Tag Archive for: Pengabdian Masyarakat

Drs. Suprijadi, M.Pd bersama anggota Dewan Pendidikan Kaltim 2023-2027 berfoto bersama Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, bertempat di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (26/9). foto: Istimewa

UM – Bertempat di ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Selasa (26/9) yang lalu, Gubernur Isran Noor melantik Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Drs. Suprijadi, M.Pd selaku Dosen Universitas Mulia turut dilantik sebagai anggota.

Pada kesempatan ini, Gubernur Isran Noor juga melantik Tim Koordinasi Revitalisasi Daerah Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TKDV).

“Salah satu strategi untuk pendidikan vokasi adalah dengan mengukuhkan Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur dan TKDV sebagai upaya menciptakan sinergi,” tutur Gubernur Isran Noor, seperti dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud RI, (29/9).

Menurut Gubernur Isran, bangsa tanpa pendidikan yang cukup, tidak akan cepat majunya. Dengan demikian, TKDV dan Dewan Pendidikan ini menjadi sebuah cara untuk turut mempercepat kemajuan Indonesia dengan revitalisasi pendidikan vokasi.

Sementara itu, Suprijadi mengatakan, pada periode kali ini proses perekrutan berbeda jika dibanding dengan dua periode sebelumnya. Menurutnya, perekrutan dilakukan melalui penilaian administrasi, penilaian portofolio dan makalah, penilaian presentasi makalah, dan terakhir penilaian wawancara atau fit and proper test.

“Rekrutmen awalnya diikuti sebanyak 54 peserta. Tahap pertama 38 peserta dinyatakan lolos adminitrasi, selanjutnya mengikuti penilaian tahap kedua, yaitu penilaian portofolio dan presentasi makalah dan dinyatakan lolos sebanyak 26 peserta,” ungkap Suprijadi kepada media ini.

Di tahap akhir, tambah Suprijadi, 26 peserta tersebut diwajibkan mengikuti wawancara. “Alhamdulilah, sebanyak 13 peserta dinyatakan lolos sebagai Pengurus Dewan Pendidikan Kalimantan Timur. Saya termasuk di dalamnya mewakili Universitas Mulia,” tuturnya.

Suprijadi mengatakan dirinya merasa termotivasi mengikuti seleksi Dewan Pendidikan Provinsi lantaran banyak dorongan justru datang dari beberapa teman sejawatnya.

Saat pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Foto: Istimewa

Saat pelantikan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur periode 2023-2027. Foto: Istimewa

Saat audensi memperkenalkan diri dg Kepala cabang dinas pendidikan wilayah 1 Provinsi Kalimantan Timur Mutanto,S.Pd.,M.Si. Foto: dok. Suprijadi

Saat audensi memperkenalkan diri dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Provinsi Kalimantan Timur Mutanto,S.Pd.,M.Si. Foto: dok. Suprijadi

Drs. Suprijadi, M.Pd mendapatkan pembekalan di Surabaya, Jawa Timur,, 9-12 Oktober 2023. Foto: dok. Suprijadi

Drs. Suprijadi, M.Pd mendapatkan Pembekalan Pengurus Dewan Pendidikan Provinsi di Surabaya, Jawa Timur, 9-12 Oktober 2023. Foto: dok. Suprijadi

“Sebenarnya saya termotivasi mengikuti seleksi ini datang dari teman-teman Kepala Sekolah dan Guru yang tergabung dalam komunitas Program Sekolah Penggerak Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Dirinya kemudian menyebut, di antara dorongan itu datang dari Kadiknas Kota Balikpapan, Kadiknas Penajam Paser Utara, dan Kadiknas Provinsi Kalimantan Timur.

“Kebetulan saya adalah Fasilitator Program Sekolah Penggerak di bawah naungan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Usai dilantik Gubernur, dirinya bersiap melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dewan Pendidikan Provinsi, sebagaimana tertuang dalam surat Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor: 100.3.3.1/K.461/2023.

Disebutkan, tugas pokok dan fungsi itu antara lain memberi pertimbangan dalam penentuan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan dan penilaian arah kebijakan serta program kegiatan strategis pendidikan di Provinsi Kalimantan Timur.

Kedua, melakukan pengawasan penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu, adil, demokratis, transparan dan terbuka baik berupa pemikiran,gagasan,finansial maupun tenaga ahli dan pengembangan jaringan.

Ketiga, mengendalikan penyelenggaraan, pelayanan dan keluaran pendidikan guna mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik bidang pendidikan.

Keempat, menjadi mediator antara masyarakat, eksekutif dan legislatif berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan , pelayanan pendidikan dan penentuan kebijakan dalam program pendidikan.

Dan yang kelima, meningkatkan mitra kerja masyarakat, Pemerintah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dalam perencanaan,pemantauan, pengawasan dan penilaian kebijakan serta program pendidikan dalam pencapaian mutu pendidikan.

Dirinya berharap tupoksi tersebut benar-benar dapat berjalan. Dan akhir tahun 2023 akan diadakan Rapat Kerja Penyusunan Program tahun 2024.

“Berhubung saya bertempat tinggal di Balikpapan, maka wilayah kerja yang menjadi tugas saya adalah Ketua Koordinator Wilayah 1, meliputi Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara,” tuturnya.

