPM Universitas Mulia bekerja sama dengan Penerbit Deepublish yogya, Sabtu (19/11). Foto: Tangkapan layar

Peserta dan narasumber Coaching Penulisan Buku yang diselenggarakan LPPM Universitas Mulia bekerja sama dengan Penerbit Deepublish Yogyakarta, Sabtu (19/11). Foto: Tangkapan layar

How to Publish menurut Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM. Foto: Tangkapan layar

How to Publish menurut Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM., MOS, CPM. Foto: Tangkapan layar

Rektor dalam sambutannya mengatakan bahwa Buku Ajar seyogyanya menjadi kewajiban bagi dosen pengampu mata kuliah.

“Di samping buku-buku yang sifatnya literal, Buku Ajar juga untuk memperkuat literatur tentang sebuah ilmu,” tutur Rektor.

Menurut Dr. Rusli, ada perbedaan antara buku literatur dengan buku ajar. “Buku Ajar itu, menurut saya, dibuat agar enak dibaca dan dipelajari mahasiswa,” tutur Dr. Rusli yang telah berpengalaman menerbitkan beberapa buku ini.

Tujuan pembuatan Buku Ajar, menurut Dr Rusli, adalah agar mahasiswa lebih cepat menerima materi kuliah atau proses transfer knowledge. “Sehingga nanti pada saat pengajaran tinggal lewat diktat atau menambahkan sisi-sisi ilmu yang lain yang belum tercakup di buku,” ungkapnya.

Dr. Rusli berbagi cerita terkait pengalamannya menerbitkan buku tentang pemrograman komputer. Menurutnya, dirinya terdorong menerbitkan buku mengingat telah sekian tahun berprofesi sebagai dosen dan memiliki keahlian di bidang pemrograman maupun di bidang pendidikan.

“Begitu buku pertama terbit, muncul ide-ide dari mata kuliah berikutnya, semangat begitu, artinya dari beberapa mata kuliah yang saya ajar, mulai dari PowerPoint, catatan, saya kumpulkan semua dan seleksi, jadilah buku ajar terbit,” ungkap Doktor di Bidang Pendidikan ini.

Dari beberapa kali menerbitkan buku, Rektor berharap masing-masing dosen dapat mengikutinya dengan menerbitkan minimal satu buah buku. “Yang penting jadi dulu satu buku,” harap Rektor.

Kalaupun saat ini belum mampu menulis sendiri, Rektor berharap dosen dapat menyusunnya dalam sebuah kelompok kerja dengan dosen lainnya.

Sementara itu, senada dengan Rektor, Dr. Astuti, begitu dirinya disapa, setuju dengan pengalaman Dr. Rusli ketika pertama kali dirinya menerbitkan buku.

“Dulu ketika saya menerbitkan buku sama seperti pengalaman Pak Rektor tidak sampai 100 halaman,” tutur Dr. Astuti. Meski demikian, dirinya mengingatkan akan ada batas minimum yang harus dipenuhi untuk menerbitkan sebuah buku saat ini.

Hanya saja, menurutnya, ketika saat perhitungan nilai Kum untuk kenaikan jabatan fungsional dosen, maka nilai Kum untuk buku tersebut tidak maksimal. “Tapi minimal kita sudah berkarya, dan intelektualitas kita sudah diabadikan dalam sebuah karya,” tuturnya memberi semangat peserta Coaching.

Dr. Astuti mengatakan, untuk menerbitkan sebuah buku cukup sederhana. “Yang penting idenya ada, niat menulis dan menerbitkan,” ujarnya.

Meski demikian, Dr. Astuti mengingatkan ketika masuk proses penerbitan, penulis hendaknya berhati-hati. “Dulu SDM sangat mudah, bahkan dulu saya menggunakan kampus saya itu sangat mudah. Sekarang sangat ketat,” ungkapnya.

Kedua, lanjutnya, untuk bisa diakui, beberapa penerbit menggunakan kriteria-kriteria yang berhubungan dengan jabatan fungsional. “Jadi apakah benar menurut RPS, apakah benar dipublikasikan disebarluaskan. Ya, link-nya itu dicari oleh reviewer Bapak/Ibu,” ungkapnya.

