Tag Archive for: universitas mulia

Rektor UM: Kami Siap Sambut Program Diktisaintek Berdampak

Humas Universitas Mulia, 6 Mei 2025 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktisaintek) baru-baru ini mengumumkan arah baru pengembangan pendidikan tinggi melalui program bertajuk “Diktisaintek Berdampak”. Program ini dinilai sebagai kelanjutan dari semangat Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) yang telah digagas sebelumnya, bukan sebagai bentuk penggantian.

Hal ini ditegaskan oleh Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dalam wawancara eksklusif terkait respons kampus terhadap arah kebijakan baru tersebut. Menurutnya, semangat program Diktisaintek Berdampak adalah menjadikan capaian-capaian Kampus Merdeka lebih bermakna melalui penguatan outcome dan impact, khususnya bagi masyarakat dan dunia industri.

“Kalau mengganti itu seakan-akan program yang sudah dilakukan menteri sebelumnya tidak berdampak. Tapi ini saya lihat sebagai kelanjutan dari Kampus Merdeka menjadi Kampus Berdampak,” ujar Prof. Ahsin.

Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i

Ia menilai bahwa meskipun secara formal belum ada juklak, juknis, atau kebijakan turunan resmi, namun filosofi yang dibawa program ini cukup jelas. Fokusnya adalah memastikan proses pendidikan yang sudah bermutu di perguruan tinggi mampu menghasilkan dampak nyata dan terukur—baik melalui penelitian, inovasi, maupun kontribusi lulusan di masyarakat.

“Selama ini riset hanya sampai pada jurnal atau laporan. Nah sekarang riset itu harus menjawab masalah nyata dan berdampak sosial-ekonomi. Teknologi harus masuk ke industri, penelitian harus bisa meningkatkan kesejahteraan,” lanjutnya.

Universitas Mulia sendiri disebut telah berada pada jalur yang tepat. Program MBKM seperti KKN, magang, hingga pengalaman belajar di luar kampus telah dilaksanakan. Dalam aspek kurikulum, Universitas Mulia juga telah menerapkan pendekatan Outcome Based Education (OBE) yang menjadi arah penjaminan mutu internasional dan dinilai sejalan dengan semangat Diktisaintek Berdampak.

Namun demikian, Prof. Ahsin menekankan pentingnya kejelasan kebijakan dari kementerian untuk menjamin implementasi yang solid di lapangan.

“Dulu MBKM ada buku saku. Nah, sekarang kami juga menunggu pedoman resmi. Seperti soal 20 SKS lintas prodi dan 40 SKS di luar kampus, itu masih jadi tantangan karena belum semua perguruan tinggi siap melakukan rekognisi,” jelasnya.

Dengan kesiapan yang telah dimiliki dan komitmen untuk terus adaptif, Universitas Mulia menyatakan siap menyambut arah baru pendidikan tinggi Indonesia yang lebih berdampak dan akuntabel.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 5 Mei 2025 Pada hari ke dua Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen OSIS yang diselenggarakan oleh ATC (Airlangga Training Center) bekerja sama dengan Universitas Mulia, menghadirkan sesi pelatihan yang sangat aplikatif dan relevan dengan tantangan organisasi masa kini. Salah satu sesi yang mendapat apresiasi tinggi dari peserta adalah pelatihan bertema Dinamika Organisasi, yang difasilitasi oleh narasumber akademisi dan praktisi pendidikan, Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd.

Dalam sesi tersebut, Dr. Linda menekankan pentingnya kesiapan seorang pemimpin dalam menghadapi perubahan atau dinamika yang terjadi di dalam organisasi. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga diajak untuk berlatih menyusun perencanaan strategis yang dibutuhkan ketika organisasi mengalami krisis, seperti pemangkasan anggaran secara tiba-tiba, konflik internal, keluarnya anggota tim yang memiliki keahlian khusus, hingga isu-isu reputasi di media sosial yang bisa berdampak pada nama baik organisasi.

“Saya sengaja menghadirkan studi kasus yang real dan sering terjadi dalam dinamika organisasi modern. Tujuannya agar peserta tidak hanya berpikir normatif, tetapi benar-benar merespons tantangan dengan solusi strategis,” ungkap Dr. Linda.

Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd. sedang memaparkan materi pelatihan tentang strategi menghadapi dinamika organisasi dan perencanaan strategis kepada para peserta pelatihan.

Kegiatan ini juga memperkuat aspek kolaboratif, di mana peserta dilatih untuk menyusun solusi secara berkelompok dan mempresentasikannya dengan argumentasi yang kuat. Interaksi antarpeserta sangat dinamis—mereka berdiskusi, berdebat sehat, bahkan saling menyanggah strategi kelompok lain dengan cara yang konstruktif.

“Saya sangat terkesan dengan antusiasme para peserta. Mereka tidak hanya menyerap, tetapi juga aktif mengeksplorasi dan menguji strategi yang mereka rancang. Ini adalah bekal penting bagi calon-calon pemimpin muda kita,” lanjutnya.