Ia akan bertugas pada satuan pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP,SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi. “Semoga saya dapat mengemban amanat ini dengan ikhlas, tulus, dan istiqomah,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Mundzir saat memberikan pelatihan pemanfaatan AI untuk mendukung strategi pembelajaran guru di SMP Negeri 6 Balikpapan, Sabtu (16/9). Foto; dok. Mundzir

UM – Dosen Program Studi Sistem Informasi Mundzir, S.Kom., M.T melaksanakan penugasan sebagai narasumber Workshop Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk mendukung strategi pembelajaran guru. Workshop diselenggarakan oleh SMP Negeri 6 Balikpapan, Sabtu (16/9).

“Materi yang dipaparkan adalah seputar pemanfaatan tools Artificial Intelligence (AI) dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan efektifitas pembelajaran di sekolah termasuk untuk mendukung pembuatan bahan ajar,” tutur Mundzir kepada media ini.

Menurut Mundzir, workshop diikuti kurang lebih 40 orang peserta. “Baik guru maupun kepala sekolah mengikuti workshop ini secara aktif menerapkan tools AI, baik text, audio, video, maupun gambar atau picture,” terang Mundzir.

Mundzir menerangkan, teknologi AI saat ini hadir dengan berbagai macam fitur, fungsi, dan tampilan yang baru. Pemanfaatan yang benar dan cara yang benar semakin memberikan dampak pada banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan.

“Pemanfaatan AI saat ini bukan lagi penting, tetapi sudah menjadi kebutuhan primer atau kebutuhan pokok dalam teknologi pendidikan. Oleh karena itu, jika pemanfaatannya benar, caranya benar, maka akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang,” terang Mundzir.

Mundzir menerima bingkisan dari Kepala SMP Negeri 6 Balikpapan Suwiyadi, M.Pd usai melaksanakan Workshop, Sabtu (16/9). Foto: dok. Mundzir

Mundzir menerima bingkisan dari Kepala SMP Negeri 6 Balikpapan Suwiyadi, M.Pd usai melaksanakan Workshop, Sabtu (16/9). Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru wanita. Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru wanita. Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru laki-laki. Foto: dok. Mundzir

Foto bersama peserta guru laki-laki. Foto: dok. Mundzir

Menurutnya, sekolah di masa sekarang harus betul-betul mampu memanfaatkan kehadiran banyaknya teknologi yang memudahkan pekerjaan guru, siswa, kepala sekolah, hingga kemudahan orang tua siswa dalam mengontrol belajar putra-putrinya.

Sekolah bisa memanfaatkan aplikasi, media, atau tools yang dapat mengotomatisasikan tugas-tugas dan memberikan umpan balik, mengelola materi pembelajaran, sampai dengan menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan siswa.

“AI dapat menganalisis kemampuan dan kebutuhan setiap siswa secara individual. Dengan informasi ini, guru dapat menyesuaikan kurikulum dan materi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran,” terang Mundzir.

Dalam workshop ini, Mundzir memberikan pelatihan bagaimana memanfaatkan tools AI untuk mendukung strategi pembelajaran, baik menggunakan perangkat laptop atau komputer maupun menggunakan telepon cerdas (Smartphone).

Pada sesi berikutnya, Mundzir membantu narasumber berikutnya dalam pelatihan pembuatan dan pengelolaan website.

Usai workshop, Kepala SMP 6 Balikpapan Suwiyadi, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Mundzir yang telah membantu membimbing para guru memanfaatkan teknologi AI dalam mendukung strategi pembelajaran di kelas.

(SA/Puskomjar)

Muhammad Yani saat bersama Kepala SMK Negeri 2 Sangatta Utara Puji Rahayu Effendi, M.Pd bersama Wakil Kepala Sekolah dan para guru. Foto: dok. Muhammad Yani

UM – Dosen Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I menjadi narasumber Workshop Pembuatan Media Pembelajaran Menyenangkan berbasis Teknologi Informasi, bertempat di SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Kamis (5/10).

Workshop diikuti 40 orang guru SMK Negeri 2 Sangatta Utara yang juga merupakan SMK Pusat Keunggulan (SMKPK) di Kabupaten Kutai Timur.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Muhammad Yani mengatakan dirinya mendapatkan penugasan untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat menjadi narasumber workshop pembuatan media pembelajaran di sekolah tersebut.

Muhammad Yani merasakan surprise lantaran untuk pertama kalinya dirinya menumpangi kendaraan hybrid yang mulai banyak digunakan di daerah pelosok di Kalimantan Timur.

“Saya dijemput dari Samarinda. Berangkat hari Rabu (4/10) siang, pulang Kamis (5/10) sore kemarin. Alhamdulillah, merasakan naik mobil hybrid,” kata Muhammad Yani sembari tersenyum.

Sebagaimana diketahui, mobil hybrid merupakan kendaraan yang menggunakan sistem penggerak dari dua sumber energi, yaitu bahan bakar yang diolah pada mesin pembakaran dalam dan listrik dari baterai yang diproses motor listrik.

Sampai di lokasi kegiatan, dirinya disambut hangat Kepala SMKN 2 Sangatta Utara Puji Rahayu Effendi, M.Pd bersama para guru. “Sambutan sangat baik,” ujar Muhammad Yani.

