Pesan Rektor pada Mahasiswa Baru: Berkreasilah dalam Keterbatasan, Ada Inkubator Bisnis

,
Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

UM – Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun ini di Universitas Mulia dilaksanakan dalam jaringan atau daring. Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi S.H., M.H. membuka secara resmi PKKMB yang berpusat di Studio Campus Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Kamis (3/9).

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti pembacaan doa, sambutan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim, sambutan Rektor, dan penyerahan tanda peserta PKKMB. Setelah itu dilanjutkan paparan kebijakan Kampus Merdeka oleh Wakil Rektor Yusuf Wibisono SE MTI dan Bela Negara oleh Drs. Suprijadi M.Pd.

“Ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan (tadi), ada terbersit kesedihan yang tidak biasa, bertahun-tahun sebelumnya kita lakukan kegiatan PKKMB, dulu disebut Ospek, kemudian Bina Akrab Mahasiswa, semua dilakukan dengan semangat, tapi hari ini di seluruh kampus terutama di Indonesia tidak ada tatap muka,” terang Pak Agung mengawali sambutan.

Di hadapan sekitar 500 mahasiswa baru yang menggunakan aplikasi Zoom dan disiarkan langsung di YouTube, Rektor mengawali sambutan dengan ungkapan syukur bahwa semua dalam keadaan sehat dan kegiatan berjalan lancar dan aman.

“Kita tidak mengenal mahasiswa secara akrab karena dilakukan secara virtual, tidak bertatap muka langsung,” ungkap Pak Agung. Dengan tidak bertatap muka langsung, maka kesulitannya adalah tidak mampu memperhatikan respon, antusias, dan kesulitan yang dialami mahasiswa.

Namun, menurutnya, seperti yang dikatakan Mendikbud bahwa sebelum terjadi pandemi Covid-19, Mendikbud telah merancang program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar. “Kemandirian menjadi hal penting untuk kita semua. Kita harus bisa mandiri untuk belajar,” terang Pak Agung.

Terlebih di saat ini, generasi sekarang adalah generasi milenial, generasi muda, generasi yang akrab dengan gadget. Rektor menilai, generasi milenial tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam menggunakan teknologi. “Walaupun dengan adanya kesulitan pandemik saat ini,” tuturnya optimis.

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Rektor Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. saat memberikan sambutan dalam PKKMB 2020 di Studio White Campus Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Mahasiswa baru peserta PKKMB 2020 bersama Dekan maupun Dosen Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Mahasiswa baru peserta PKKMB 2020 bersama Dekan maupun Dosen Universitas Mulia, Kamis (3/9). Foto: YouTube

Sedikit kilas balik, Rektor juga mengenalkan sejarah berdirinya Universitas Mulia dari gabungan tiga perguruan tinggi, yakni STIKOM Balikpapan, ASMI Airlangga Balikpapan, dan STMIK Sentra Pendidikan Bisnis (SPB) Samarinda.

“Pada tahun 2018 bergabunglah tiga perguruan tinggi tersebut menjadi Universitas Mulia, dengan Kampus Utama di Kota Balikpapan, dan Program Studi Diluar Kampus Utama atau PSDKU di Kota Samarinda,” tuturnya.

Tentu saja, menurut Rektor, para mahasiswa baru yang hadir pada kesempatan PKKMB daring kali ini terasa sulit diketahui dari mana daerah asal dan domisilinya. “Tidak ada bedanya antara Balikpapan dan Samarinda ketika dilakukan kelas virtual,” ungkap Pak Agung.

Meski demikian, Rektor mengingatkan agar para mahasiswa menyiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan daring setidaknya dalam satu semester ke depan. “Namun beberapa pertemuan sesuai dengan protokol kesehatan akan kita lakukan dengan jumlah terbatas,” ungkapnya.

Rektor optimis mahasiswa akan mampu melalui masa-masa sulit di tengah pandemik Covid-19 saat ini. Kampus pun saat ini tengah mengembangkan Learning Management System (LMS) untuk mendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lebih efektif.

Model pembelajaran pun dilaksanakan baik secara daring (online) ataupun luring (offline). Cara menerapkan dua model pembelajaran baik online maupun offline ini disebut Blended Learning.

Rektor berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti PKKMB dengan antusias dan semangat serta meningkatkan kreativitas.

“Saudara bisa mengambil alih kreativitas, berkreasilah untuk membentuk grup sendiri untuk berkomunikasi sebagaimana dulu Whatsapp terbentuk oleh mahasiswa yang ingin berkomunikasi internal antar mereka, dan berkembang hingga sekarang,” tutur Rektor.

“Kreativitas kalian sekarang ini diuji, lakukan kreativitas. Jangan karena keterbatasan pertemuan membuat kalian tidak kreatif. Kampus memberikan fasilitas inkubator bisnis bagi mahasiswa yang memiliki keunggulan dalam berkreativitas, bahkan berwirausaha untuk berkembang,” tutup Rektor. (SA/PSI)