Aktivitas kelompok peserta yang sedang melakukan simulasi dalam pelatihan, berkolaborasi dan saling bertukar pikiran untuk menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam organisasi.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi aktif, kelompok terbaik dari sesi tersebut diberikan penghargaan oleh narasumber. Dr. Linda juga menyampaikan harapannya agar pelatihan serupa terus digelar secara berkala, agar semakin banyak pengurus OSIS dari sekolah lain mendapatkan kesempatan belajar dan berlatih kepemimpinan secara langsung.

Pesan penutup dari Dr. Linda sangat menginspirasi, “Kesempatan bisa datang pada siapa saja, tetapi tidak dengan kesiapan. Maka, jadilah pribadi yang selalu siap. Be prepared for every opportunity.

Pelatihan ini menjadi salah satu bentuk nyata komitmen Yayasan Airlangga melalui ATC dan Universitas Mulia dalam mencetak pemimpin muda yang tangguh, adaptif, dan strategis di masa depan.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 2 Mei 2025 – Dalam rangka memperkuat kapasitas administratif pendidik anak usia dini, Program Studi Pendidikan Guru PAUD (PGPAUD) Universitas Mulia menggelar Workshop Pelaporan SPT Pajak untuk Lembaga dan Individu pada Jumat (2/5/2025) di Kampus Universitas Mulia. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Prodi PGPAUD dari Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) dan Prodi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, khususnya mitra-mitra lembaga PAUD di Kota Balikpapan.

Para peserta workshop tampak antusias mengikuti pelatihan pelaporan SPT Pajak untuk lembaga dan individu di lingkungan PAUD.

Workshop ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta para pengelola lembaga PAUD. Para peserta dibekali dengan keterampilan teknis pelaporan SPT baik secara lembaga maupun individu, termasuk penggunaan aplikasi pajak digital dan studi kasus nyata.

Ketua Program Studi PGPAUD Bety Vitriana, S.Pd., M.Pd. menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan dan refleksi dari kebutuhan nyata di masyarakat.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi peningkatan kapasitas para pendidik PAUD secara holistik, termasuk dalam aspek administrasi dan kepatuhan hukum,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa manfaat kegiatan ini terasa luas: dosen memperoleh pengayaan materi perkuliahan, mahasiswa mendapatkan pemahaman praktis sebelum terjun ke dunia kerja, dan tenaga kependidikan dapat meningkatkan kualitas tata kelola lembaga yang sesuai dengan regulasi.

Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas Mulia, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M., membuka kegiatan pelatihan dengan menyampaikan pentingnya literasi pajak bagi pengelola lembaga PAUD.

Dekan FHK, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M., menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga wujud nyata pengabdian masyarakat dari Prodi PGPAUD Universitas Mulia.

“Kegiatan ini dilaksanakan bersama Prodi Akuntansi UM. Dari sisi keilmuan, konten utama memang disampaikan oleh dosen Prodi Akuntansi, sedangkan PGPAUD fokus pada peningkatan kapasitas pengelola PAUD,” jelasnya.

Ia juga mengisyaratkan bahwa FHK akan menjajaki kemitraan lanjutan terkait literasi pajak. “Insya Allah FHK akan mengembangkan kemitraan dengan lembaga terkait. Literasi pajak ini krusial bagi lembaga maupun personal,” tegasnya. Dr. Mada berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat langsung menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam pelaporan pajak lembaga mereka.

Peserta melakukan simulasi langsung pengisian SPT Pajak lembaga dan perorangan dengan bimbingan narasumber.

Narasumber workshop, Dr. Hety Devita, S.E., M.M., C.Med., C.P.Arb. menyampaikan berbagai materi penting, mulai dari dasar-dasar kewajiban perpajakan untuk berbagai bentuk lembaga PAUD, penghitungan PPh Pasal 21, hingga strategi dokumentasi transaksi keuangan yang efektif. Ia juga memaparkan kesalahan-kesalahan umum dalam pelaporan pajak yang masih banyak dijumpai, seperti ketidaktepatan klasifikasi badan hukum atau penghasilan guru.

Narasumber Dr. Hety Devita, S.E., M.M., C.Med., C.P.Arb. dari Prodi Akuntansi Universitas Mulia memaparkan materi terkait regulasi dan praktik pelaporan pajak.

Menariknya, antusiasme peserta sangat tinggi. Meskipun banyak peserta harus mengajar di pagi hari dan mengikuti upacara Hardiknas terlebih dahulu, mereka tetap hadir tepat waktu dan aktif dalam praktik simulasi pelaporan pajak. Bahkan, terbentuk jejaring informal antar-pengelola PAUD untuk saling membantu menyelesaikan persoalan pajak di kemudian hari.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Universitas Mulia tidak hanya mencetak pendidik yang cakap secara pedagogis, tetapi juga berupaya menyiapkan lulusan dan mitra yang sadar hukum, paham administrasi, dan siap menghadapi tantangan tata kelola pendidikan di era modern.