Saat pelaksanaan workshop pembuatan media pembelajjaran. Foto: dok. Muhammad Yani

Saat pelaksanaan workshop pembuatan media pembelajjaran. Foto: dok. Muhammad Yani

Muhammad Yani bersama Abdul Rahman Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, saat menggunakan mobil hybrid. Foto: dok. Muhammad Yani

Muhammad Yani bersama Abdul Rahman Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan mobil hybrid. Foto: dok. Muhammad Yani

Pada workshop tersebut, Yani memberikan materi pelatihan seputar bagaimana membuat presentasi dan video pembelajaran menggunakan perangkat lunak Canva.

“Kami optimalisasikan akun belajar.id yang telah difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Guru-guru di Indonesia, termasuk kepala sekolah, dan siswa-siswi mulai jenjang TK sampai dengan SMA dan yang sederajat menggunakan platform belajar.id,” terang Muhammad Yani.

Hasil pembuatan video pembelajaran masing-masing guru pada workshop tersebut kemudian disimpan di YouTube dan dibagikan pada Platform Merdeka Mengajar Kemdikbudristek RI.

“Kami upload di YouTube, selanjutnya dibagikan ke dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam bentuk Bahan Ajar Digital. Dari PMM, para guru bisa belajar, mengajar, dan berkarya,” tutur Yani.

Meski demikian, Yani menerangkan bahwa karya video pembelajaran tersebut hanya dapat dilihat atau diakses oleh pengguna atau user yang telah memasang (install) atau memiliki akses PMM. “Alhamdulillah,” pungkas Yani.

(SA/Puskomjar)

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i saat memaparkan materi VMTS di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, bertempat di Aula FTK UIN Antasari, Senin (25/9). Foto: Istimewa

UM – Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai narasumber Workshop Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, bertempat di Aula FTK UIN Antasari, Senin (25/9).

Workshop digelar dalam rangka adaptasi pendidikan tinggi di Indonesia dengan cepat agar mampu bersaing di tingkat dunia. Salah satu upaya adaptasi tersebut, menurut Prof. Ahsin adalah melakukan transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi, terutama hubungannya dengan VMTS.

Workshop dibuka oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Hamdan, M.Pd. Sebagai moderator Noor Hasanah, M.A. Workshop diikuti peserta sebanyak 77 orang, terdiri atas tim penyusun VMTS, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Prodi (13 prodi), Tenaga Kependidikan, mahasiswa, alumni, pengguna dan stakeholders.

Dalam paparannya, Prof. Ahsin menerangkan beberapa aspek yang dinilai dari VMTS Perguruan Tinggi, meliputi rencana pengembangan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Kemudian indikator kinerja, target yang berorientasi pada daya saing internasional serta bukti pelaksanaan pengembangan yang konsisten.

Sedangkan aspek yang dinilai dari VMTS Program Studi berdasarkan tiga indikator. Indikator pertama perihal kesesuaian VMTS Unit Pengelola Program Studi (UPPS) terhadap VMTS Perguruan Tinggi (PT) dan visi keilmuan Program Studi (PS) yang dikelolanya.

Indikator kedua meliputi Mekanisme dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam penyusunan VMTS UPPS. Dan indikator ketiga meliputi strategi pencapaian tujuan yang disusun berdasarkan analisis yang sistematis serta pada pelaksanaannya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ditindaklanjuti.

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i menerima piagam dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Hamdan, M.Pd. Foto: Istimewa

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i menerima piagam dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Hamdan, M.Pd. Foto: Istimewa

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i foto bersama seluruh peserta wokshop Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin. Foto: Istimewa

Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i foto bersama seluruh peserta wokshop Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin. Foto: Istimewa

Menurut Prof. Ahsin, indikator kinerja sebuah instansi pendidikan dalam mencapai tujuan tertentu yang menjadi tolak ukur atas pencapaian yang diraih masing-masing perguruan tinggi. Target yang akan dicapai. Mudah diukur.

Setiap kali Prodi menjalani akreditasi, seorang asesor akan memberikan pertanyaan kepada PS tentang ketercapaian VMTS saat ini. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, diperlukan dokumen VMTS yang berisi tahap pencapaian, strategi, indikator dan target.

Beberapa dokumen yang juga menjadi wajib untuk dilengkapi antara lain dokumen VMTS yang dilengkapi milestone atau tonggak capaian, dokumen RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), dokumen Renstra (Rencana Strategis), dokumen Renop (Rencana Operasional), dan dokumen RKT (Rencana Kerja Tahunan).

Workshop yang dibuka pukul 09.00 WITA ini berakhir pukul 13.00 WITA.

(SA/Puskomjar)

Pelatihan Pemanfaatan AI untuk Bahan Ajar Guru. Foto: Humas

UM, Humas – Sabtu, 2 September 2023 Universitas Mulia bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelegence (AI) Untuk Pengembangan Bahan Ajar Guru . Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Eksekutif Pendidikan Yayasan Airlangga Balikpapan, Bapak Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dan Ketua IKA  – Universitas Negeri Malang Wilayah Balikpapan, Ibu Dra, Ririen Friedayati. Harapan bapak Agung Sakti Pribadi terhadap Kerjasama yang berjalan antara universitas mulia Balikpapan dan Ikatan alumni Universitas Negeri Malang dapat menciptakan sinergi dan saling melengkapi dalam Tri Dharma perguruan tinggi.

