Tag Archive for: Pembekalan

HUMAS UM. Rektor Universitas mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si membuka kegiatan KKN 2024 di aula Gedung chengho Universitas Mulia, Selasa 2/1/2024. Dalam sambutannya beliau menyampaikan hal yang penting untuk dimiliki oleh peserta KKN 2024 yakni harus dapat mengambil Pelajaran dalam kegiatan yang akan dihadapi pada saat KKN. Kegiatan KKN ini menghadirkan 4 narasumber untuk memaparkan pembekalan dan memotovasi mahasiswa dalam proses KKN yakni , Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si , Direktur Eksekutive BPH Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan Mundzir, S.Kom., M.T. dan Kepala LPPM , Richki Hardi, S.T., M.Eng.

Rektor Universitas mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si menyampaikan tujuan penting yang harus dipahami oleh mahasiswa dalam menjalankan program kerja di lingkungan KKN adalah yang pertama harus dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap Masyarakat pada saat menjalankan tugas KKN, serta membuang sikap apatis terhadap sekitar dan tidak segan untuk menolong dan bersikap baik selama KKN.Kemudian yang ke dua, menjaga adab dan perilaku yang baik selama KKN kepada Masyarakat sekitar serta mengambil kesempatan baik dan menyerap ilmu yang ada selama bertugas di lokasi KKN, dengan menjaga adab dan perilaku mahasiswa juga harus membawa dan menjaga nama baik almamater dilingkungan Masyarakat. 

Kegiatan KKN kali ini Universitas Mulia akan turut serta dalam proses pengembangan fasilitas Masyarakat khususnya dalam proses Pembangunan aplikasi SMART RT yang pada kesempatan hari ini telah mendatangkan narasumber yakni Direktur Eksekutive BPH Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. dan Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan Bapak Mundzir, S.Kom., M.T.

Dr. Agung menyampaikan “peserta KKN agar dapat memanfaatkan KKN ini untuk dapat terjun langsung kelapangan dan mengetahui permasalahan yang ada dilapangan serta dapat memetakan permasalahan-permasalahan di Masyarakat yang terjadi pada saat melakukan KKN.” Pesan beliau.

Seiring dengan penyampaian materi SMART RT , bapak Mundzir, S. Kom., M.T. menjelaskan tentang tampilan aplikasi serta pemanfaatan aplikasi tersebut. Beliau menyampaikan “Dengan pemanfaatan Smart RT diharapkan dapat membantu warga agar dapat menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah , sebagai awal Universitas Mulia akan memfasilitasi keluhan-keluhan Masyarakat melalui pendataan yang akan dibantu oleh mahasiswa KKN , mulai dari mendata Warga, UMKM dan aspek keunggulan pada masing-masing tempat KKN.” Ujar Mundzir.

Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng. menyampaikan tentang beberapa motivasi kepada mahasiswa tentang bagaimana menjaga perilaku dan sikap selaku mahasiswa selama berada ditempat KKN dan mampu membangun jiwa kepemimpinan sebagai dasar dalam meningkatkan solidaritas dalam Tim kerja KKN. Pada kesempatan ini beliau juga membagikan buku karya beliau sebagai penyemangat mahasiswa dalam mengikuti kegiataan.

Dengan adanya kegiatan Pembekalan KKN 2024 ini diharapkan mahasiswa dapat memiliki jiwa kepedulian, rasa solidaritas dan dapat berkontribusi dalam pengembangan desa dan daerah tempat KKN masing-masing .

WN/ HUMAS UM

Sebagian mahasiswa dan dosen saat tiba di lokasi KKN Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan Timur, Balikpapan, Kaltim, Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

UM – Sebanyak 65 mahasiswa Universitas Mulia mengikuti Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan I Semester Genap 2022/2023. Pembekalan yang digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ini berlangsung di Hall Kampus Cheng Ho, Rabu (8/2/2023). KKN pertama ini akan dilaksanakan di Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.

Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T, pada kesempatan ini diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I secara resmi membuka pelaksanaan KKN yang akan diberangkatkan Kamis, (9/2).

Pada kesempatan ini turut hadir Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Ivan Armawan, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Jamal, S.Kom., M.Kom, Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Mada Aditia Wardana, S.Sos., M.M serta beberapa dosen dan panitia.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I saat memberikan materi pembekalan KKN. Foto: Media Kreatif

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Yusuf Wibisono, M.T.I saat memberikan materi pembekalan KKN. Foto: Media Kreatif

Sebanyak 65 orang mahasiswa peserta KKN angkatan I mengikuti pembekalan, Rabu (8/2/2023). Foto: Media Kreatif

Sebanyak 65 orang mahasiswa peserta KKN angkatan I mengikuti pembekalan, Rabu (8/2/2023). Foto: Media Kreatif

Materi Pembekalan KKN kemudian disampaikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Media Kreatif

Materi Pembekalan KKN disampaikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng. Foto: Media Kreatif

Sebagian mahasiswa dan dosen saat tiba di lokasi KKN Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan Timur, Balikpapan, Kaltim, Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

Sebagian mahasiswa dan dosen saat tiba di lokasi KKN Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan Timur, Balikpapan, Kaltim, Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Universitas Mulia melaksanakan KKN angkatan I Semester Genap 2022/2023 di Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan. Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

Mahasiswa Universitas Mulia melaksanakan KKN angkatan I Semester Genap 2022/2023 di Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan. Kamis (9/2). Foto: Media Kreatif

“Sesuatu yang pertama itu biasanya istimewa. Mungkin kalau ingat cinta pertama itu biasanya akan sulit untuk dilupakan,” tutur Yusuf Wibisono saat mengawali sambutan. “Apa pun hasil KKN untuk tahun 2023 ini, kalian semua akan tercatat sebagai mahasiswa Universitas Mulia yang pertama kali melaksanakan KKN,” lanjutnya.

Yusuf Wibisono mengingatkan bahwa ada perbedaan cara belajar di sekolah menengah dengan perguruan tinggi. “Di perguruan tinggi itu kita mengenal yang namanya tridarma perguruan tinggi, yang pertama pendidikan dan pengajaran, kemudian yang kedua adalah penelitian,” tuturnya.

Saat dosen melakukan penelitian, lanjutnya, sudah banyak mahasiswa dilibatkan dalam pengumpulan data. “Dan yang ketiga adalah pengabdian masyarakat. Jadi, setelah belajar, meneliti, harus dipraktikkan di masyarakat, apa dampaknya ke masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, KKN merupakan salah satu bentuk nyata bagaimana perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat. “Jadi, nanti tujuan adik-adik KKN itu adalah berusaha untuk menerapkan semua pengetahuan teori dan keterampilan yang sudah didapat, kira-kira masyarakat bisa seperti apa,” ungkapnya.

Mahasiswa juga diimbau ketika berada di tempat KKN agar tidak terlalu banyak berteori dibanding dengan implementasi pelaksanaannya di lapangan.

“Jangan sampai masyarakat diajari teori, diajak berdiskusi lama-lama juga, tapi sesuaikan saja dengan kebutuhan. Bahwa nanti ujung-ujungnya ternyata diajak untuk membersihkan lingkungan, menanam pohon, merapikan administrasi di Kantor Kelurahan, misalnya, apa pun bisa kita lakukan, karena itu bentuk dari pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.

Hal terpenting ketika berada di tempat KKN, mahasiswa didorong untuk belajar meningkatkan skill komunikasi. “Apa tujuan komunikasi?” tanya Yusuf Wibisono kepada para peserta pembekalan.

Menurutnya, agar tujuan komunikasi tercapai, mahasiswa harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif. “Ketika kalian nanti KKN, mau tidak mau kalian akan berinteraksi dengan warga, baik informal maupun formal. Boleh jadi nanti saat pertemuan, Pak Lurah akan meminta kalian atau ketua kelompok untuk presentasi di depan apa yang harus dilakukan untuk warga,” tuturnya.