Humas UM (YMN)

Transformasi Pemikiran Pengurus OSIS dalam Pelatihan Kepemimpinan

Humas Universitas Mulia, 29 April 2025 – Pelatihan Kepemimpinan OSIS tingkat SMA/SMK yang digelar selama dua hari di Universitas Mulia bukan sekadar transfer ilmu organisasi. Kegiatan ini menjadi ruang transformasi karakter dan refleksi mendalam bagi para peserta tentang esensi menjadi pemimpin muda yang inklusif, komunikatif, dan beretika.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pemateri berpengalaman dari kalangan akademisi, psikolog, hingga praktisi organisasi kemahasiswaan. Para peserta diajak memahami bukan hanya struktur dan fungsi organisasi, tetapi juga pentingnya nilai, etika, empati, dan kerja kolaboratif dalam menjalankan roda organisasi pelajar.

Belajar Kepemimpinan Lewat Interaksi dan Praktik Langsung

Darel, siswa SMK Antasari, mengaku awalnya tertarik untuk memperluas relasi. Namun, setelah mengikuti sesi demi sesi, ia justru menemukan bahwa pelatihan ini memberi pemahaman mendalam tentang kepemimpinan dan cara praktis menjalankannya.

“Saya jadi tahu apa yang harus saya lakukan ketika ditunjuk sebagai ketua acara. Saya belajar manajemen, cara berkomunikasi dengan anggota tim, sampai menyatukan pendapat yang berbeda tanpa menjatuhkan siapa pun,” jelasnya.

Darel, siswa SMK Antasari, berfoto bersama narasumber utama pelatihan, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, usai sesi pelatihan kepemimpinan.

Materi yang paling membekas baginya adalah sesi manajemen yang dibawakan oleh Dr. Pudjianti. Ia menyadari bahwa keberhasilan sebuah acara bergantung pada proses koordinasi, pembagian tugas, dan komunikasi yang terstruktur—sesuatu yang sering luput dalam praktik organisasi sekolah.

Kepemimpinan Sebagai Pengalaman yang Mengubah Cara Pandang

Bagas dari SMK Kartika merasakan hal serupa. Ia menyebut pelatihan ini sebagai ruang untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan membuka perspektif baru dalam kepemimpinan.

“Materinya padat, tapi sangat mudah dipahami. Saya jadi tahu pentingnya manajemen, tidak hanya dalam organisasi tapi juga dalam kehidupan pribadi. Dan saya belajar menyatukan banyak kepala dengan isi pikiran yang berbeda-beda,” ujarnya.

Bagas dari SMK Kartika berfoto bersama Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, di sela-sela waktu istirahat pelatihan.

Pelatihan ini tidak hanya menyajikan teori, tetapi juga praktik yang menantang. Simulasi dan diskusi kelompok yang dinamis menjadikan proses belajar terasa hidup dan bermakna.

Wawasan Baru tentang Kolaborasi dan Refleksi Organisasi

Fadli dari SMA Negeri 2 menyebut pelatihan ini sebagai momen pencerahan. Ia mengaku awalnya tidak terlalu memahami bagaimana cara menjalankan organisasi dengan baik.

“Tapi setelah ikut kegiatan ini, saya jadi tahu hal-hal penting yang sebelumnya tidak saya pikirkan. Materinya membuka wawasan baru, dan sangat membantu peran saya sebagai pengurus OSIS,” tuturnya.

Fadli, siswa SMA Negeri 2 Kota Balikpapan, berpose bersama rekannya satu sekolah di atas panggung setelah mengikuti sesi kegiatan.

Ia berharap pelatihan seperti ini bisa menjangkau lebih banyak siswa agar nilai-nilai organisasi yang sehat dan kolaboratif bisa ditanamkan sejak dini.

Pelatihan yang Membangkitkan Kesadaran Kolektif

Sementara itu, Ibrahim dari SMA Auliya memberikan refleksi yang sangat dalam. Ia mengikuti pelatihan ini dengan semangat untuk mengevaluasi kondisi organisasinya.

“Kegiatan ini membuat saya merasa benar-benar diperhatikan. Saya tidak pernah merasa seterayomi ini dalam sebuah sosialisasi,” ungkapnya.

Ibrahim, siswa SMA Auliya, berpose di atas panggung sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan pelatihan kepemimpinan OSIS.

Menurutnya, metode pelatihan yang melibatkan pembentukan kelompok secara acak justru mencerminkan realitas organisasi yang sebenarnya—di mana keberhasilan tidak bergantung pada banyaknya anggota, melainkan pada satu kesepahaman tujuan.

“Saya belajar bagaimana menyatukan perbedaan untuk mencapai satu visi bersama. Semua sesi menjadi bagian favorit saya karena saling melengkapi,” katanya.

Dorongan untuk Konsistensi dan Pemberdayaan Pelajar

Para peserta sepakat bahwa pelatihan seperti ini sangat penting untuk diadakan secara berkala. Mereka menilai pelatihan ini bukan hanya membekali peserta dengan teori kepemimpinan, tapi juga memberi ruang untuk belajar dari sesama siswa dari sekolah lain, membangun jejaring, dan yang paling penting—melatih empati, kesadaran diri, dan tanggung jawab sosial.