Dan untuk keperluan ISBN pun, juga terkait dengan luaran buku tersebut apakah diperjualbelikan atau tidak. “Kalau short-link diperjualbelikan itu belum ada, itu ISBN belum bisa keluar,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengingatkan tidak semua penerbit memiliki kemampuan untuk memasarkan ke publik. Hal ini menambah deretan pengalamannya untuk benar-benar selektif dalam memilih kontrak dengan penerbit .

Keuntungan buku yang berhasil diterbitkan dan dipasarkan ke publik berdampak pada Google Scholar dengan jumlah sitasi yang jelas.

Ia juga mengingatkan kepada seluruh dosen agar ketika buku tersebut berhasil terbit agar dicantumkan pada RPS atau Rencana Pembelajaran Semester sebagai salah satu sumber bahan ajar.

(SA/Puskomjar)

Kasma Ervina Haida, S.Psi., M.Psi, berbagi tips mencari kerja kepada lulusan Universitas Mulia, Sabtu (29/10). Foto: UMTV

UM – Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Kasma Ervina Haida, S.Psi., M.Psi, berbagi tips mencari kerja kepada lulusan Universitas Mulia. Tips diberikan sebagai materi Pembekalan Etika Profesi, bertempat di Aula Kampus Cheng Ho, Sabtu (29/10).

Di awal perkenalannya, Vina, panggilan akrab Kasma Ervina mengaku sebelum bekerja sebagai PNS sejak 2007 yang lalu, dirinya sempat menekuni pekerjaan di bidang perbankan. Ia kemudian ditempatkan menjadi pengawas ketenagakerjaan di Dinas Ketenagakerjaan Balikpapan.

“Banyak orang mengira saya Sarjana Hukum, karena hampir setiap hari saya melakukan mediasi, menyelesaikan kasus-kasus, membina hubungan industrial, dan aspek-aspek hukum ketenagakerjaan,” tutur alumnus UGM Yogyakarta ini.

Menariknya, saat ingin memberikan pertanyaan kepada salah satu mahasiswa, Vina sulit menemukan lulusan yang belum bekerja. “Wah, sudah kerja semua ini. Luar biasa ya,” katanya tidak menyangka.

Meski demikian, bagi lulusan yang belum bekerja, Ervina memberikan informasi bahwa saat ini tidak perlu membuat Kartu Pencari Kerja (AK/I) dengan mendatangi Kantor Disnaker.

“Bisa diproses secara online,” tutur Ervina.

Kartu Pencaker (AK/I) adalah kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja yang dikeluarkan Disnaker Kota Balikpapan yang digunakan untuk melamar kerja.

Menurut Ervina, banyak perusahaan mencari tenaga kerja dengan kualifikasi tertentu dengan menghubungi Disnaker.

Untuk membuat Kartu Pencari Kerja, syaratnya adalah calon tenaga kerja menyiapkan berkas E-KTP, Ijazah Asli, Foto Diri, Sertifikat Pelatihan jika ada, dan Surat Pengalaman Kerja jika ada.

Kemudian buka situs dinasker.balikpapan.go.id, pilih menu Layanan Penta atau Layanan Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja dan pilih Kartu Pencaker. Selanjutnya bisa diikuti prosedur langkah-langkah berikutnya sampai selesai.

“Jadi sekarang wawancaranya pun dilakukan secara online. Jadi gak perlu ke Disnaker lagi. Cukup dari rumah dan bisa men-download sendiri,” tutur Ervina.

Ia mengingatkan, sering para pencari kerja mengalami kendala ketika mengakses laman Disnaker. Beberapa kendala antara lain gagal login, tidak mendapatkan balasan lewat WhatsApp, gagal unggah berkas, dan jaringan Internet tidak stabil.

Apabila menemui kendala, dirinya menyilakan para pencaker untuk kontak Halo Penta 08115910353 atau kanal YouTube Disnaker Balikpapan atau akun IG @disnaker_balikpapan.