Untuk itu, dirinya mengimbau agar mahasiswa mempersiapkan diri bagaimana berkomunikasi yang baik dan efektif agar memiliki pemahaman yang sama dengan lawan bicara. “Yang kedua, tidak perlu menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri, perkuat artikulasi, perkuat diksi,” tuturnya.

Materi Pembekalan KKN kemudian disampaikan oleh Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng.

Sementara itu, Ketua Panitia Nariza Wanti Wulan Sari, S.Si., M.Si mengatakan bahwa mahasiswa peserta KKN berasal dari empat Program Studi. “Dengan rincian, delapan peserta dari Teknologi Informasi, satu peserta dari Akuntansi, 47 peserta dari Manajemen, dan sembilan peserta dari Sistem Informasi,” ungkap Nariza.

“Dari seluruh peserta tersebut terbagi ke dalam enam kelompok, yang Insya Allah besok sesuai dengan jadwal yang ada akan dilaksanakan di Kelurahan Lamaru yang terbagi di dalam beberapa RT,” pungkasnya.

(SA/Puskomjar)

Update:

Ketua Panitia Nariza Wanti Wulan Sari memberikan informasi terbaru, Kamis (9/2), pukul 11.07 Wita, jumlah peserta bertambah menjadi 69 orang mahasiswa, yakni 8 orang mahasiswa dari Prodi Teknologi Informasi, 48 mahasiswa dari Prodi Manajemen, 1 orang dari Prodi Akuntansi, dan 12 orang mahasiswa Sistem Informasi.

Kasma Ervina Haida, S.Psi., M.Psi, berbagi tips mencari kerja kepada lulusan Universitas Mulia, Sabtu (29/10). Foto: UMTV

UM – Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Kasma Ervina Haida, S.Psi., M.Psi, berbagi tips mencari kerja kepada lulusan Universitas Mulia. Tips diberikan sebagai materi Pembekalan Etika Profesi, bertempat di Aula Kampus Cheng Ho, Sabtu (29/10).

Di awal perkenalannya, Vina, panggilan akrab Kasma Ervina mengaku sebelum bekerja sebagai PNS sejak 2007 yang lalu, dirinya sempat menekuni pekerjaan di bidang perbankan. Ia kemudian ditempatkan menjadi pengawas ketenagakerjaan di Dinas Ketenagakerjaan Balikpapan.

“Banyak orang mengira saya Sarjana Hukum, karena hampir setiap hari saya melakukan mediasi, menyelesaikan kasus-kasus, membina hubungan industrial, dan aspek-aspek hukum ketenagakerjaan,” tutur alumnus UGM Yogyakarta ini.

Menariknya, saat ingin memberikan pertanyaan kepada salah satu mahasiswa, Vina sulit menemukan lulusan yang belum bekerja. “Wah, sudah kerja semua ini. Luar biasa ya,” katanya tidak menyangka.

Meski demikian, bagi lulusan yang belum bekerja, Ervina memberikan informasi bahwa saat ini tidak perlu membuat Kartu Pencari Kerja (AK/I) dengan mendatangi Kantor Disnaker.

“Bisa diproses secara online,” tutur Ervina.

Kartu Pencaker (AK/I) adalah kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja yang dikeluarkan Disnaker Kota Balikpapan yang digunakan untuk melamar kerja.

Menurut Ervina, banyak perusahaan mencari tenaga kerja dengan kualifikasi tertentu dengan menghubungi Disnaker.

Untuk membuat Kartu Pencari Kerja, syaratnya adalah calon tenaga kerja menyiapkan berkas E-KTP, Ijazah Asli, Foto Diri, Sertifikat Pelatihan jika ada, dan Surat Pengalaman Kerja jika ada.

Kemudian buka situs dinasker.balikpapan.go.id, pilih menu Layanan Penta atau Layanan Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja dan pilih Kartu Pencaker. Selanjutnya bisa diikuti prosedur langkah-langkah berikutnya sampai selesai.