Tema yang disampaikan pada kegiatan pelatihan ini diterima dengan penuh antusias oleh seluruh peserta dan sangat diperlukan dalam pengembangan bahan ajar di Era teknologi masa kini .Pelatihan ini  Terdapat dua pemateri atau narasumber  yakni Dr. Linda Fauziyah Ariyani, S.Pd., M.Pd (Praktisi Pendidikan sekaligus Kepala LSP dan Pengembangan Pendidikan Universitas Mulia) dan pemateri kedua oleh Mundzir, S.Kom., M.T (IT Manager dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Univ.Mulia) , Dalam implementasi pendidikan masa kini tidak lepas terhadap teknologi terutama dalam penyampaian materi bahan ajar banyak para guru dan dosen menggunakan fasilitas AI dan berbasis online . Murid -murid dan mahasiswa juga terbantu dengan media ajar yang inovatif dan mudah didapatkan. Selain itu pemateri berharap agar hasil dari kegiatan ini dapat diimplementasikan dalam pengembangan belajar mengajar dilingkungan sekolah dan perguruan tinggi masing-masing serta dapat menjadi bahan pengetahuan kepada peserta yang hadir dari lingkup Pendidikan.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Zurich Balikpapan ini mendapatkan antusiasme yang besar dari  peserta  yang dihadiri oleh 33  institusi sekolah dan perguruan tinggi di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kab.PPU, Kab.Paser sangat beragam dan memiliki kesan yang baik terhadap kegiatan yang berlangsung salah satu nya adalah testimoni yang disampaikan oleh salah satu peserta yang mengikuti acara ini bahwa kegiatan yang diikuti sangat  inspiratif dan sangat bermanfaat sehingga akan  dipraktekan dalam membuat bahan ajar di sekolah masing-masing.

(WN/ Humas UM)

Foto bersama warga RT 62 Kel. Graha Indah. Foto: Istimewa

UM – Ingin mengangkat nilai bisnis material FABA kepada masyarakat luas, sejumlah mahasiswa Universitas Mulia menggelar sosialisasi pemanfaatan Sistem Informasi kepada masyarakat di Kampung FABA Kel. Graha Indah Balikpapan, Selasa (20/6).

Sosialisasi ini dihadiri Ketua RT 62 Kel. Graha Indah Rachmad Andi, Bhabinkamtibmas Aiptu Ardian Wempi Antariksa yang menjadi pelopor adanya Kampung FABA dan warga. Turut menyaksikan dosen M. Ari Prayogo, S.Pd., M.Kom dan Heruzulkifli Rowa, S.Kom., M.Kom.

Ketua Program Studi S1 Sistem Informasi Tri Sudinugraha, S.Kom., M.Kom mengatakan bahwa untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Proposal Penelitian dan Aplikasi Bisnis Teknologi Informasi yang diasuh oleh dosen Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom, tiga orang mahasiswanya membuat Proposal Pengabdian kepada Masyarakat.

Ketiga mahasiswa tersebut antara lain Karina Adisyafitri, Rachman Anggara Arum, dan Muchsin Assyidik. Ketiganya merupakan mahasiswa tahun masuk 2020.

Tri Sudinugraha menyerahkan cenderamata kepada Ketua RT 62 Kel. Graha Indah Rachmad Andi disaksikan Bhabinkamtibmas Aiptu Ardian Wempi Antariksa. Foto: Istimewa

Tri Sudinugraha menyerahkan cenderamata kepada Ketua RT 62 Kel. Graha Indah Rachmad Andi disaksikan Bhabinkamtibmas Aiptu Ardian Wempi Antariksa. Foto: Istimewa

Tri Sudinugraha dan sebagian warga yang menyaksikan. Foto: Istimewa

Tri Sudinugraha dan sebagian warga yang menyaksikan. Foto: Istimewa

Mahasiswa mepresentasikan proposalnya kepada warga. Foto: Istimewa

Mahasiswa mepresentasikan proposalnya kepada warga. Foto: Istimewa

Tri Sudinugraha kemudian tertarik proposal mereka. “Awalnya, mereka memperhatikan sebuah kampung yang ada di RT 62 Kelurahan Graha Indah ada potensi bisnis dari limbah yang bisa dikembangkan,” terangnya.

Menurutnya, limbah FABA (Fly Ash Bottom Ash) yang ada di kampung tersebut bisa digunakan untuk membuat bahan bangunan seperti Paving Block, Batako, Roaster, Panel, bahkan Beton dengan kualitas yang padat, kuat, dan kokoh.

“Harganya sama dengan harga dari bahan bangunan yang sama yang dibuat dari pasir putih,” katanya.

Tri mengatakan pengolahan limbah FABA di Balikpapan ini merupakan satu-satunya pengolahan secara swadaya masyarakat. “Bukan di bawah naungan Koperasi seperti yang ada di wilayah lain yang ada di Indonesia,” tambahnya.

Namun, Tri menyayangkan tidak banyak orang mengenalnya. “Bahkan orang se-Kecamatan Balikpapan Utara belum seluruhnya tahu adanya material bangunan yang dibuat dari FABA ini,” ungkapnya.

Menurutnya, harga bahan baku material bangunan dari FABA sangat terjangkau dan memiliki kualitas yang dapat bersaing.