Meski sempat memberikan catatan kecil soal teknis waktu pelaksanaan, mereka tetap mengapresiasi panitia dan berharap pelatihan semacam ini bisa menjadi agenda rutin yang dinanti para pengurus OSIS di Balikpapan dan sekitarnya.

Humas UM (YMN)

Kenapa OSIS Gagal? Ini Jawaban dan Solusinya dari Pakar Psikologi Universitas Mulia

Humas Universitas Mulia, 29 April 2025 – Dalam upaya memperkuat kapasitas kepemimpinan siswa, Universitas Mulia Balikpapan menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi untuk pengurus OSIS SMA dan SMK se-Kota Balikpapan. Salah satu narasumber dalam pelatihan ini, Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, memaparkan materi penting bertajuk “Mengapa Organisasi (OSIS) Gagal Mencapai Targetnya?” sekaligus membahas konsep dasar kepemimpinan dan sumber pengaruh seorang pemimpin.

Adjat Sudradjat, S.Psi., Psikolog, Pemateri Utama Pelatihan, saat menyampaikan materi tentang konsep dasar kepemimpinan dan faktor kegagalan organisasi.

Dalam sesi wawancara, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi. menekankan bahwa keberadaan OSIS memiliki fungsi strategis, baik dalam pengembangan diri siswa maupun dalam membangun citra positif sekolah di masyarakat. Menurutnya, efektivitas kinerja OSIS sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan para pengurusnya.

“Kualitas organisasi sebanding lurus dengan kualitas pemimpinnya. Tanpa pemahaman yang baik tentang peran kepemimpinan, OSIS akan sulit mencapai targetnya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi. menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebab kegagalan organisasi OSIS adalah ketidakjelasan dalam menjalankan leadership roles. Tanpa kepemimpinan yang efektif, kegiatan organisasi cenderung tidak terarah, tidak terkelola dengan baik, dan akhirnya gagal mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Peserta pelatihan mempresentasikan hasil brainstorming secara berkelompok di atas panggung, memaparkan analisis tentang efektivitas organisasi.

Pelatihan ini, menurut Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi., sangat penting untuk diberikan sejak dini. Ia menekankan bahwa energi besar yang dimiliki remaja harus diarahkan kepada aktivitas positif. Pola perilaku positif yang dibangun sejak masa remaja akan berdampak besar terhadap perilaku di masa dewasa.

Salah satu kelompok peserta saat menerangkan hasil diskusi di atas panggung, membahas strategi kepemimpinan dan manajemen organisasi.

Dalam materinya, Bapak Adjat Sudradjat, S.Psi. juga menguraikan berbagai konsep penting, mulai dari prinsip-prinsip manajemen organisasi, peran serta tanggung jawab seorang pemimpin, gaya kepemimpinan, hingga pemanfaatan media sosial untuk promosi dan edukasi kegiatan OSIS.

Simulasi kolaborasi tim yang interaktif dan menarik, menggambarkan pentingnya kerja sama dalam membangun team work yang sukses.

Selama sesi pelatihan, ia mengamati bahwa para peserta menunjukkan respons yang antusias. Mereka merasa senang karena mendapatkan pengetahuan yang aplikatif untuk menunjang peran mereka sebagai pemimpin muda di sekolah masing-masing. Selain itu, interaksi antar peserta dari berbagai sekolah membuka ruang tukar pikiran dan pengalaman yang memperkaya wawasan mereka.

Suasana diskusi kelompok yang penuh semangat, menunjukkan antusiasme peserta dalam mendalami konsep kepemimpinan dan manajemen organisasi.

Namun, Bapak Adjat juga mengakui bahwa dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan di kalangan generasi muda, salah satu tantangan terbesar adalah kreativitas dalam memilih topik dan metode penyampaian materi agar tetap relevan dan menarik bagi siswa.

Sebagai pesan penutupnya kepada para peserta, Bapak Adjat menegaskan pentingnya penerapan ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ke dalam praktik nyata.

“Pengetahuan yang sudah dipelajari di dalam kelas pelatihan harus diterapkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Hanya dengan demikian mereka akan mampu menjadi pemimpin yang efektif,” tegasnya.

Program pelatihan ini sekaligus menjadi bagian dari misi pengabdian masyarakat Universitas Mulia, berkontribusi aktif dalam membangun generasi muda Balikpapan yang berkarakter, visioner, dan siap berperan di tengah masyarakat.

Humas UM (YMN)

Makna Mendalam Silaturahim: Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd., M.Pd. Ajak Civitas Universitas Mulia Jaga Teamwork dan Networking

Humas Universitas Mulia, 26 April 2025Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia menjadi saksi hadirnya semangat ukhuwah dan kebersamaan dalam momen Halal Bihalal pada jumat, 25 April 2025. Dalam kesempatan ini, tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd.I., M.Pd. menggugah hati dan menyentuh nurani, mengingatkan pentingnya menjaga silaturahim sebagai fondasi kesuksesan dunia dan akhirat.