“Jadi sekarang wawancaranya pun dilakukan secara online. Jadi gak perlu ke Disnaker lagi. Cukup dari rumah dan bisa men-download sendiri,” tutur Ervina.

Ia mengingatkan, sering para pencari kerja mengalami kendala ketika mengakses laman Disnaker. Beberapa kendala antara lain gagal login, tidak mendapatkan balasan lewat WhatsApp, gagal unggah berkas, dan jaringan Internet tidak stabil.

Apabila menemui kendala, dirinya menyilakan para pencaker untuk kontak Halo Penta 08115910353 atau kanal YouTube Disnaker Balikpapan atau akun IG @disnaker_balikpapan.

Menurutnya, banyak perusahaan yang merekrut tenaga kerja lewat program pelatihan yang diselenggarakan Disnaker. Pada tahun 2022 setidaknya terdapat 11 bidang pelatihan yang telah digelar Disnaker, antara lain K3 Migas Level Operator, Auto Electrician, Mekanik Alat Berat, hingga Uji Tanpa Rusak.

“Jadi pelatihan ini ada di lantai tiga Disnaker Bidang Lattas (Layanan Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja),” tutur Ervina.

“Cara memperoleh informasinya di mana? Instagram. Jadi kami benar-benar update di akun @disnaker_balikpapan ya,” tutur Ervina. Dari beberapa media sosial yang digunakan Disnaker, lanjutnya, para pencari kerja disarankan mengikuti pembaruan informasi di akun Instagram.

Kepada para lulusan, Ervina memberikan tips agar memulai bekerja pada perusahaan kecil jika dibanding dengan perusahaan besar. Menurutnya, hal ini terkait dengan kebiasaan Millennial yang lebih suka berpindah-pindah pekerjaan.

“Orang yang bekerja di perusahaan kecil biasanya terbentuk polanya mengurusi banyak hal, pasti paham semua. Jadi, mindset-nya diubah. Jangan merasa kecil hati melihat temannya bekerja di perusahaan besar,” tuturnya.

Dengan bekerja di perusahaan kecil lebih dulu, menurut Ervina, para lulusan memiliki kesempatan untuk memperdalam ilmu dan menambah jam terbang pengalaman yang lebih luas.

(SA/Puskomjar)

Ketua IWAPI Kaltim Hj. Ernawaty Gafar SE. Foto: UMTV

UM – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalimantan Timur Hj. Ernawaty Gafar SE memberikan pembekalan Entrepreneurship kepada lulusan Universitas Mulia, Sabtu (29/10).

Wanita yang juga seorang Ibu dari tiga orang putra ini pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda dan Universitas Tri Dharma Balikpapan.

Sebelum berkiprah di IWAPI Kaltim, Ernawaty pernah menjabat sebagai Ketua IWAPI Balikpapan. Dirinya juga menceritakan pengalaman belajarnya ketika menempuh pendidikan Sarjana di Universitas Mulawarman yang sempat terputus.

“Tapi waktu pembekalan KKN saat itu orang tua saya meninggal dunia. Di situlah saya down, down banget. Saya tidak tahu apa yang salah (pada diri saya),” tutur Ernawaty mengawali perkenalannya.

Dirinya mengaku saat itu bingung bagaimana menyelesaikan kuliah mengingat keterbatasan biaya. “Ibu saya bukan pengusaha. Ibu rumah tangga dengan tujuh anak. Saya anak nomor lima dari tujuh saudara,” ungkapnya.

Dari sinilah, Ernawaty mulai berpikir apa yang bisa dia dikerjakan di tengah keterbatasan. “Alhamdulillah, sebelum Bapak meninggal itu mendapatkan pekerjaan mengerjakan perumahan, kurang lebih 10 unit di Bank Duta,” ungkapnya.