“FABA ini berasal dari limbah sisa pembakaran batubara dari PLTU Teluk Balikpapan. Dahulu dianggap sebagai limbah beracun, tapi setelah diteliti, sekarang dinyatakan aman dan dapat diolah menjadi bahan yang bernilai jual tinggi,” tutur dosen berkacamata ini.

Oleh karena itu, melalui sosialisasi pemanfaatan Sistem Informasi yang dilakukan tiga orang mahasiswanya, Tri berharap masyarakat sekitar Kampung FABA dapat mengimplementasikan pemasaran atau marketing menggunakan sosial media.

“Dengan adanya sosialisasi itu diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan daya saing bisnis dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” tuturnya.

Selaku Ketua Program Studi, Tri Sudinugraha juga ingin memperkenalkan kepada masyarakat setempat. “Saya ingin menghadirkan mahasiswa saya di tengah masyarakat sehingga mengenal lebih dekat,” tuturnya.

Dengan begitu, ia berharap masyarakat akan melihat sejauh mana mahasiswa mengimplementasikan pengetahuannya selama belajar. “Mahasiswa diharapkan mampu melihat permasalahan sehari-hari di masyarakat dan ikut memberikan solusi mengatasi masalah,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Subur Anugerah bersama anggota komunitas relawan bersih-bersih pantai di lokasi. Foto: Istimewa

UM – PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan bersama komunitas dan masyarakat menggelar Coastal Clean Up sepanjang 10.000 meter, Sabtu (10/6). Kegiatan ini diikuti dosen Universitas Mulia dalam rangka penugasan pengabdian masyarakat.

Pada kesempatan ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya Bakar membuka secara resmi kegiatan bersih-bersih pantai dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2023, yang dipusatkan di Balikpapan Kalimantan Timur.

“Kegiatan bersih pantai ini serentak di 135 titik di 37 Provinsi seluruh Indonesia dengan jumlah peserta kurang lebih 21.324. Lokasi utama di Pantai Banua Patra Balikpapan,” tutur Siti Nurbaya.

Kepada seluruh elemen masyarakat yang terlibat, Menteri Siti Nurbaya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi bahwa masyarakat siap memerangi pencemaran sampah plastik.

Kegiatan ini, menurut Menteri Siti Nurbaya, sejalan dengan Program Lingkungan PBB (UN Environment Programme) dengan tema Beat Plastic Pollution, yakni seruan kepada masyarakat dan komunitas untuk bersama-sama bertindak menangani sampah plastik dan mencari solusi terkait polusi plastik.

Subur Anugerah menyaksikan relawan bersih-bersih pantai. Foto: Istimewa

Subur Anugerah menyaksikan relawan bersih-bersih pantai. Foto: Istimewa

Anak-anak antusias ikut membersihkan sampah plastik di pesisir pantai. Foto: Subur Anugerah

Anak-anak antusias ikut membersihkan sampah plastik di pesisir pantai. Foto: Subur Anugerah

Sementara itu, Subur Anugerah, S.T., M.Eng, dosen Program Studi Informatika Universitas Mulia turut bergabung bersama dengan komunitas bersih-bersih pantai di bawah koordinasi PT. Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V dan DLH Kota Balikpapan.

Dirinya membulatkan tekad bersama masyarakat dan komunitas untuk terjun langsung memungut sampah, baik sampah anorganik maupun organik. Ia tertarik untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah.

“Saya tertarik momen yang bagus ini, mulai persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan. Apalagi, Balikpapan menjadi salah satu kota penyangga IKN. Tentu akan banyak pendatang yang berharap melihat kota ini bersih indah aman dan nyaman, seperti kota-kota maju di luar negeri,” tuturnya.

Tepat pukul 6.30 Wita, ia tiba di lokasi penjemputan di Kantor Besar Pertamina Refinery Unit V bersama peserta dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat lainnya. Setelah itu, rombongan peserta diantar truk TNI menuju lokasi.

“Rasanya seru ya, bisa naik truk TNI kembali seperti ini. Mirip dulu pernah diantar truk TNI menuju bumi perkemahan di kaki Gunung Semeru,” katanya sambil mengenang awal-awal kuliah Sarjana.

Setiba di lokasi, tepat di Area 6B di pantai dekat Pelabuhan PT. ITCI Jalan Letjen Suprapto Kel. Baru Tengah, ia menemui sejumlah narasumber. Di antaranya adalah H. Syamsudin, petugas DLH Kel. Baru Tengah, Kec. Balikpapan Barat.

Menurut H. Syamsyudin, selama dirinya bertugas di DLH, Area 6B belum pernah dijamah petugas kebersihan. Sedangkan jumlah personil petugas kebersihan sangat terbatas.

Dengan adanya kegiatan tersebut, dirinya merasa bersyukur tugas-tugas melakukan kebersihan menjadi lebih ringan. “Kami mengucapkan terima kasih karena kami secara tidak langsung turut dibantu membersihkan,” ungkapnya.

Baginya, persoalan sampah merupakan masalah klasik. “Walaupun pemerintah menyampaikan aturan, tapi kalau kesadaran warga itu kurang, ya tetap saja seperti ini,” tuturnya.

