Tag Archive for: Kompetensi

Wakil Rektor Wisnu Hera Pamungkas dan Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin Syarifuddin foto bersama dengan sejumlah perwakilan perguruan tinggi Kalimantan Timur. Foto: Media Kreatif

UM – Universitas Mulia (UM) menorehkan prestasi gemilang dengan meraih tingkat kompetensi 100% dalam program Vocational School Graduate Academy (VSGA) yang merupakan bagian dari Digital Talent Scholarship (DTS) Tahun 2025, yang diselenggarakan pada Kamis (17/7) dan Jumat (18/7) yang lalu.

Hasil ini diumumkan oleh Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin Syarifuddin, dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan VSGA Regional Kalimantan Timur, yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP KOMINFO) Banjarmasin, bertempat di Kampus Universitas Mulia, Selasa (26/8).

Berdasarkan data yang dipaparkan, seluruh 26 peserta dari Universitas Mulia yang mengikuti ujian sertifikasi dinyatakan kompeten. Capaian sempurna ini menempatkan Universitas Mulia sebagai salah satu mitra kampus dengan kinerja terbaik, melampaui rata-rata tingkat kompetensi regional Kalimantan Timur yang berada di angka 88%.

Adapun rincian capaian tersebut berasal dari dua skema sertifikasi, yaitu:

  1. Junior Cyber Security (Program Studi Teknologi Informasi): 21 dari 21 peserta dinyatakan kompeten.
  2. Associate Data Scientist (Program Studi Sistem Informasi): 5 dari 5 peserta dinyatakan kompeten.

Menanggapi hasil membanggakan ini, Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mulia, Djumhadi, S.T., M.Kom., menyambut positif hasil monitoring dan evaluasi dari BPSDMP KOMINFO Banjarmasin. Ia menegaskan komitmen universitas untuk terus berbenah demi hasil yang lebih baik di masa depan.

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan VSGA Regional Kalimantan Timur yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP KOMINFO) Banjarmasin di Kampus Universitas Mulia, Selasa (26/8). Foto: Media Kreatif

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan VSGA Regional Kalimantan Timur yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP KOMINFO) Banjarmasin di Kampus Universitas Mulia, Selasa (26/8). Foto: Media Kreatif

Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin Syarifuddin dan tim foto bersama Dekan Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kaprodi SI Nasruddin S.Kom., M.Kom. dan Kaprodi TI Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom. Foto: Media Kreatif

Kepala BPSDMP Kominfo Banjarmasin Syarifuddin dan tim foto bersama Dekan Djumhadi, S.T., M.Kom dan Kaprodi S1 Sistem Informasi Nasruddin S.Kom., M.Kom. dan Kaprodi S1 Teknologi Informasi Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom. Foto: Media Kreatif

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian 100% ini. Ini adalah bukti keseriusan mahasiswa dan dosen dalam menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan industri digital,” ujar Djumhadi.

“Ke depan, dekan akan melakukan sejumlah persiapan dan perbaikan kinerja agar program sertifikasi VSGA dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Digital Talent Scholarship (DTS) mendatang semakin meningkat lebih baik lagi,” imbuhnya.

Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi Fakultas Ilmu Komputer dalam mengintegrasikan materi perkuliahan dengan standar kompetensi nasional.

Ketua Program Studi Teknologi Informasi, Agus Wijayanto, S.Kom., M.Kom. mengatakan, partisipasi mahasiswa dalam program sertifikasi ini merupakan hasil dari keselarasan kurikulum.

“Untuk bisa ikut sertifikasi tersebut, yaitu mata kuliah dari prodi Teknologi Informasi yang kemudian diselaraskan dengan Unit Kompetensi Junior Cyber Security yang ditentukan Komdigi. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga siap untuk diuji kompetensinya secara langsung,” jelas Agus.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dihadiri oleh perwakilan dari enam perguruan tinggi mitra di Kalimantan Timur. Universitas Mulia tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga mendapat kehormatan sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara.

Prestasi ini menegaskan komitmen Universitas Mulia dalam mencetak talenta digital yang kompeten dan siap bersaing di era industri 4.0, sejalan dengan program pemerintah untuk mengakselerasi transformasi digital nasional.

(SA/Kontributor)

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

UM – LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Mulia menggelar Pelatihan Asesor Kompetensi selama lima hari. Pelatihan ini berlangsung di sebuah hotel dan White Campus Universitas Mulia, mulai Selasa (30/11) sampai dengan Sabtu (4/12) .

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono mengatakan bahwa salah satu masalah SDM atau Sumber Daya Manusia di Indonesia adalah terkait dengan kompetensi.

“Di kalangan dunia usaha, di perusahaan, itu banyak sekali kawan-kawan yang memiliki keahlian yang berbeda dengan kualifikasi. Ada juga orang-orang yang memiliki kompetensi melampaui dengan ijazahnya. Ini tidak mudah jika berkarir di tempat lain,” tutur Yusuf Wibisono.

