Kegiatan yang memiliki tema Raih Berkah Jum’at dengan Berbagi itu digelar dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, anggota FKPM, Ketua RT dan warga setempat serta mahasiswa KKN Universitas Mulia. Foto: baraberita.com

UM – Kuliah Kerja Nyata atau KKN Universitas Mulia tahun ini berlangsung di beberapa kelurahan di Kota Balikpapan. Beberapa kegiatan sudah berjalan, salah satunya kegiatan mahasiswa KKN bersama Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) di Kel. Sungai Nangka, Kec. Balikpapan Selatan, Jumat (26/7).

Kegiatan yang memiliki tema Raih Berkah Jum’at dengan Berbagi itu digelar dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, anggota FKPM, Ketua RT dan warga setempat serta mahasiswa KKN Universitas Mulia.

Ketua Panitia KKN Apt. Warrantia Citta Citti Putri, S.Farm, M.Sc mengatakan, program kerja KKN, terutama untuk kelompok 14, setiap hari Jumat akan bekerja sama dengan FKPM melakukan kegiatan sosial.

“Dalam kegiatan ini, kita akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga ketertiban dan kerukunan di lingkungan warga setempat,” tutur Citta.

Ia menambahkan, selain itu juga mahasiswa diharapkan akan membantu berbagi sembako kepada warga yang membutuhkan, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan warga.

“Imbauan yang akan kita sampaikan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan solidaritas di antara warga Kelurahan Sungai Nangka,” tambahnya.

Ia juga berharap kontribusi para mahasiswa KKN memiliki manfaat berarti bagi masyarakat setempat dan membawa perubahan positif.

Sementara itu, Ketua FKPM M. Ali Hasan Asy’ari mengatakan, FKPM memiliki tugas sebagai bagian dari mitra Kepolisian, yaitu menjaga keamanan lingkungan di RT di wilayah Kelurahan Sungai Nangka agar tetap kondusif dan menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah.

Ia menerangkan, setiap dua pekan sekali FKPM ikut patroli bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, Babinpotdirga, dan Kasi Trantib Kel. Sungai Nangka. Dalam kesempatan tersebut, Ali Hasan Asy’ari mengutarakan FKPM ingin berbagi dengan ibu-ibu warga setempat dengan berbagi sembako.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung terlaksananya kegiatan ini. Di antaranya adalah PT. Arteta Rent, Toko Emas Sejati Utama Klandasan, dan Sejati Utama Gold Jewelry Klandasan.

Bhabinkamtibmas Bripka Priantono berpesan kepada para mahasiswa agar tetap menjaga sikap selama menjalankan KKN. “Jauhi narkoba dan tidak bermain judi online,” ujarnya.

Ketua RT 09 Yuni mengatakan bersyukur dan berterima kasih kegiatan berbagi berlangsung lancar bersama warga setempat.

“Saya ucapkan terima kasih sudah datang ke lingkungan RT 09 dan mau berbagi dengan warga saya. Semoga kegiatan hari ini jadi berkah buat kita semua,” pungkas Yuni.

(SA/Kontributor)

Foto dokumentasi:

Bhabinkamtibmas Bripka Priantono. Foto: baraberita.com

Bhabinkamtibmas Bripka Priantono. Foto: baraberita.com

Babinpotdirga. Foto: baraberita.com

Babinpotdirga. Foto: baraberita.com

Ketua FKPM M. Ali Hasan Asy’ari. Foto: baraberita.com

Ketua FKPM M. Ali Hasan Asy’ari. Foto: baraberita.com

 

Salah seorang mahasiswa KKN Universitas Mulia memberikan sembako kepada seorang warga Kel. Sungai Nangka, Balikpapan. Foto: baraberita.com

Salah seorang mahasiswa KKN Universitas Mulia memberikan sembako kepada seorang warga Kel. Sungai Nangka, Balikpapan. Foto: baraberita.com

Ranisa, Ketua HIMA Manajemen yang baru menggantikan Agung Widiyanto yang naik menjadi Ketua BEM Universitas Mulia periode 2024-2025. Foto: dok. Manajemen

UM – Program Studi S1 Manajemen baru saja menggelar pelantikan Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen yang baru periode 2024-2025, bertempat di Ruang Eksekutif, Kamis (25/7). Ranisa Fitriani, mahasiswa S1 Manajemen angkatan 2022 terpilih menggantikan Agung Widiyanto, yang naik menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 2024-2025.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati, S.E., M.M mengatakan merasa bangga mahasiswanya terpilih menjadi Ketua BEM.

“Saya berharap Agung bisa mengemban amanah dengan sebaik-baiknya melaksanakan tugas, bisa menciptakan atmosfir kehidupan kampus dengan kegiatan-kegiatan mahasiswa dan menjadi perwakilan mahasiswa dalam mengangkat aspirasi, ide, dan inisiatif UKM lainnya,” tuturnya.