Di sisi lain, Subur menjumpai beberapa anggota komunitas yang masuk dalam golongan lanjut usia atau lansia. “Saya melihat beliau ini semangat menjadi relawan bersih-bersih, padahal termasuk lansia. Apa beliau kuat?” tanya Subur.

Untuk itu, ia tertarik apa motivasinya mengikuti kegiatan bersih-bersih, yang tentu saja membutuhkan kondisi fisik yang prima. “Saya Kusnanto, umur 78 tahun. Alhamdulillah, sehat (tidak ada penyakit penyerta). Insya Allah kuat,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, Kusnanto termotivasi ingin lebih bermanfaat bagi masyarakat dengan apa yang dilakukannya, khususnya di bidang lingkungan. “Dengan kebersihan itu akan menjaga kesehatan di sekelilingnya khususnya, dan sehat di seluruh Kota Balikpapan,” harapnya.

Bukan hanya itu, peserta lainnya juga berharap kegiatan bersih-bersih tidak saja dilakukan dalam seremonial saja, tetapi dapat dilakukan secara rutin dengan melibatkan masyarakat sekitar agar sampah tidak menggunung. “Setiap tiga bulan sekali,” tutur mereka.

Bahkan, lanjut Subur, anak-anak juga ternyata tergerak ikut memungut sampah plastik yang mengambang di pantai. “Ini artinya apa ya, anak-anak itu ternyata juga mengerti kebersihan. Mereka meniru orang-orang di sekitarnya, meski sambil bermain,” tutur Subur.

Selanjutnya, dirinya berharap hal ini menjadi data atau informasi yang bisa digunakan para peneliti, dosen, maupun mahasiswa untuk melakukan penelitian, riset, maupun pengabdian masyarakat terkait permasalahan lingkungan dan solusinya.

“Sepertinya, masyarakat tidak bisa begitu saja menjadi biang dari permasalahan lingkungan seperti sampah ini ya. Tampaknya ada beberapa faktor lainnya juga,” pungkasnya sembari mempersilakan mahasiswanya yang tertarik untuk menjadikan obyek penelitian.

(SA/Puskomjar)

Kepala LPPM Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng saat memaparkan program LPPM di Ruang SmartClassroom Lantai 3, Rabu (5/4/2023). Foto: Nariza

UM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Mulia membuka usulan penelitian dan pengabdian masyarakat tahun 2023. Program ini disosialisasikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng di Ruang SmartClassroom Lantai 3 White Campus, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Damai Bahagia Balikpapan, Rabu (5/4).

“Proposal sifatnya kompetitif ya Bapak Ibu, untuk penelitian kategori nasional disediakan kuota 25 proposal dengan dana masing-masing sebesar Rp 3.5 juta. Luaran wajib berupa laporan penelitian, publikasi nasional terindeks SINTA, dan penerbitan HKI (Hak Kekayaan Intelektual),” tutur Richki.

Menurut Richki, yang dimaksud kategori nasional adalah penelitian yang masuk dalam publikasi nasional. Meski tidak terbatas apabila di kemudian hari melakukan publikasi internasional.

Sedangkan untuk kategori internasional disediakan kuota lima proposal dengan besaran dana hibah masing-masing sebesar Rp 5.5 juta. “Luaran wajib sama, yang membedakan publikasi internasional terindeks Scopus,” tutur Richki.

Beberapa syarat agar dosen bisa mendapatkan hibah internal tersebut di antaranya adalah telah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), memiliki akun SINTA, dan tidak memiliki tanggungan laporan penelitian sebelumnya.

Selain hibah penelitian internal, Richki juga mendorong dosen untuk mengajukan proposal hibah pengabdian pada masyarakat. “Ini lebih banyak kuota 30 proposal dengan pendanaan masing-masing Rp 1.5 juta,” ungkap Richki.

Richki juga mendorong dosen untuk menerbitkan buku ajar sebagai hasil dari pelatihan yang telah diikuti pada tahun 2022 yang lalu. “Kuotanya tahun ini hanya 6 proposal, dengan nilai hibah masing-masing sebesar Rp 3 juta. Penerbit Universitas Mulia Press,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris LPPM Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan pembukaan pengajuan proposal penelitian maupun pengabdian masyarakat mulai 10 April 2023. Pengumuman hasil seleksi proposal 9 Mei 2023. Penandatanganan kontrak hibah 31 Mei 2023. Sedangkan monitoring evaluasi dilakukan September 2023 mendatang.

“Kemungkinan seperti biasa pengajuan proposal ada perpanjangan waktu yang akan diumumkan kemudian,” tutur Nariza Wanti.

Di luar program hibah tersebut, dosen juga diharapkan dapat mendaftarkan inovasi atau produk kekayaan intelektual atas berbagai karya yang telah dibuatnya untuk mendapatkan HKI.

“Untuk prosedur pengajuan HKI di luar hibah penelitian, dosen dapat mendaftarkannya kepada program studinya masing-masing. Nanti program studi yang akan mendaftarkannya kepada LPPM. Lebih lengkap akan diinformasikan di website LPPM,” pungkas Nariza Wanti.

(SA/Puskomjar)

Sosoalisasi LPPM 2023
Sebagian mahasiswa dan dosen saat tiba di lokasi KKN Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan Timur, Balikpapan, Kaltim, Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

UM – Sebanyak 65 mahasiswa Universitas Mulia mengikuti Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan I Semester Genap 2022/2023. Pembekalan yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ini berlangsung di Hall Kampus Cheng Ho, Rabu (8/2/2023). KKN pertama ini akan dilaksanakan di Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T, pada kesempatan ini diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I secara resmi membuka pelaksanaan KKN yang akan diberangkatkan Kamis, (9/2).