Menurutnya, banyak perusahaan yang merekrut tenaga kerja lewat program pelatihan yang diselenggarakan Disnaker. Pada tahun 2022 setidaknya terdapat 11 bidang pelatihan yang telah digelar Disnaker, antara lain K3 Migas Level Operator, Auto Electrician, Mekanik Alat Berat, hingga Uji Tanpa Rusak.

“Jadi pelatihan ini ada di lantai tiga Disnaker Bidang Lattas (Layanan Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja),” tutur Ervina.

“Cara memperoleh informasinya di mana? Instagram. Jadi kami benar-benar update di akun @disnaker_balikpapan ya,” tutur Ervina. Dari beberapa media sosial yang digunakan Disnaker, lanjutnya, para pencari kerja disarankan mengikuti pembaruan informasi di akun Instagram.

Kepada para lulusan, Ervina memberikan tips agar memulai bekerja pada perusahaan kecil jika dibanding dengan perusahaan besar. Menurutnya, hal ini terkait dengan kebiasaan Millennial yang lebih suka berpindah-pindah pekerjaan.

“Orang yang bekerja di perusahaan kecil biasanya terbentuk polanya mengurusi banyak hal, pasti paham semua. Jadi, mindset-nya diubah. Jangan merasa kecil hati melihat temannya bekerja di perusahaan besar,” tuturnya.

Dengan bekerja di perusahaan kecil lebih dulu, menurut Ervina, para lulusan memiliki kesempatan untuk memperdalam ilmu dan menambah jam terbang pengalaman yang lebih luas.

(SA/Puskomjar)

Ketua IWAPI Kaltim Hj. Ernawaty Gafar SE. Foto: UMTV

UM – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalimantan Timur Hj. Ernawaty Gafar SE memberikan pembekalan Entrepreneurship kepada lulusan Universitas Mulia, Sabtu (29/10).

Wanita yang juga seorang Ibu dari tiga orang putra ini pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda dan Universitas Tri Dharma Balikpapan.

Sebelum berkiprah di IWAPI Kaltim, Ernawaty pernah menjabat sebagai Ketua IWAPI Balikpapan. Dirinya juga menceritakan pengalaman belajarnya ketika menempuh pendidikan Sarjana di Universitas Mulawarman yang sempat terputus.

“Tapi waktu pembekalan KKN saat itu orang tua saya meninggal dunia. Di situlah saya down, down banget. Saya tidak tahu apa yang salah (pada diri saya),” tutur Ernawaty mengawali perkenalannya.

Dirinya mengaku saat itu bingung bagaimana menyelesaikan kuliah mengingat keterbatasan biaya. “Ibu saya bukan pengusaha. Ibu rumah tangga dengan tujuh anak. Saya anak nomor lima dari tujuh saudara,” ungkapnya.

Dari sinilah, Ernawaty mulai berpikir apa yang bisa dia dikerjakan di tengah keterbatasan. “Alhamdulillah, sebelum Bapak meninggal itu mendapatkan pekerjaan mengerjakan perumahan, kurang lebih 10 unit di Bank Duta,” ungkapnya.

Ernawaty Gafar (tengah) bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakt Pribadi dan narasumber dari Disnaker Balikpapan Kasma Ervina Haida, S.Psi. M.Psi. Foto: UMTV

Ernawaty Gafar (tengah) bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakt Pribadi dan narasumber dari Disnaker Balikpapan Kasma Ervina Haida, S.Psi. M.Psi. Foto: UMTV

Dengan melanjutkan pekerjaan sepeninggal orang tua, dirinya mulai belajar bekerja meneruskan orang tua di bidang kontraktor. “Jadi, saya mulai dari nol, padahal saat itu belum selesai kuliah. Ini karena keadaan,” tuturnya.

Lantaran keadaan inilah dirinya merasa terpicu untuk bergerak. Berbeda dengan kondisi saat ini, generasi muda lebih banyak kemudahan dengan ditunjang berbagai macam fasilitas yang diberikan orang tua.

Dari pengalamannya tersebut, dirinya mendapatkan pelajaran penting dalam hidup. “Kalau kita dalam keadaan terpepet, apa pun bisa kita lakukan,” tuturnya.