Peserta Halal Bihalal khusyuk menyimak tausyiah penuh hikmah dari Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd.I., M.Pd. di Ballroom Cheng Hoo.

Mengawali ceramahnya, Ustadz Sartono menegaskan bahwa memutuskan silaturahim termasuk dalam kategori dosa besar. Hal ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW:

“لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ”
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lebih lanjut, Rasulullah juga memperingatkan:

“لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ، فَمَنْ هَجَرَ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَمَاتَ دَخَلَ النَّارَ”
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga hari, siapa yang melakukannya lalu mati dalam keadaan demikian maka ia akan masuk neraka.” (HR. Abu Dawud)

“Silaturahim bukan sekadar budaya, tapi energi kehidupan,” ungkap beliau. Rasulullah SAW menjanjikan limpahan rezeki dan panjang umur bagi siapa pun yang menjaganya:

“مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ”
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari)

Dalam konteks kekinian, silaturahim dimaknai sebagai teamwork dan networking. Nabi Muhammad SAW, menurut beliau, membangun peradaban besar karena dikelilingi oleh tim yang solid: Abu Bakar sebagai sosok bijak, Umar sebagai ahli strategi, Utsman sebagai ekonom, dan Ali sebagai cendekiawan. “Kesuksesan besar lahir dari tim yang kuat,” tegasnya.

Foto bersama civitas akademika Universitas Mulia dan peserta dari divisi lainnya seusai tausyiah Halal Bihalal sebagai simbol ukhuwah dan kebersamaan.

Beliau mengajak civitas Universitas Mulia untuk membangun sinergi agar tujuan kampus tercapai dengan sukses.

“Mau sukses? Perkuat jaringan. Ingin hidup penuh berkah? Bangun tim yang solid,” serunya.

Namun, silaturahim yang baik bisa rusak jika kita tak waspada terhadap enam “virus” yang dijelaskan dalam Surat Al-Hujurat. Keenam virus tersebut adalah:

  1. Sukhriah (سُخْرِيَّةٌ) – Mengolok-olok suku, kelompok, atau pribadi.

    “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka yang diolok lebih baik dari mereka yang mengolok.” (QS. Al-Hujurat: 11)

  2. Menghina diri sendiri dan orang lain

    “Janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan pula saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” (QS. Al-Hujurat: 11)

  3. Memanggil dengan julukan buruk (الألقاب) – Seperti memanggil teman dengan sebutan negatif yang menyakitkan.

  4. Su’uzhan (سُوءُ الظَّنِّ) – Berprasangka buruk tanpa bukti.

    “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)

  5. Tajassus (التَّجَسُّسُ) – Suka mencari-cari kesalahan atau aib orang lain.

  6. Ghibah (الْغِيبَةُ) – Menggunjing dan membicarakan keburukan orang lain.

    “Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Menutup tausyiahnya, Ustadz Sartono menyampaikan harapan agar Universitas Mulia menjadi kampus yang penuh dengan harmoni, sinergi, dan kebersamaan. “Mari kita rawat silaturahim, jaga etika pergaulan, dan bangun tim yang solid. Insya Allah, keberkahan dan kesuksesan akan menyertai langkah-langkah kita,” pungkasnya.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 25 April 2025 — Yayasan Airlangga menggelar kegiatan Halal Bihalal dan Family Gathering selama dua hari berturut-turut, Jumat–Sabtu, 25–26 April 2025, bertempat di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia Balikpapan. Acara ini menjadi ajang silaturahmi dan penguat sinergi seluruh keluarga besar Yayasan Airlangga, yang terdiri dari Universitas Mulia, PSDKU Universitas Mulia Samarinda, SMK Airlangga, SMK Kesehatan Airlangga, SMK TI Airlangga, dan SMP Plus Airlangga.

Dalam sambutan pembukaannya, Ketua Panitia Bapak Irfan Ananda Pratama, S.A., M.A. menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir, serta kepada panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara. Ia berharap kegiatan ini mampu mempererat hubungan kekeluargaan dan memperkuat semangat gotong royong antar divisi.

Ketua Panitia Irfan Ananda Pratama, S.A., M.A. saat menyampaikan sambutan pembuka kegiatan Halal Bihalal dan Family Gathering Yayasan Airlangga.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi momen untuk saling mendukung, tumbuh bersama, dan terus mengabdi untuk Yayasan tercinta,” ujarnya.