Pada kesempatan ini turut hadir Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Ivan Armawan, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M serta beberapa dosen dan panitia.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I saat memberikan materi pembekalan KKN. Foto: Media Kreatif

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I saat memberikan materi pembekalan KKN. Foto: Media Kreatif

Sebanyak 65 orang mahasiswa peserta KKN angkatan I mengikuti pembekalan, Rabu (8/2/2023). Foto: Media Kreatif

Sebanyak 65 orang mahasiswa peserta KKN angkatan I mengikuti pembekalan, Rabu (8/2/2023). Foto: Media Kreatif

Materi Pembekalan KKN kemudian disampaikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Media Kreatif

Materi Pembekalan KKN disampaikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Media Kreatif

Sebagian mahasiswa dan dosen saat tiba di lokasi KKN Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan Timur, Balikpapan, Kaltim, Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

Sebagian mahasiswa dan dosen saat tiba di lokasi KKN Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan Timur, Balikpapan, Kaltim, Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Universitas Mulia melaksanakan KKN angkatan I Semester Genap 2022/2023 di Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan. Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Universitas Mulia melaksanakan KKN angkatan I Semester Genap 2022/2023 di Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan. Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

“Sesuatu yang pertama itu biasanya istimewa. Mungkin kalau ingat cinta pertama itu biasanya akan sulit untuk dilupakan,” tutur Yusuf Wibisono saat mengawali sambutan. “Apa pun hasil KKN untuk tahun 2023 ini, kalian semua akan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Mulia yang pertama kali melaksanakan KKN,” lanjutnya.

Yusuf Wibisono mengingatkan bahwa ada perbedaan cara belajar di sekolah menengah dengan perguruan tinggi. “Di perguruan tinggi itu kita mengenal yang namanya tridarma perguruan tinggi, yang pertama pendidikan dan pengajaran, kemudian yang kedua adalah penelitian,” tuturnya.

Saat dosen melakukan penelitian, lanjutnya, sudah banyak mahasiswa dilibatkan dalam pengumpulan data. “Dan yang ketiga adalah pengabdian masyarakat. Jadi, setelah belajar, meneliti, harus dipraktikkan di masyarakat, apa dampaknya ke masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, KKN merupakan salah satu bentuk nyata bagaimana perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat. “Jadi, nanti tujuan adik-adik KKN itu adalah berusaha untuk menerapkan semua pengetahuan teori dan keterampilan yang sudah didapat, kira-kira masyarakat bisa seperti apa,” ungkapnya.

Mahasiswa juga diimbau ketika berada di tempat KKN agar tidak terlalu banyak berteori dibanding dengan implementasi pelaksanaannya di lapangan.

“Jangan sampai masyarakat diajari teori, diajak berdiskusi lama-lama juga, tapi sesuaikan saja dengan kebutuhan. Bahwa nanti ujung-ujungnya ternyata diajak untuk membersihkan lingkungan, menanam pohon, merapikan administrasi di Kantor Kelurahan, misalnya, apa pun bisa kita lakukan, karena itu bentuk dari pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.

Hal terpenting ketika berada di tempat KKN, mahasiswa didorong untuk belajar meningkatkan skill komunikasi. “Apa tujuan komunikasi?” tanya Yusuf Wibisono kepada para peserta pembekalan.

Menurutnya, agar tujuan komunikasi tercapai, mahasiswa harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif. “Ketika kalian nanti KKN, mau tidak mau kalian akan berinteraksi dengan warga, baik informal maupun formal. Boleh jadi nanti saat pertemuan, Pak Lurah akan meminta kalian atau ketua kelompok untuk presentasi di depan apa yang harus dilakukan untuk warga,” tuturnya.

Untuk itu, dirinya mengimbau agar mahasiswa mempersiapkan diri bagaimana berkomunikasi yang baik dan efektif agar memiliki pemahaman yang sama dengan lawan bicara. “Yang kedua, tidak perlu menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri, perkuat artikulasi, perkuat diksi,” tuturnya.

Materi Pembekalan KKN kemudian disampaikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng.

Sementara itu, Ketua Panitia Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan bahwa mahasiswa peserta KKN berasal dari empat Program Studi. “Dengan rincian, delapan peserta dari Teknologi Informasi, satu peserta dari Akuntansi, 47 peserta dari Manajemen, dan sembilan peserta dari Sistem Informasi,” ungkap Nariza.

“Dari seluruh peserta tersebut terbagi ke dalam enam kelompok, yang Insya Allah besok sesuai dengan jadwal yang ada akan dilaksanakan di Kelurahan Lamaru yang terbagi di dalam beberapa RT,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Update:

Ketua Panitia Nariza Wanti Wulan Sari memberikan informasi terbaru, Kamis (9/2), pukul 11.07 Wita, jumlah peserta bertambah menjadi 69 orang mahasiswa, yakni 8 orang mahasiswa dari Prodi Teknologi Informasi, 48 mahasiswa dari Prodi Manajemen, 1 orang dari Prodi Akuntansi, dan 12 orang mahasiswa Sistem Informasi.