Ernawaty Gafar (tengah) bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakt Pribadi dan narasumber dari Disnaker Balikpapan Kasma Ervina Haida, S.Psi. M.Psi. Foto: UMTV

Ernawaty Gafar (tengah) bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakt Pribadi dan narasumber dari Disnaker Balikpapan Kasma Ervina Haida, S.Psi. M.Psi. Foto: UMTV

Dengan melanjutkan pekerjaan sepeninggal orang tua, dirinya mulai belajar bekerja meneruskan orang tua di bidang kontraktor. “Jadi, saya mulai dari nol, padahal saat itu belum selesai kuliah. Ini karena keadaan,” tuturnya.

Lantaran keadaan inilah dirinya merasa terpicu untuk bergerak. Berbeda dengan kondisi saat ini, generasi muda lebih banyak kemudahan dengan ditunjang berbagai macam fasilitas yang diberikan orang tua.

Dari pengalamannya tersebut, dirinya mendapatkan pelajaran penting dalam hidup. “Kalau kita dalam keadaan terpepet, apa pun bisa kita lakukan,” tuturnya.

Untuk itu, dirinya mendorong para lulusan Sarjana saat ini agar dapat belajar dari berbagai macam tantangan dan kreativitas kemudian menemukan solusi agar terpicu untuk berkembang.

“Dari situ saya pelan-pelan menjadi pengusaha. Saya pengusaha di Pertamina sudah 25 tahun,” tuturnya dengan semangat. Dirinya mengaku memegang hampir seluruh bidang pekerjaan di Pertamina.

Baginya, pelajaran penting untuk menjadi pengusaha sukses itu diawali dari diri sendiri. “Semua itu bermula dari kita,” tuturnya.

Ernawaty memiliki prinsip dalam dirinya mengapa seseorang harus berbisnis atau menjadi pengusaha. Baginya, bisnis itu mulia karena bisa membantu orang lain bekerja.

“Bisnis itu bikin kita jadi mandiri,” ungkapnya. Karena menurutnya, jika tidak berbisnis, maka tidak memiliki uang. Nah, bagaimana memiliki uang, seseorang harus mulai berpikir untuk berupaya mencarinya dengan cara berbisnis.

Hampir di setiap zaman dirinya menjumpai anak-anak muda yang masih belum memiliki pekerjaan atau menganggur. Melihat hal itu, dirinya sempat heran mengapa menganggur di tengah zaman yang banyak sekali kemudahan.

Menurutnya, justru di saat inilah para generasi muda memiliki waktu dan kesempatan yang banyak. Senada dengan Dr. Agung Sakti Pribadi, dirinya sepakat bahwa untuk menjadi pengusaha diawali dengan kemampuan untuk disiplin dan menghargai waktu.

“Kalau ada lowongan pekerjaan. Telat memasukkan berkas saja, berkas kita dibuang. Bagaimana kita mendapatkan pekerjaan kalau begitu caranya?” ujarnya.

Ernawaty pun membuka rahasia mengapa dirinya menjadi pengusaha wanita yang sukses. “Saya dari dulu tepat waktu. Tanya staf saya. Saya setengah jam sebelum acara sudah hadir,” ujarnya.

Direktur PT. Singgar Farna Jaya yang bergerak di bidang kontraktor Migas di Balikpapan ini mendorong agar para lulusan berani berbisnis diawali dari yang kecil lebih dulu.

“Saya ambil contoh saat pandemi kemarin, buka bisnis laundry. jual pulsa, karena waktu itu semua orang main hape,” tuturnya mengisahkan. Ketika itu orang juga membuka bisnis kuliner, walaupun sesama teman yang menjadi pelanggan.

“Kemudian masuk ke Instagram, Facebook. Alhamdulillah, sekarang usaha-usaha mereka besar,” tuturnya.

Dengan berbagai macam bentuk usaha tersebut, menurutnya, IWAPI memiliki anggota 80% pengusaha UMKM. “Saya punya anggota semua bidang usaha ada. Mau konstruksi, handicraft, pembuat batik, cleaner,” ungkapnya.