Kepada Agung dan Ranisa, Pudjiati juga mengingatkan bahwa organisasi mahasiswa adalah tempat yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar banyak hal, sebelum betul-betul terjun ke dunia kerja atau masyarakat.

“Selain itu, organisasi mahasiswa di prodi diharapkan dapat membuat kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang akreditasi, baik itu di prodi maupun di tingkat universitas,” harapnya.

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Ketua Prodi S1 Manajemen Pudjiati bersama pengurus HIMA Manajemen yang baru. Foto: dok. Manajemen

Menjadi mahasiswa yang aktif dalam kepengurusan himpunan mahasiswa memiliki banyak manfaat, baik dalam hal pengembangan pribadi maupun profesional. Beberapa manfaat itu antara lain pengembangan keterampilan kepemimpinan, seperti mengatur kegiatan, memimpin tim, dan mengambil keputusan.

Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktis dalam menjalankan organisasi, termasuk manajemen waktu, koordinasi kegiatan, dan administrasi. Hal ini menjadikan pengalaman organisasi yang tidak dimiliki mahasiswa biasa saja.

Mahasiswa yang aktif di dalam himpunan mahasiswa memungkinkan bertemu dan bekerja sama dengan banyak orang, baik dari sesama mahasiswa, dosen, maupun profesional dari luar kampus. Hal ini dapat membuka peluang untuk kolaborasi dan jaringan profesional di masa depan.

Dalam berorganisasi, mahasiswa juga mengasah keterampilan seperti komunikasi, negosiasi, kerjasama tim, dan penyelesaian konflik. Hal ini dapat diasah melalui berbagai kegiatan dan tanggung jawab di himpunan mahasiswa.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi berkesempatan menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah, misalnya mengelola proyek, menyusun anggaran, atau merancang strategi pemasaran.

Selain itu, mahasiswa belajar untuk meningkatkan rasa percaya diri yang semakin baik. Mahasiswa berani menghadapi tantangan dan berhasil mengatasi berbagai situasi dalam kepengurusan himpunan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keyakinan diri.

Aktif berorganisasi dapat digunakan sebagai portofolio pasca lulus nantinya. Hal ini menjadi bekal persiapan karir di masa depan. Apalagi disertai dengan kontribusi pengabdian kepada masyarakat.

Pengalaman organisasi seringkali menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan, karena menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki inisiatif dan kemampuan untuk berorganisasi dan memimpin.

Pengalaman organisasi juga membuka kesempatan lebih lebar memperoleh beasiswa dan penghargaan, tentu bagi mahasiswa yang aktif dan berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan kepemimpinan.

(SA/Kontributor)

Dekan FEB Universitas Mulia Dr. Ivan Armawan menyerahkan cenderamata kepada Wakil Dekan FBE Ubaya Fidelis Arastyo Andono, S.E., M.M., Ph.D., Ak. Foto: dok. FEB

UM – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mulia Dr. Ivan Armawan beserta rombongan melakukan kunjungan ke Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Surabaya (Ubaya), Jumat (19/7).

Rombongan dalam rangka Benchmarking ini disambut hangat oleh Dekan FBE Ubaya Prof. Dr. Putu Anom Mahadwartha, CSA dan Wakil Dekan Fidelis Arastyo Andono,S.E.,M.M.,Ph.D. Ak.,C.A.,CSRS, di Ruang Rapat Pimpinan FBE, Ruang Rapat Besar Gedung ED Lantai 2 FBE Ubaya, Surabaya.

Turut menyambut, Ketua Jurusan S1 Manajemen Dr. Deddy Marciano,S.E., M.M., CSA., CBC2, Ketua Laboratorium MSDM Lanny Kusuma Widjaya, M.M, Ketua Laboratorium Manajemen Operasi Siti Rahayu, M.M, Kepala Laboratorium Pemasaran Dr. Dudy Anandya dan Ketua Laboratorium Akuntansi Keuangan Hari Hananto, M.Ak.

Dr. Ivan Armawan mengatakan, kunjungan ini dalam rangka Benchmarking kurikulum dan penjaminan mutu. Lewat kunjungan ini, ia berharap akan memberikan gambaran secara utuh bagaimana implementasi kurikulum dan penjaminan mutu tingkat prodi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Sehingga akan berdampak baik dengan kontribusi yang bagus bagi institusi Universitas Mulia,” tutur Dr. Ivan.

Foto bersama rombongan FEB Universitas Mulia disambut FBE Ubaya. Foto: dok. FEB

Foto bersama rombongan Dekan FEB Universitas Mulia disambut Dekan FBE Ubaya. Foto: dok. FEB

Ketua Prodi S1 Manajemen FEB Universitas Mulia Pudjiati, S.E., M.M menambahkan, hal yang menjadi fokus perhatian Benchmarking antara lain pengelolaan di Fakultas secara manajemen, proses alur penetapan kurikulum, dan menyiapkan dosen berkompeten dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

“Kesimpulan kunjungan ini, untuk keberhasilan proses pembelajaran adalah kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pada saat sekarang,” ujar Pudjiati.