Acara hari pertama diisi dengan tausiah Halal Bihalal oleh Ustadz Dr. H. Sartono, S.Pd.I., M.Pd., yang mengajak seluruh peserta untuk menjadikan momen ini sebagai sarana memutihkan hati dan memperbaiki hubungan antarsesama. “Halal bihalal adalah budaya baik yang lahir dari Islam Nusantara. Ia mengajarkan kita untuk membersihkan hati, saling memaafkan, dan memperkuat ukhuwah,” tuturnya.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., dalam sambutannya menyoroti pertumbuhan pesat institusi yang kini memiliki lebih dari 380 dosen, guru, dan karyawan, serta akan bertambah seiring hadirnya empat program studi baru. Ia juga menyinggung pentingnya kepekaan institusi pendidikan terhadap persoalan masyarakat.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., memberikan sambutan yang penuh semangat dan reflektif di hadapan seluruh peserta.

“Tugas kita bukan hanya mendidik, tapi juga memberi kontribusi nyata kepada bangsa,” tegasnya. Beliau juga menyampaikan refleksi pasca-Ramadhan, bahwa pakaian putih yang dikenakan bukan sekadar simbol, tapi juga bentuk niat untuk kembali bersih, baik secara spiritual maupun sosial.

Sementara itu, Ketua Yayasan Airlangga, Ibu Mulia Hayati Devianti, S.E., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh unit dan panitia yang telah merancang kegiatan ini dengan baik. Beliau menekankan pentingnya kekompakan dan soliditas keluarga besar yayasan dalam menghadapi tantangan ke depan.

Ketua Yayasan Airlangga, Ibu Mulia Hayati Devianti, S.E., memberikan sambutan yang mengapresiasi kerja panitia dan menguatkan semangat kebersamaan.

“Halal bihalal ini bukan hanya tradisi, tapi cara kita membangun kembali kepercayaan, memperkuat kolaborasi, dan menyatukan langkah untuk membawa Yayasan Airlangga menjadi lebih maju dan berdaya saing,” ucapnya.

Rangkaian kegiatan hari pertama ditutup dengan sholat Jumat berjamaah, makan siang bersama, serta perlombaan antar divisi yang berlangsung meriah. Keesokan harinya, Sabtu (26/4), acara berlanjut dengan Family Gathering yang menghadirkan nuansa kekeluargaan yang kental. Seluruh dosen, guru, karyawan, dan keluarga mereka turut serta dalam senam pagi, jalan santai, pembagian door prize, serta berbagai lomba seru yang melibatkan anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

Peserta mengikuti tausiah dengan khusyuk, menyimak pesan-pesan spiritual pasca-Ramadhan.

Momen saling bersalam-salaman antar peserta sebagai bentuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.

Kegiatan Halal Bihalal dan Family Gathering ini menjadi momentum berharga untuk mempererat hubungan, menyegarkan semangat kerja, dan memperkuat komitmen seluruh elemen Yayasan Airlangga dalam membangun pendidikan yang unggul dan berdaya guna.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas akademik dan inovasi mahasiswa melalui Workshop Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Dalam wawancara eksklusif, Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam PKM sebagai salah satu upaya untuk meraih pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).

Membuka Peluang Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Menurut Prof. Ahsin Rifa’i, salah satu tujuan utama dari workshop ini adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa Dikti menyediakan banyak peluang hibah dalam berbagai skema PKM. Namun, agar bisa mendapatkan pendanaan, mahasiswa harus menyusun proposal yang tidak hanya memenuhi aspek administratif, tetapi juga memiliki substansi yang kuat dan urgensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta pemberdayaan masyarakat.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, saat menyampaikan wawasan dan harapan terhadap partisipasi mahasiswa dalam PKM 2025.

“Mahasiswa harus menyadari bahwa peluang untuk mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian ini cukup besar, asalkan proposal yang diajukan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, keterampilan menyusun proposal yang baik sangat penting,” ujar Prof. Ahsin.

Untuk mendukung hal tersebut, Universitas Mulia tidak hanya membekali mahasiswa, tetapi juga melibatkan dosen pembimbing dalam workshop ini. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan memperbarui pemahaman mereka terhadap panduan penyusunan proposal PKM 2025 agar bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa semakin optimal.

Dukungan Penuh Universitas Mulia dalam PKM

Sebagai bentuk dukungan konkret, Universitas Mulia menghadirkan narasumber kompeten dari Universitas Hasanuddin yang telah berpengalaman membimbing mahasiswa hingga sukses meraih pendanaan PKM dan melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).

Sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa dan dosen aktif berdiskusi dengan narasumber terkait strategi sukses dalam PKM.

Selain itu, universitas juga menyediakan dosen pembimbing untuk setiap proposal PKM mahasiswa, sehingga mereka bisa mendapatkan arahan dan masukan yang lebih terarah sebelum proposal diunggah ke Dikti.

“Kami juga memberikan dukungan moral dan finansial bagi mahasiswa yang serius mengikuti PKM. Wakil Rektor dan Kepala Bagian Kemahasiswaan siap mendampingi mahasiswa dalam setiap tahap penyusunan proposal,” tambahnya.

Strategi Lolos Pendanaan dan Target 2025

Universitas Mulia tidak hanya berhenti pada workshop pembekalan. Sebagai strategi untuk meningkatkan peluang lolos pendanaan, universitas akan mengadakan boot camp intensif yang melibatkan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Foto bersama pemateri, dosen, dan mahasiswa di akhir acara sebagai simbol kolaborasi dalam mempersiapkan PKM 2025.

