Tingkatkan Akreditasi, Prodi Farmasi Belajar pada Universitas Lambung Mangkurat
UM – Pengelola Program Studi S1 Farmasi melakukan kunjungan ke Program Studi S1 Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kamis (25/7). Kunjungan dalam rangka peningkatan akreditasi ini ditemani Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i bersama Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan (FHK) Dr. Mada Aditia Wardhana.
Tampak juga Ketua Prodi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm, M.Sc, Sekretaris Prodi, dan Kepala Laboratorium Farmakologi yang juga merangkap Ketua Seminar Nasional Farmasi (SAFANA).
Rombongan disambut hangat Dekan FMIPA ULM Prof. Drs. Abdul Gafur, M.Si., M.Sc., Ph.D, Wakil Dekan III M. Reza Faizal, S.Si., M.Sc., Ph.D, Ketua Prodi S1 Farmasi Prof. Apt. Arnida, M.Si, Sekretaris Prodi, Kepala Laboratorium, tim editor Jurnal Pharmascience serta Ketua Program Studi Profesi Apoteker Apt. Difa Intannia, M.Farm.
Ketua Prodi Farmasi Apt. Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm, M.Sc mengatakan, kunjungan ke kampus yang berlokasi di Gedung 2 FMIPA ULM Banjarbaru ini lantaran memiliki karakteristik yang kurang lebih sama dengan Farmasi Universitas Mulia.
“Memiliki karakteristik yang kurang lebih sama ya, yaitu pengolahan bahan alam berbasis obat dengan karakteristik lokal dan penerapan hingga ke pelayanan kesehatan dalam bentuk obat tradisional,” tuturnya.
Prodi S1 Farmasi ULM berdiri sejak 7 Desember 2005, hingga saat ini meraih akreditasi B berdasarkan keputusan LAM-PTKes Nomor 0465/LAM-PTKes/Akr/Sar/VIII/2019.
Oleh karena itu, dirinya bersama tim ingin belajar bagaimana mengelola Prodi Farmasi dalam pelaksanaan tridharma.
“Pengelolaan penelitian di ULM saat ini, dosen membuat payung penelitian yang membawahi empat orang mahasiswa untuk skripsi,” sebut wanita yang akrab dipanggil Bu Citta ini.
“Sedangkan untuk bidang kerjasama diharapkan dibuatkan IA (Implementation Agreement) masing-masing. Jika dalam bentuk penelitian/publikasi diharapkan IA muncul per judul,” tambahnya.
Pada hibah penelitian internal, lanjutnya, ada bagian kolaborasi yang terbagi menjadi dua, yaitu skema padanan dan skema kerjasama.
“Dua skema tersebut bisa direalisasikan antara ULM dengan Universitas Mulia. Selain itu, bisa dilakukan kolaborasi hibah penelitian eksternal mulai tahun 2025 dan direncanakan dari sekarang,” ujarnya, terkait rencananya ke depan.
Dirinya bersama tim juga melihat Farmasi ULM memiliki jurnal Pharmascience yang dikelolanya dan sudah terakreditasi SINTA 4 serta berencana reakreditasi.
Untuk Seminar Nasional Farmasi Universitas Mulia bisa dilakukan kerjasama publikasi dan bisa diselipkan kuota, sekitar tiga paper, mengikuti penerbitan tahun 2025.
“ULM juga memiliki seminar internasional yang rutin diadakan dalam dua tahun sekali. Insya Allah akan diselenggarakan di tahun 2024 ini,” ujarnya.
Citta menuturkan, pihaknya berencana bekerja sama di bidang pendidikan dan pengajaran, terutama pertukaran dosen mengajar. Menurutnya, hal itu bisa dimungkinkan untuk dilakukan di bidang bahan alam dan juga teknologi farmasi.
“Tinggal menyesuaikan kurikulum yang relevan satu sama lain,” tandasnya.
Di akhir pertemuan, rombongan juga diajak untuk melihat UPT Laboratorium Terpadu. Diharapkan, laboratorium terpadu nantinya bisa digunakan untuk memfasilitasi kolaborasi penelitian antara ULM dengan Universitas Mulia.
(SA/Kontributor)