Ernawaty mengungkapkan, dirinya juga membina calon-calon anggota IWAPI Entrepreneur Millennial. Ia menyilakan para lulusan wanita untuk menjadi pengusaha kecil lebih dulu dan menjadi calon anggota IWAPI.

Dengan menjadi anggota organisasi tersebut, anggota akan mendapat banyak manfaat, di antaranya adalah bersinergi dengan pemerintah, mendapatkan permodalan dan pembinaan.

Ernawaty saat ini juga menjadi Direktur di berbagai perusahaan, di antaranya CV. Alissa Tehnik yang bergerak di bidang Tambang Batu Bara di Samboja, Direktur PT. Althaf Putra Jaya, kontraktor dan supply Migas di Balikpapan.

Beberapa penghargaan diraih Ernawaty, antara lain Generous and Care Award dari Wali Kota Balikpapan 2018, mendapat Penghargaan Insan Penggerak dan Pembangunan pada HUT Kota Balikpapan tahun 2019, dan penghargaan lainnya.

(SA/Puskomjar)

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H ketika memberikan sambutan dalam acara Pembekalan Etika Profesi kepada para Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 menjadi Entrepreneur Sukses, Sabtu (29/10). Foto: Media Kreatif

UM – Pelaksanaan Wisuda 2022 mendatang semakin dekat. Dengan semangat mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi Global Technopreneurship, Universitas Mulia membekali calon lulusan dengan kiat-kiat menjadi Entrepreneur atau pengusaha sukses di Aula Kampus Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Sabtu (29/10).

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H dalam kesempatan ini mengatakan bahwa Kota Balikpapan ke depan diperkirakan akan berkembang sebelum berdirinya Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Bagaimana bisa Ibu Kota Nusantara dibangun, (sedangkan) yang berkembang Kota Balikpapan lebih dulu?” tanya Dr. Agung mengawali sambutan.

Menurutnya, sudah semestinya Kota Balikpapan menjadi kota pendukung atau penyangga berdirinya IKN.

“Ketika terbentuk IKN, penduduk yang datang tidak langsung tinggal di sana, (tetapi) rata-rata mereka mencari tempat tinggal di Balikpapan. Kita lihat sekarang orang-orang itu datang dari Jakarta,” tutur Dr. Agung.

Untuk itu, lanjutnya, Dr. Agung mengingatkan kepada para calon wisudawan bahwa ke depan persaingan bukan saja antar penduduk lokal saja.

“Kalian akan bersaing dengan orang-orang dari seluruh daerah. Kalian akan bersaing nanti dengan orang-orang yang punya kemampuan lebih,” tuturnya.

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Lulusan Universitas Mulia tahun 2022 ikut pembekalan. Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

Pembekalan kepada Lulusan tahun 2022 tenatng Kiat Entrepreneur Sukses . Foto: Media Kreatif

“Apa yang bisa kita lakukan?” tanya Dr. Agung. Menurutnya, masing-masing lulusan memiliki kompetensi dan peluang yang sama tingginya.

Menurutnya yang membedakan antara lulusan dari Jawa dengan Kaltim adalah banyak lulusan Kaltim yang sudah bekerja sebelumnya.

Pendidikan di setiap Program Studi di Universitas Mulia didesain agar para lulusan menjadi pengusaha sukses sesuai dengan kebutuhan. Mahasiswa didorong memiliki kemampuan Entrepreneur.

“Dulu saat Rakerpim di Malang, bagaimana kampus ini muncul setelah mendengarkan alumni-alumni yang ingin menjadi Entrepreneur. Bukan sekadar lulus menjadi pegawai negeri atau pegawai karyawan biasa. Tidak,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya, pendidikan di seluruh Program Studi di Universitas Mulia diarahkan agar mahasiswa paham tentang bisnis dan Entrepreneurship. Setidaknya ketika lulus dan menjadi sarjana, para lulusan diharapkan menjadi pengusaha di bidang digital dan online.