Rektor Dr. Muhammad Rusli menerima kunjungan delegasi DTETI FT UGM yang dipimpin Sekretaris Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM di Ruang Eksekutif Universitas Mulia, Rabu (25/1). Foto: Media Kreatif

UM – Delegasi Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan kerja di Universitas Mulia. Rombongan yang dipimpin Sekretaris Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM disambut hangat Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T di Ruang Eksekutif, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Rabu (25/1).

Tampak hadir Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D, Syukron Abu Ishaq Alfarozi, S.T., Ph.D, Azkario Rizky Pratama, S.T., M.Eng., Ph.D, Ir. Agus Bejo, S.T., M.Eng., D.Eng., IPM, Dr. Bimo Sunarfri Hantono, S.T., M.Eng, Ir. Sigit Basuki Wibowo, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, Ir. Prapto Nugroho, S.T., M.Eng., D.Eng., IPM, dan Naufal Hilmi Fauzan, S.Si., M.T.

Turut menyambut hangat Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng, Dekan FHK Dr. Ivan Armawan, Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng, Ketua Program Studi Teknologi Informasi Djumhadi, S.T., M.Kom, Kepala Biro Pusat Komputer dan Jaringan Subur Anugerah, S.T., M.Eng serta dosen lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor berterima kasih atas kunjungan rombongan DTETI UGM Yogyakarta. Rektor kemudian memperkenalkan diri sekaligus mengenalkan beberapa dosen yang juga alumni UGM. “Terima kasih. Semoga perbincangan nanti ada solusi yang lebih bagus,” harap Rektor.

Rektor Dr. Muhammad Rusli menerima cenderamata dari Sekretaris DTETI UGM Sekretaris Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM. Foto: Media Kreatif

Rektor Dr. Muhammad Rusli menerima cenderamata dari Sekretaris DTETI UGM Ir. Lesnanto Multa Putranto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Universitas Mulia, Wakil Rektor dan dosen bersama dengan jajaran DTETI FT UGM. Foto: Media Kreatif

Foto bersama Rektor Universitas Mulia, Wakil Rektor dan dosen bersama dengan jajaran DTETI FT UGM. Foto: Media Kreatif

Sementara itu, Lesnanto Putranto mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat. “Pertama kami mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat. Awalnya komunikasi by wa, sekarang komunikasi zaman canggih, akhirnya bisa ke sini dan kami senang melihat universitas di Balikpapan,” tutur Lesnanto.

Menurutnya, keberadaan perguruan tinggi di Balikpapan merupakan jaminan pengembangan Sumber Daya Manusia di Kalimantan agar semakin baik. Terlebih saat ini, lanjutnya, hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dalam pembangunan di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara sudah mulai berjalan.

“Kita sebagai dosen kan punya kewajiban tridarma. Bagaimana kita bisa berkontribusi untuk itu,” tutur Lesnanto. Ia menerangkan, terkait dengan IKN, Rektor UGM Prof. Ova Emilia telah beberapa kali mengunjungi IKN. “Secara umum itu dosen diminta untuk turut mengawal pembangunan dan masa transisi di IKN,” tuturnya.

“Pembangunan fisik merupakan satu hal yang sudah biasa ya, tetapi pembangunan manusia yang juga transisi dari masyarakatnya, sosial, juga hal yang menjadi perhatian,” tuturnya.

Pada tahap awal, menurutnya, yang saat ini dilakukan adalah dengan mengidentifikasi permasalahan sebelum membentuk Smart City dan kelompok-kelompok khusus. “Kebetulan Pak Lukito banyak membidangi Smart City di seluruh Indonesia. Beliau koordinator yang ada di UGM,” tuturnya.

Menurutnya, pembangunan fisik lebih mudah dibanding dengan pembangunan manusia. “Tapi, SDM untuk menjalankan tridarma mengawal proses transisi itu kami tidak mampu. Kita bersama-sama bagaimana menggerakkan SDM yang ada di daerah bisa mengawal proses transisi,” harapnya.

Berdasarkan pengalaman yang dilakukan sebelumnya, dirinya melihat pemahaman masyarakat terkait Smart City, misalnya, masih berbeda. “Ada yang menganggap Smart City itu kota yang sangat canggih sehingga penduduk yang ada di situ akan berubah secara drastis,” ungkapnya.

Dengan asumsi tersebut, muncul kekhawatiran dari masyarakat akibat dampak perubahan drastis yang terjadi apabila Smart City betul-betul diterapkan di IKN. “Nah, hal-hal itu yang kita coba identifikasi,” tutur Lesnanto.

Berbagai masalah yang muncul lainnya, misalnya, UGM melihat masyarakat yang ada di sekitar IKN banyak yang berprofesi sebagai petani sawit. “Setelah lahannya ditebang dijadikan IKN, ya mereka memang dapat kompensasi, tetapi bagaimana mereka melanjutkan kehidupan setelahnya,” ungkapnya.

Meski demikian, secara konsep dirinya mengakui cukup mengerti dan memahami teori yang dipelajari. Namun, merasa kesulitan ketika masuk dalam tahap implementasi. Oleh karena itu, dirinya berharap kerja sama perguruan tinggi di daerah untuk turut mengawal pembangunan IKN ke depan.

(SA/Puskomjar)