Di dunia akademik, ia melihat transkrip nilai lulusan tampak seragam dari program studi yang sama. “Sarjana yang berasal dari satu program studi itu seolah-olah memiliki keahlian yang sama dengan yang lain. Walaupun berbeda mungkin hanya konsentrasi tertentu,” ungkapnya.

Namun, dirinya memberikan perhatian bahwa di antara lulusan tersebut sangat mungkin memiliki keahlian dan kompetensi tertentu. “Jika tidak dibedakan dengan sertifikasi, tentu tidak mudah membedakan satu lulusan dengan lulusan yang lain,” terangnya.

“Nah, untuk mendapatkan sertifikasi dengan kualifikasi tertentu membutuhkan assessment dengan baik melalui asesor-asesor yang kompeten. Karena itulah, kita bersyukur bisa menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk menyiapkan asesor-asesor yang berkompeten yang diakui oleh BNSP,” terang Yusuf Wibisono.

Dengan pelatihan asesor berkompeten ini dirinya berharap seluruh peserta bisa melewati rangkaian pelatihan dengan baik sehingga akan berimbas pada peningkatan SDM di wilayah Kalimantan Timur.

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Ketua BNSP Kunjung Masehat saat memberikan sambutan Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia, Selasa (30/11). Foto: Zoom Meeting

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia. Foto: Murtasyah

Peserta Pelatihan Asesor Kompetensi yang diselenggarakan LSP Universitas Mulia tahun 2021. Foto: Murtasyah

Sementara itu, senada dengan Yusuf Wibisono, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP Kunjung Masehat, S.H., M.H. melihat bagaimana penyiapan SDM di Kalimantan Timur seiring dengan rencana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) di tempat yang baru.

Menurutnya, Balikpapan memiliki berbagai macam industri besar di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi. “Menurut Kami, penting bagi Kita bagaimana meningkatkan daya saing SDM di Kalimantan Timur,” tutur Kunjung Masehat.

Ia mengatakan bahwa saat ini, berdasarkan data BPS Sakernas Februari 2021 yang lalu menunjukkan bahwa jumlah pengangguran terbuka secara nasional masih tinggi, yakni mencapai 8.75 juta orang dari angkatan kerja sejumlah 139,81 juta. Ini berarti jumlah penduduk yang bekerja sejumlah 131.06 juta orang.

“Maka ini bagaimana meningkatkan daya saing SDM kita, dengan melihat perkembangan saat ini, kita siapkan pengembangan SDM,” tuturnya.

Namun, yang menjadi masalah adalah produktivitas tenaga kerja Indonesia tergolong rendah jika dibanding negara Asia lainnya. Berdasarkan data yang diterbitkan Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2020, daya saing tenaga kerja Indonesia berada di urutan 32 dari 63 negara yang disurvei.

Dikatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan juga masih terbilang tinggi. Lembaga pendidikan vokasi dinilai belum mampu menghasilkan lulusan untuk memenuhi pekerjaan dengan keterampilan tinggi. Lembaga pendidikan juga dinilai tidak sejalan dengan kebutuhan industri serta belum merespon kebutuhan pasar.

Meski demikian, Masehat tidak menampik peluang yang masih terbuka lebar dalam pengembangan sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur.

“Pemerintah sangat konsen dengan pengembangan SDM. Visi Presiden tahun 2019-2024 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia sangat dibutuhkan saat ini,” tuturnya.

Menurutnya, selain Visi Presiden, tantangan program pengembangan SDM Indonesia profesional, kompetitif, dan kompeten saat ini adalah bagaimana melakukan adaptasi dengan munculnya wabah Covid-19. Di samping itu, tingkat persaingan global di antara negara-negara Internasional yang cukup tinggi serta hadirnya Era Industri 4.0.

“Semua negara saat ini persaingannya ada di situ. Bukan ijazahmu apa, bukan adu ijazah sekarang, adu keterampilan, adu skill, adu kompetensi,” tuturnya mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas se-Indonesia di Pesantren Al-Fadlu 2, Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12/2019).

Tuntutan persyaratan kompetensi itu sendiri tercakup dalam Perjanjian Moda 4 Gats bahwa untuk melaksanakan Pasal 20 ayat 3 Undang Undang nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan, yang diperkuat Peraturan Pemerintah RI nomor 83 tahun 2014 tentang Penyediaan Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Perdagangan dan Jasa.

Adapun Sertifikat Kompetensi merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi atau bukti pengakuan terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, berbasis pada standar kompetensi yang telah disepakati dan ditetapkan.

Pelatihan asesor kompetensi ini diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Mulia. Diikuti sekira 20 orang peserta, terdiri dari sembilan orang dosen Universitas Mulia dan beberapa lembaga maupun instansi.

(SA/PSI)

Universitas Mulia Siap Hadirkan Video Tutorial Pendampingan UKK SMK
Rapat Pendampingan UKK SMK

Rapat Pendampingan UKK SMK

UM– Sebuah terobosan akan kembali dihadirkan Universitas Mulia. Dengan melibatkan siswa SMK, universitas dibawah naungan Yayasan Airlangga ini akan menghadirkan video tutorial pendampingan untuk Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK.