Meski demikian, dirinya mengingatkan kesuksesan para lulusan menjadi pengusaha ditentukan dari ketekunan, ulet dalam berusaha tanpa kenal menyerah.

Ia kemudian mencontohkan pengalamannya ketika semasa menjadi mahasiswa di Surabaya yang penuh tantangan dan kerja keras.

“Saya dulu kuliah sambil mengajar bimbingan belajar bersama teman saya. Ada yang dari Unair, ada yang dari IKIP, ITS, dan satu dari swasta. Mahasiswa mengajar. Bedanya, ketika itu saya membuka kursus,” ungkapnya.

Dari pengalaman tersebut, Dr. Agung mendapatkan nilai-nilai dalam bekerja serta kemampuan Entrepreneurship yang terbina sejak di Surabaya, Malang, hingga Makassar.

“Ketika pindah di Balikpapan, saya tidak membuka bimbingan belajar, tetapi ada yang minta dibuatkan, maka saya bantu dia,” ungkapnya.

Namun, mengingat kecilnya usaha bimbingan belajar tersebut, dirinya berinisiatif membuka bimbingan belajar sendiri yang lebih besar di tahun 1992, yang menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Airlangga.

“Tahun 1992 itu 30 tahun yang lalu, ternyata Kota Balikpapan sudah berbeda. Penduduknya banyak para pendatang. Ketika lahir bimbingan belajar (waktu) itu (menjadi) sesuatu yang baru,” ungkapnya menuturkan kisah.

Hingga sekarang perkembangan Kota Balikpapan dinilainya sangat cepat dibanding dengan kota-kota lain di Indonesia.

Untuk itu, dirinya berpesan kepada para lulusan untuk menjaga nama baik perguruan tinggi. “Perguruan tinggi yang baik itu pertama mendapat kesan kuat dari para alumninya,” tuturnya.

Suatu saat, lanjutnya, dirinya akan membukakan tempat di kampus Universitas Mulia untuk para alumni untuk beraktivitas. “Alumni tahun 2022. Ayo kita reuni. Pakai tempat ini,” ujar Dr. Agung.

Dr. Agung berharap Universitas Mulia selain diperkuat dalam bidang riset dan teknologi juga mendapatkan dukungan kuat para alumninya.

Dirinya berpesan kepada para alumni untuk selalu menjaga nama baik Universitas Mulia. Dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti disiplin menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dan disiplin tepat waktu.

“Kalian bekerja di mana saja, kalau kedua sikap itu tidak dijaga, sudahlah tidak usah ngomong terlalu tinggi. Jangan berbicara terlalu tinggi kalau untuk waktu saja saudara tidak bisa tepati,” tuturnya.

Dr. Agung bahkan memberikan peluang bagi para alumni untuk menjadi dosen di Universitas Mulia setelah melalui tes terlebih dahulu.

“Tiap tahun saya memberikan kesempatan kepada para alumni untuk menjadi dosen, nanti langsung disekolahkan S2, ada dua peluang untuk ikut,” tuturnya. Dirinya menyilakan para alumni yang berminat untuk berhubungan langsung dengan Wakil Rektor Mundzir, S.Kom., M.T.

Pada kesempatan ini, Rektor Dr. Muhammad Rusli, M.T yang diwakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Mundzir, S.Kom., M.T mengatakan bahwa dalam waktu dekat IKN akan segera terwujud.

“Nah, ketika IKN terwujud menjadi Ibu Kota Negara, (akan) ada banyak peluang kerja yang tercipta di Ibu Kota. Berwirausaha saja banyak,” tutur Mundzir. Menurutnya, berdirinya IKN akan memicu munculnya industri di berbagai bidang.

Untuk itu, dirinya berpesan para alumni tidak perlu khawatir dengan munculnya peluang kerja maupun berwirausaha.

Dalam menghadapi dunia kerja saat ini, Mundzir berpesan kepada para lulusan untuk mengedepankan kolaborasi atau kerja sama. “Kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan besar dengan seorang diri,” kata Mundzir.

