Mahasiswa Prodi PGPAUD Universitas Mulia Gelar “Teaching English to Young Learners” dengan Mitra PAUD Al-Qur’an dan TK di wilayah Balikpapan Kota

Humas UM, 28 Oktober 2024 – Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan kembali melaksanakan program microteaching dengan mengusung tema “Teaching English to Young Learners” di beberapa PAUD Al-Qur’an dan TK di wilayah Balikpapan Kota. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi praktikum bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini untuk melatih kemampuan mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak usia dini. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SPS PAUD Al-Quran Rumah Belajar Aghniya (RBA), KB Edelweis dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal (ABA II).

Mahasiswa Prodi PGPAUD Universitas Mulia memperagakan penggunaan media pembelajaran interaktif saat microteaching: membuat hujan

Kegiatan yang berlangsung selama satu semester, dari 15 Oktober 2024 hingga 28 Desember 2024, diikuti oleh 38 mahasiswa. Dalam program ini, mahasiswa berkesempatan menerapkan metode pengajaran kreatif dan interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar anak usia dini.

Menurut Ketua Prodi PGPAUD, Bety Vitriana, S.Pd., M.Pd, “Pelaksanaan microteaching pengajaran bahasa Inggris di TK/PAUD merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah dipelajari dalam konteks nyata, sekaligus mengembangkan keterampilan mengajar mereka.”

Lebih lanjut, ia menambahkan, “Kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi program-program selanjutnya dan mendorong kolaborasi yang lebih erat antara mahasiswa, dosen, dan praktisi di lapangan. Semoga pengalaman ini membawa manfaat bagi perkembangan profesional para calon pendidik di masa depan.”

Menurut Dosen Mata Kuliah Bahasa Inggris Profesi, Bapak Yamani, S.S, M.Pd., program microteaching ini bertujuan untuk mengasah kemampuan pedagogis mahasiswa dalam mengajar Bahasa Inggris kepada anak-anak usia dini. “Pengalaman langsung di lapangan sangat penting bagi mahasiswa kami. Melalui microteaching ini, mereka tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan materi Bahasa Inggris, tetapi juga bagaimana menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan interaktif bagi anak-anak,” ujarnya.

Storytelling session di SPS Paud Al-Quran Rumah Belajar Aghniya

Storytelling session di SPS Paud Al-Quran Rumah Belajar Aghniya

Salah satu peserta microteaching, Radit, mengungkapkan bahwa pengalaman mengajar di PAUD sangat berkesan dan menantang. “Anak-anak di usia ini memiliki daya tangkap yang berbeda. Tantangannya adalah bagaimana membuat mereka tertarik belajar bahasa Inggris melalui lagu, gambar, dan permainan edukatif,” tuturnya.

Peserta microteaching yang lain, Sidratul Muntaha menyatakan, “Saat mengikuti microteaching, awalnya saya merasa gugup dan khawatir anak-anak mungkin tidak akan menikmati pelajaran atau kesulitan memahaminya. Namun, kekhawatiran itu hilang begitu saya mulai mengajar. Melihat mereka fokus dan antusias, saya merasa lebih tenang. Anak-anak di PAUD Rumah Belajar Aghniya sangat kooperatif, sehingga suasana kelas menjadi nyaman. Bagi saya yang masih baru dalam mengajar, ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan meningkatkan rasa percaya diri untuk terus berkembang.”

Sementara itu, Nur Wahidah, mahasiswa PG-PAUD semester 3, menyampaikan, “Melalui mata kuliah Bahasa Inggris Profesi, kami mendapat kesempatan melakukan microteaching langsung di sekolah PAUD. Pengalaman ini sangat berharga, karena sebagai calon guru, kami bisa langsung berhadapan dengan peserta didik dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan PAUD yang beragam. Banyak inovasi dan kreativitas yang kami rencanakan, namun tetap menyesuaikan dengan situasi di lapangan. Hal ini membuat pengalaman tersebut menjadi sangat berkesan.”

Suasana microteaching TEYL: Peserta berlatih memberikan materi Bahasa Inggris yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan pendekatan yang komunikatif.

Para guru dan orang tua di sekolah yang menjadi lokasi microteaching pun menyambut baik kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini sangat positif. Anak-anak kami jadi punya kesempatan untuk belajar bahasa asing sejak dini dengan cara yang menyenangkan,” ungkap Ibu Reski Dayanti, salah satu guru PAUD Al-Qur’an Rumah Belajar Aghniya.

Program microteaching ini menjadi salah satu bentuk pengabdian Universitas Mulia dalam mendukung pengembangan pendidikan di Balikpapan. Melalui kolaborasi dengan lembaga pendidikan usia dini, diharapkan para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman mengajar yang lebih kaya dan mampu mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus.

Humas UM (Ymn)