Wisuda, Lulusan Universitas Mulia Didorong Memiliki Tekad Mandiri dan Ubah Mindset
UM – Universitas Mulia menggelar Wisuda yang ketiga Sarjana dan Diploma di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (4/11) kemarin. Seluruh narasumber, mulai dari Ketua Yayasan Airlangga, Wali Kota Balikpapan, hingga Koordinator LLDIKTI 11 tampak seperti bersepakat memberikan wejangan kepada seluruh lulusan. Apa saja?
Ketua Yayasan Airlangga Drs. H. Satria Dharma datang langsung dari Surabaya Jawa Timur bersama keluarga. Sudah menjadi rutinitas apabila Universitas Mulia menggelar Wisuda selalu menyempatkan hadir, meski di tengah kesibukannya menjadi narasumber pendidikan di beberapa daerah di Indonesia.
“Meluluskan ratusan mahasiswa menjadi sarjana muda dan sarjana penuh itu bagi kami luar biasa, artinya kami kembali mampu memberikan kontribusi ratusan tenaga kerja yang siap membangun Kota Balikpapan,” tutur Pak Satria, demikian media ini menyapa.
Menurutnya, saat ini belajar di perguruan tinggi selama tiga sampai empat tahun merupakan suatu hal yang luar biasa. “Semua berharap bahwa kalian akan menjadi lulusan yang membanggakan, bukan hanya membanggakan diri sendiri dan orang tua kalian saja, tetapi juga membanggakan kampus,” tuturnya.
Saat ini dunia sedang membutuhkan banyak pekerja yang ahli di berbagai bidang. Dirinya menerangkan bahwa koleganya yang tinggal di Australia mengatakan sedang membutuhkan tenaga kerja dari luar Australia.
“Hei Bro, mana lulusanmu itu. Australia lagi butuh banyak sekali tenaga kerja. Di Australia sekarang ini sangat banyak butuh tenaga kerja,” tuturnya mengutip pertanyaan koleganya.
Saat ini, Pak Satria bersama koleganya juga menjadi salah satu pengelola Perguruan Tinggi Swasta di Bali. Perguruan tinggi tersebut juga bekerja sama dengan perguruan tinggi di Singapura.
Salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan adalah magang. Mahasiswa diberikan pelatihan, kemudian diberikan proyek-proyek untuk dikerjakan. “Dibayar pakai kurs Singapura. Kuliahnya juga dibayarin. Cukup dari rumah, sudah online,” tuturnya.
“Coba lihat, kita bisa bekerja dari rumah dan mendapatkan uang,” tuturnya. Meski demikian, dirinya memberikan pesan kepada seluruh lulusan agar memiliki tekad untuk mandiri usai menjalani prosesi Wisuda Sarjana.
“Sudah jadi sarjana masa masih minta duit sama orang tua, sudah zamannya sekarang kalian yang memberi uang kepada orang tua,” tuturnya. Dirinya berharap para lulusan memiliki tekad dan komitmen untuk mandiri.
“Ya mungkin saat ini ada yang belum bisa, masih susah mendapat kerja, masih sayang sama orang tua, tapi Anda perlu punya tekad. Kalau Anda tidak punya tekad, bagaimana anda bisa mencapainya kan? Saya sudah sarjana, malu saya kalau masih minta uang sama orang tua. Begitu,” terang Pak Satria.
Menurutnya, menjadi sarjana komputer tidak perlu lagi malu apabila bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. “Kerja apa saja itu baik, yang penting itu tidak usah sok-sokan sarjana komputer masa kerjanya begini. Jadi kalian bisa kerja apa saja, nanti kalau ada peluang bisa melompat,” tuturnya.
Dalam lima tahun ke depan, para sarjana ini diharapkan akan menemukan bidang pekerjaan yang akan mereka kuasai dan cintai. Di usia 28-30 tahun para wisudawan akan mencapai puncaknya.
Ini disebabkan lantaran para sarjana mempunyai kapasitas besar untuk berpikir dan menganalisis. “IP (Indeks Prestasi) tidak terlalu penting, yang penting bisa menerima perubahan apa pun dan beradaptasi dengan cepat,” terangnya.
“Kedua, lulusan perguruan tinggi mempunyai logika berpikir yang bagus dan sistematika berpikir yang lebih baik,” tuturnya. Dan yang ketiga, kelebihan seorang sarjana adalah masih tergolong usia muda dan memiliki kekuatan fisik yang lebih baik dibanding yang lebih tua.
“Mereka akan kuat bekerja tiga hari tiga malam tanpa berhenti yang tidak akan mungkin bisa disaingi oleh orang tua dengan kapasitas otak yang lebih baik sekalipun,” ujarnya. Menurutnya, dunia terbuka luas dan telah menanti mereka dengan tangan terbuka.
“Jadi kalian punya beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh yang lain. Nah, mulai sekarang ubah cara berpikir kalian. Sekarang giliran anda memberi, memberi kepada orang tua, memberi pada kota, hingga memberi kepada negara,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Muhaimin, S.T., M.T. senada dengan Satria Dharma.
Menurutnya, memasuki Era Industri 4.0, disrupsi yang terjadi pada hampir seluruh sendi kehidupan masyarakat, para lulusan yang bergelar sarjana ini dituntut siap beradaptasi mengikuti cepatnya arus perubahan.
“Salah satunya dengan merubah mindset untuk berani keluar dari zona nyaman serta berupaya menguasai kemajuan teknologi,” tutur Rahmad Mas’ud.
Lulusan diharapkan cermat dalam memanfaatkan peluang khususnya terkait dengan pemindahan Ibu Kota Negara di Provinsi Kalimantan Timur.
“Kehidupan modern semakin kompleks, tingkat kompetisi semakin tajam, tiada ruang dan waktu tanpa kompetisi. Kita harus hadapi. Oleh karena itu, tingkat kesadaran untuk terus belajar menambah dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan harus terus melekat pada diri kita semua,” tutur Muhaimin.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris LLDIKTI 11 Kalimantan DR. Muhammad Akbar, M.Si. memberikan apresiasi kepada operator PDDIKTI yang telah berhasil menyusun laporan akademik. “Selamat, Anda yang telah bekerja keras,” tutur Muhammad Akbar.
Hal ini lantaran sebelum pelaksanaan wisuda, data peserta yudisium yang telah diterima oleh LLDIKTI 11 terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan validasi. Setelah melalui proses yang ketat, data-data lulusan tersebut dinyatakan valid dan reliabel.
“Saya tidak berani tanda tangan kalau tidak ada kepastian bahwa nomor ijazah Anda itu terdaftar secara nasional. Data-data yang ditampilkan itu valid dan reliabel, itu yang kami sampaikan kepada para wisudawan dan keluarga,” tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya mewakili pimpinan LLDIKTI 11 Kalimantan menyampaikan selamat kepada civitas akademika dan pimpinan Universitas Mulia yang telah bekerja keras dan keberhasilan pelaksanaan wisuda tahun ini.
“Terima kasih dari Kami, bisa mengimplementasikan hal-hal apa yang menjadi titipan atau menjadi harapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 11 Kalimantan,” tutur Muhammad Akbar.
(SA/PSI)