Dirinya mengakui saat ini banyak alumni yang telah berkiprah sangat baik di berbagai bidang, baik Non Government maupun Government. “Ada yang jadi anggota dewan, ada yang jadi pengusaha, ada yang menjadi pejabat pemerintahan, manajer sukses, dan lain-lain,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya ingin selalu menjalin komunikasi dengan para alumni sebagai sarana menjalin kedekatan psikologis dan emosional serta tali silaturahmi.

(SA/Puskomjar)

Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

UM – Empat orang mahasiswa Universitas Mulia penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengikuti pembekalan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan. Pembekalan berlangsung di Swiss-Belhotel Balikpapan, Rabu (8/12) yang lalu.

Empat orang mahasiswa tersebut didampingi Pengelola KIP Kuliah Universitas Mulia Yustian Servanda, S.Kom., M.Kom. Mereka mewakili 63 orang mahasiswa penerima KIP Kuliah tahun 2021 ini di Universitas Mulia.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa KIP Kuliah Merdeka membuka akses siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan studi ke berbagai program studi unggulan perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

Nadiem mengatakan bahwa KIP Kuliah merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi agar anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa kuliah.

Di tahun 2020, pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan bagi 200 ribu mahasiswa yang diterima di perguruan tinggi termasuk penyandang disabilitas dalam bentuk KIP Kuliah sebagai bukti kehadiran negara untuk membantu warganya memperoleh hak pendidikan tinggi.

Pada tahun 2021, pemerintah melalui Puslapdik Kemendikbud kembali menyalurkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan tinggi kepada 200 ribu mahasiswa penerima KIP Kuliah baru, selain terus menjamin penyaluran KIP Kuliah on going dan Bidikmisi on going sampai masa studi selesai.

Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Perwakilan empat orang mahasiswa Universitas Mulia di sela Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Perwakilan empat orang mahasiswa Universitas Mulia di sela Pembekalan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Tahun 2021 di Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di Swiss-Belhotel Balikpapan, Selasa (8/12). Foto: Yustian

Sementara itu, dikutip dari situs Kemendikbud, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti, melaporkan bahwa penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2021 paling banyak berasal dari perguruan tinggi swasta sebanyak 2.013 PTS (94%).

Sedangkan dari perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 122 PTN (6%). Adapun jumlah mahasiswa penerima pada PTS sebesar 103.730 (52%). Sedangkan di PTN, terdapat 96.270 mahasiswa (48%) penerima KIP Kuliah Merdeka.

Pembekalan berisi hak dan kewajiban, teknis menerima KIP, kewirausahaan, dan organisasi permadani diksi nasional yang harus dipahami mahasiswa penerima KIP Kuliah. Mereka terus didorong untuk berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Setidaknya, mereka dibekali dengan empat hal, pertama Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tidak boleh kurang dari 3.00 untuk Prodi Sosial dan Ekonomi. Sedangkan Prodi Eksakta tidak boleh kurang dari 2.75.

Kedua, penggunaan uang KIP tidak boleh di luar dari kegiatan akademik. Ketiga, mereka tidak diperkenankan kuliah sambil bekerja atau berkegiatan lain di luar yang mengganggu kuliah. Dan keempat tidak boleh menikah lebih dulu.

Mereka juga diberikan pemahaman agar dana KIP tidak disalahgunakan untuk selain kebutuhan kuliah, misalnya, digunakan untuk membeli sepeda motor, makan di cafe, atau sekadar membeli tiket menonton bioskop.

Masa Perjanjian Kontrak KIP Kuliah Tahun 2021 ini berlaku selama 8 (delapan) semester untuk Program S-1, dimulai sejak semester 1 (satu) setelah calon mahasiswa dinyatakan diterima di Universitas Mulia. KIP Kuliah disalurkan dalam bentuk Biaya Pendidikan dan Bantuan Biaya Hidup.

(SA/PSI)