Untuk itu, dirinya mendorong para lulusan Sarjana saat ini agar dapat belajar dari berbagai macam tantangan dan kreativitas kemudian menemukan solusi agar terpicu untuk berkembang.

“Dari situ saya pelan-pelan menjadi pengusaha. Saya pengusaha di Pertamina sudah 25 tahun,” tuturnya dengan semangat. Dirinya mengaku memegang hampir seluruh bidang pekerjaan di Pertamina.

Baginya, pelajaran penting untuk menjadi pengusaha sukses itu diawali dari diri sendiri. “Semua itu bermula dari kita,” tuturnya.

Ernawaty memiliki prinsip dalam dirinya mengapa seseorang harus berbisnis atau menjadi pengusaha. Baginya, bisnis itu mulia karena bisa membantu orang lain bekerja.

“Bisnis itu bikin kita jadi mandiri,” ungkapnya. Karena menurutnya, jika tidak berbisnis, maka tidak memiliki uang. Nah, bagaimana memiliki uang, seseorang harus mulai berpikir untuk berupaya mencarinya dengan cara berbisnis.

Hampir di setiap zaman dirinya menjumpai anak-anak muda yang masih belum memiliki pekerjaan atau menganggur. Melihat hal itu, dirinya sempat heran mengapa menganggur di tengah zaman yang banyak sekali kemudahan.

Menurutnya, justru di saat inilah para generasi muda memiliki waktu dan kesempatan yang banyak. Senada dengan Dr. Agung Sakti Pribadi, dirinya sepakat bahwa untuk menjadi pengusaha diawali dengan kemampuan untuk disiplin dan menghargai waktu.

“Kalau ada lowongan pekerjaan. Telat memasukkan berkas saja, berkas kita dibuang. Bagaimana kita mendapatkan pekerjaan kalau begitu caranya?” ujarnya.

Ernawaty pun membuka rahasia mengapa dirinya menjadi pengusaha wanita yang sukses. “Saya dari dulu tepat waktu. Tanya staf saya. Saya setengah jam sebelum acara sudah hadir,” ujarnya.

Direktur PT. Singgar Farna Jaya yang bergerak di bidang kontraktor Migas di Balikpapan ini mendorong agar para lulusan berani berbisnis diawali dari yang kecil lebih dulu.

“Saya ambil contoh saat pandemi kemarin, buka bisnis laundry. jual pulsa, karena waktu itu semua orang main hape,” tuturnya mengisahkan. Ketika itu orang juga membuka bisnis kuliner, walaupun sesama teman yang menjadi pelanggan.

“Kemudian masuk ke Instagram, Facebook. Alhamdulillah, sekarang usaha-usaha mereka besar,” tuturnya.

Dengan berbagai macam bentuk usaha tersebut, menurutnya, IWAPI memiliki anggota 80% pengusaha UMKM. “Saya punya anggota semua bidang usaha ada. Mau konstruksi, handicraft, pembuat batik, cleaner,” ungkapnya.

Ernawaty mengungkapkan, dirinya juga membina calon-calon anggota IWAPI Entrepreneur Millennial. Ia menyilakan para lulusan wanita untuk menjadi pengusaha kecil lebih dulu dan menjadi calon anggota IWAPI.

Dengan menjadi anggota organisasi tersebut, anggota akan mendapat banyak manfaat, di antaranya adalah bersinergi dengan pemerintah, mendapatkan permodalan dan pembinaan.

Ernawaty saat ini juga menjadi Direktur di berbagai perusahaan, di antaranya CV. Alissa Tehnik yang bergerak di bidang Tambang Batu Bara di Samboja, Direktur PT. Althaf Putra Jaya, kontraktor dan supply Migas di Balikpapan.

Beberapa penghargaan diraih Ernawaty, antara lain Generous and Care Award dari Wali Kota Balikpapan 2018, mendapat Penghargaan Insan Penggerak dan Pembangunan pada HUT Kota Balikpapan tahun 2019, dan penghargaan lainnya.

(SA/Puskomjar)