“Workshop ini adalah langkah awal, selanjutnya akan ada boot camp agar mahasiswa lebih siap dalam menyusun proposal yang kompetitif. Dengan cara ini, kami berharap setidaknya tiga proposal PKM mahasiswa Universitas Mulia bisa lolos pendanaan tahun ini. Bahkan, jika memungkinkan, kami ingin ada yang sampai ke Pimnas 2025,” harap Prof. Ahsin.

PKM, Inovasi, dan Reputasi Akademik Universitas Mulia

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, PKM memiliki peran penting dalam meningkatkan reputasi akademik dan inovasi di Universitas Mulia. Prof. Ahsin menegaskan bahwa semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan pendanaan PKM, maka prestasi akademik dan non-akademik kampus juga akan semakin meningkat.

“Dengan pendanaan PKM, mahasiswa bisa lebih aktif dalam publikasi ilmiah, menulis di media massa, hingga menghasilkan paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu, pengalaman dalam penelitian dan pengabdian akan menjadi bekal berharga bagi mereka setelah lulus dan memasuki dunia kerja,” tuturnya.

Suasana workshop yang berlangsung dengan penuh antusiasme, di mana peserta menyimak materi dengan serius untuk mempersiapkan proposal PKM yang berkualitas.

Workshop PKM 2025 ini menjadi langkah awal dalam membangun generasi mahasiswa Universitas Mulia yang inovatif, kompetitif, dan siap berkontribusi dalam dunia riset serta pengabdian masyarakat. Dengan dukungan penuh dari universitas, mahasiswa diharapkan dapat mencetak prestasi lebih tinggi dan mengharumkan nama Universitas Mulia di tingkat nasional.

Humas UM (YMN)

Humas Universitas Mulia, 13 Maret 2025 – Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam membina mahasiswa untuk berprestasi melalui Workshop dan Pembekalan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025, yang diselenggarakan pada Hari Kamis, 13 Maret 2025. Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi riset, kreativitas, dan inovasi dalam rangka menghadapi kompetisi PKM di tingkat nasional.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., memberikan sambutan sekaligus motivasi kepada mahasiswa dalam Workshop PKM 2025 Universitas Mulia.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Sumardi, S.Kom., M.Kom., mengungkapkan rasa bangga atas antusiasme mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa PKM bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sarana untuk mengasah keterampilan riset, membangun kerja sama tim, serta menciptakan solusi inovatif bagi permasalahan di masyarakat.

“Workshop ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan strategi dan teknik riset yang dapat mendukung kesuksesan proposal PKM mereka. Saya berharap para peserta dapat memahami esensi riset yang berkualitas, meningkatkan kemampuan menulis proposal secara sistematis, serta membangun jejaring dengan sesama mahasiswa dan dosen pendamping,” ujarnya.

Beliau juga mengapresiasi peran para dosen pendamping yang senantiasa membimbing mahasiswa dalam menyusun proposal PKM. Dengan kerja keras, dedikasi, dan konsistensi, diharapkan mahasiswa Universitas Mulia mampu bersaing dan meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Suasana Workshop Riset PKM 2025 Universitas Mulia yang diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen pendamping

Dalam sambutannya, Sumardi juga memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berusaha dan tidak takut gagal. Dengan penuh semangat, ia menutup pidatonya dengan yel-yel khas beliau, “Ubur-Ubur Ikan Lele, Semangat Puasanya Le!”, yang disambut meriah oleh para peserta.

Paparan Inspiratif dari Narasumber Berpengalaman
Workshop ini menghadirkan dua narasumber ahli dari Universitas Hasanuddin, yaitu Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si. dan Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., yang memberikan wawasan mendalam mengenai strategi sukses dalam PKM.

Dr. Marlina Achmad, S.Pi., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, menyampaikan materi tentang strategi memilih topik riset inovatif dalam PKM.

Dalam pemaparannya, Dr. Marlina Achmad menekankan pentingnya memilih topik riset yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aplikatif dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Beliau mengajak mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam menyusun proposal, serta memahami aspek kebaruan dan keberlanjutan dari penelitian yang diajukan.

Sementara itu, Dr. Andi Aliah Hidayani lebih banyak membahas tentang teknik penyusunan proposal yang menarik dan sistematis. Ia memberikan kiat-kiat khusus agar proposal PKM memiliki peluang lebih besar untuk lolos seleksi pendanaan. Salah satu poin yang ditekankannya adalah pentingnya keselarasan antara perumusan masalah, metodologi, serta luaran yang diharapkan.

Dr. Andi Aliah Hidayani, S.Si., M.Si., dari Universitas Hasanuddin, memberikan pemaparan mengenai teknik penyusunan proposal PKM yang sistematis dan berkualitas.