Diketahui bahwa UKK merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi siswa SMK untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang setara dengan kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). UKK dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri. Hasil UKK bagi peserta didik akan menjadi indikator ketercapaian standar kompetensi lulusan. Sedangkan bagi stakeholder hasil UKK dijadikan sumber informasi atas kompetensi yang dimiliki calon tenaga kerja.

Berkaitan dengan itu, Univeristas Mulia berupaya untuk membantu para siswa agar nantinya dapat lebih mudah menyelesaikan soal-soal UKK melalui video tutorial.

Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.TI mengatakan, selama setahun pandemi Covid-19 ini, pihaknya merasa para siswa tidak terlalu efektif dalam menyerap pembelajaran, yang mana pertemuan berlangsung online serta praktikum dilakukan sangat terbatas. Apalagi saat ini menjelang siswa SMK kelas XII akan menghadapi tahap kelulusan, dimana sebelum itu mereka harus mengikuti Uji Kompetensi Keahlian, dimana soal-soal yang disajikan dalam UKK tersebut bersifat komprehensif, mewakili pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapat dari pertama sekolah hingga terakhir. Maka untuk mempermudah para siswa, Universitas Mulia berinisiatif untuk mencoba membantu melakukan pengajaran ke SMK, sesuai dengan bidang yang dimiliki Universitas Mulia.

“Jadi dengan mampu menyelesaikan UKK dengan baik sebenarnya sebagai cermin seberapa besar kemampuan mereka telah mampu menyerap pembelajaran di sekolah. Sehingga disini fokus kami yakni ingin mencoba mendampingi mereka bagaimana nantinya mereka bisa menyelesaikan soal-soal UKK dengan baik,”  kata Yusuf Wibisono.

Dijelaskan, akan ada enam bidang yang akan dibuat video tutorialnya sesuai dengan bidang yang ada di Universitas Mulia, yakni Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak, Multimedia, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Farmasi. “Jadi kita sesuaikan dengan bidang keilmuan yang ada di Universitas Mulia. Dengan melibatkan tiga fakultas yakni Fikom, FEB dan FHK,” jelasnya.

Pelaksanaan pembuatan vidio tutorial ini katanya, akan mulai dilakukan pada Senin, 8 Februari, dimana akan melibatkan beberapa siswa yang telah dipilih. “Polanya kita akan melakukan perekaman, Senin nanti akan ada siswa yang ke kampus dengan jumlah terbatas untuk mengikuti perekaman yang akan di pusatkan di laboratorium kita. Kemudian, ketika dosen membantu mengajar mereka, akan disiapkan untuk menjadi video tutorial. Jadi video tutorialnya tidak hanya fokus ke materi seperti webinar, tetapi suasana pembelajaran, diskusi dan lainnya bisa berjalan. Sehingga siswa yang tidak bisa hadir atau siswa yang menonton video tutorial itu tetap terbawa suasana pembelajaran yang sama. Jadi tidak sekedar materinya saja,” ujarnya.

Yusuf Wibisono menyebut, program ini akan berlanjut, dimana bukan hanya melibatkan internal di Yayasan Airlangga tetapi diluar yayasan. “Untuk tahap pertama ini akan kita lakukan dulu khusus untuk sekolah di internal Yayasan Airlangga, kemudian berikutnya kita akan sasar sekolah lain yang memang ada bidang studi yang sama,” sebutnya.

Tentunya, tambahnya, proses perekaman video tutorial ini akan tetap menerapkan protokol kesehatan dan diketahui oleh orang tua siswa. “Jadi siswa yang terpilih mungkin tiap satu laboratorium akan diisi 10 orang, dan pihak SMK yang memilih. Tentu dengan tetap menerapkan prosedur protokol kesehatan yang ketat, dan dengan sepengetahuan orang tua,” tambahnya.

Pihaknya, katanya, sudah membagi dosen mana saja yang akan mendampingi tiap jurusan, dan para dosen sudah berkoordinasi dengan guru bidang terkait. “Kita targetkan setelah semua video tuorial dibuat, akan kita langsung lakukan di sekolah lain. Akan kita lakukan komunikasi kemudian dilakukan pendampingan dan salah satu materinya adalah video tutorial yang kita rekam dari pelatihan ini,” lanjutnya.

Intinya lanjut Yusuf Wibisono, pihaknya ingin membantu para siswa, bahwa disaat pandemi ini walau membuat kita terbatas melakukan sesuatu, tetapi juga bisa menjadi pemicu kita untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya kurang kencang kita lakukan. “Sebagai contoh, sebelumnya pengajaran online itu baru menjadi optional belum serius dilakukan, tetapi saat pandemi justru riset, produk dan praktek pengajaran online itu menjadi kencang sekali, sehingga teknologi itu semakin dikuasai oleh lapisan masyarakat. demikian juga dibidang lain, kita bisa fokus, kalau tidak bisa dilakukan fisik, tetapi peluang untuk melakukan sharing ilmu kepada siswa ini berpeluang lebih luas lagi atau jangkauannya lebih luas lagi dengan cara online,” pungkasnya. (mra)