“Menulis proposal PKM bukan sekadar memenuhi syarat administratif, tetapi harus mampu menunjukkan gagasan yang solutif dan inovatif. Selain itu, jangan lupakan aspek keterbacaan dan sistematika yang baik, karena itu menjadi faktor penting dalam penilaian,” jelas Dr. Andi.

Antusiasme Mahasiswa dan Harapan ke Depan
Sepanjang sesi workshop, mahasiswa tampak sangat antusias mengikuti pemaparan dan aktif dalam sesi diskusi. Berbagai pertanyaan kritis diajukan, mulai dari pemilihan ide penelitian hingga strategi menghadapi tahap seleksi nasional.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teknis, tetapi juga membangun semangat kompetitif di kalangan mahasiswa Universitas Mulia. Dengan bimbingan dari para narasumber dan dosen pendamping, diharapkan lebih banyak proposal PKM dari Universitas Mulia yang mampu menembus pendanaan nasional tahun ini.

Workshop ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa Universitas Mulia untuk menciptakan karya-karya inovatif yang tidak hanya membanggakan almamater, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Humas UM (YMN)

Humas UM, 27 Februari 2025—Universitas Mulia turut berperan aktif dalam Aksi Bersih Mangrove yang diselenggarakan secara nasional oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. Kegiatan ini berlangsung di Taman Mangrove Margo Mulyo, Balikpapan, yang merupakan satu dari delapan lokasi terpilih di seluruh Indonesia. Balikpapan menjadi satu-satunya perwakilan dari Kalimantan dalam acara yang mengusung tema Kolaborasi untuk Indonesia Bersih ini.

Rektor Universitas Mulia dan tim saat memungut sampah di kawasan Mangrove Margo Mulyo – Partisipasi aktif Universitas Mulia dalam aksi bersih mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, termasuk pejabat eselon 1 KLHK RI, Walikota Balikpapan, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kepala dinas, perwakilan dari Kepolisian, TNI, kepala sekolah SMA, ketua RT, serta berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Mulia yang hadir dengan lima perwakilannya. Kehadiran Universitas Mulia dalam acara ini menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Tumpukan sampah yang berhasil dikumpulkan dalam karung – Hasil kerja sama para peserta dalam membersihkan kawasan mangrove dari sampah yang mencemari ekosistem.

Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WITA dengan aksi bersih-bersih di sekitar kawasan mangrove. Seluruh peserta bersama-sama mengumpulkan sampah yang berserakan di jalan dan area mangrove sebagai bentuk nyata dari upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Peserta aksi bersih-bersih di pinggir jalan sekitar Mangrove Margo Mulyo – Kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar kawasan mangrove.

Setelah sesi pembersihan, acara dilanjutkan dengan sesi utama yang dibuka secara nasional melalui telekonferensi bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Dalam acara ini, turut disampaikan sambutan dari Walikota Balikpapan dan perwakilan KLHK yang menyoroti urgensi pengelolaan sampah di Indonesia. Salah satu perhatian utama dalam diskusi adalah tingginya volume sampah di berbagai daerah, termasuk Balikpapan yang menghasilkan sekitar 400 ton sampah per hari, sementara kapasitas pengelolaan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) baru mampu menangani sekitar 100 ton per hari.

Warga Margo Mulyo turut serta dalam aksi bersih-bersih – Antusiasme masyarakat dalam mendukung gerakan nasional Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025.

Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pengelolaan sampah, dalam acara ini juga dilakukan serah terima gerobak sampah dari Pertamina kepada Ketua RT 40 dan 41 Kelurahan Margo Mulyo, serta kepada Bank Sampah SMA 8 Balikpapan.

Pentingnya Implementasi Pengelolaan Sampah

Rektor Universitas Mulia, Bapak Prof.Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i menegaskan bahwa kehadiran Universitas Mulia dalam acara ini bukan sekadar partisipasi seremonial, tetapi merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap permasalahan sampah yang masih menjadi tantangan nasional. Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih rendah, sehingga perlu langkah konkret dalam implementasi pengelolaan sampah yang lebih baik.

Rektor Universitas Mulia dan tim dalam persiapan acara seremonial – Keseriusan Universitas Mulia dalam mendukung kegiatan nasional untuk pengelolaan sampah yang lebih baik.

“Kita tidak bisa lagi hanya sekadar sadar akan pentingnya kebersihan, tetapi harus mulai mengimplementasikan langkah nyata. Hari Peduli Sampah Nasional ini seharusnya menjadi momentum bagi seluruh masyarakat untuk membiasakan pemilahan sampah, antara sampah organik dan non-organik, serta menerapkan pola hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan,” ujar Rektor Universitas Mulia.

Melalui partisipasi aktif dalam aksi bersih mangrove ini, Universitas Mulia berharap dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam meningkatkan peran akademisi dan mahasiswa dalam menjaga lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk institusi pendidikan.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta dapat membawa semangat perubahan ke dalam lingkungan masing-masing dan menjadikan aksi bersih sebagai budaya yang terus berkelanjutan.

Humas Universita Mulia (YMN)