“Tentu, didukung oleh metode pembelajaran yang tepat, kemudian dengan membekali dosen-dosen dengan pelatihan dalam pengajaran serta fasilitas yang disiapkan oleh universitas,” imbuhnya.

Tampak dalam rombongan FEB Universitas Mulia yang juga turut mendampingi Dekan antara lain Kaprodi S1 Akuntansi Eko Edy Susanto, S.E., M.Ak dan staf FEB Ria Anggryani, S.Kom.

(SA/Kontributor)

Universitas Mulia Samarinda menggelar kuliah tamu menghadirkan Prof. Dr. Sfenrianto, S.Kom, M.Kom, Selasa (16/7). Foto: Dok. PSDKU

Dalam Rangka Pelaksanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2024

UM – Universitas Mulia Samarinda menggelar kuliah tamu menghadirkan Prof. Dr. Sfenrianto, S.Kom, M.Kom, Selasa (16/7) yang lalu. Kuliah tamu diikuti seluruh mahasiswa, bertempat di Ruang 403 Lantai 2, Jalan Pahlawan no. 2A Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd mengatakan bahwa kuliah tamu digelar dalam rangka Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2024 yang didanai pemerintah melalui Kemendikbudristek.

“Program Studi Sistem Informasi Universitas Mulia Kampus Samarinda (PSDKU) adalah satu-satunya program studi di Universitas Mulia yang berhasil lolos mendapatkan pendanaan untuk PKKM tahun 2024,” tutur Suprijadi, saat mengawali sambutan.

Menurutnya, PKKM bertujuan meningkatkan mutu, relevansi dan inovasi pendidikan tinggi untuk merespon dan mengantisipasi perkembangan IPTEK di masa depan sesuai dengan keunggulan program studi dan meningkatkan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dan Top World Class Universities.

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd memberikan cenderamata kepada Prof. Sfenrianto. Foto: Dok. PSDKU

Kepala Universitas Mulia Samarinda Drs. Suprijadi, M.Pd memberikan cenderamata kepada Prof. Sfenrianto. Foto: Dok. PSDKU

Prof. Sfenrianto foto wefie bersama mahasiswa. Foto: Dok. PSDKU

Prof. Sfenrianto foto wefie bersama mahasiswa. Foto: Dok. PSDKU

Terlaksananya Program PKKM diharapkan perguruan tinggi melakukan transformasi pendidikan untuk mendapatkan pengakuan internasional dan meningkatkan daya saing bangsa.

“Dalam rangka mengimplementasikan program PKKM ini, kami menggelar dalam kuliah umum terkait dengan Program Studi Sistem Informasi, menghadirkan tiga orang narasumber yang berkompeten selama tiga hari,” ungkapnya.

Narasumber pertama, yakni Prof. Dr. Sfenrianto S.Kom. M.Kom dari Universitas Bina Nusantara Jakarta, yang menyajikan materi kuliah tentang Perkembangan Sistem Informasi Terkini dan Kompetensi Wajib bagi Sistem Analis, pada Selasa (16/7).

Narasumber kedua adalah Nur Fajri Azhar, S.Kom., M.Kom., CIISA dari Institut Teknologi Kalimantan, membawakan materi tentang Manajemen Proyek Sistem Informasi Berbasis PMBOK dan Mitigasi Risiko Keamanan Data, pada Rabu (17/7).

Narasumber ketiga, yakni Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, membawakan materi tentang Sistem Basis Data untuk Cloud Computing, pada Kamis (18/7).

“Saya berharap, dengan kegiatan ini sivitas Universitas Mulia makin semangat, khususnya yang di Samarinda, dalam menghadapi perkembangan IPTEK, dan tidak kalah pentingnya adalah menghadapi dinamika yang ada di masyarakat,” tutur Suprijadi.

“Kami juga berharap setelah program PKKM ini terealisasi, semua harus ada perubahan Mindset atau pola pikir, paradigma semua sivitas akademika,” imbuhnya.

“Tentunya, Kami berharap di tahun 2025 nanti program studi lainnya dapat lolos program PKKM ini,” pungkas Suprijadi.

(SA/Kontributor)

Perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Dr. Fitriansyah, S.T., M.M saat memberikan sambutan pada ICSINTESA ke-4 dan SEMINASTIKA 2024 di Ballroom Cheng Ho universitas Mulia, Jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

UM – Konferensi Internasional ICSINTESA ke-4 dan Konferensi Nasional SEMINASTIKA 2024 berlangsung hangat di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Jumat (12/7). Pada kesempatan ini, perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Dr. Fitriansyah, S.T., M.M menaruh perhatian pada masalah keamanan informasi.

Hal ini diungkapkan pada sambutannya dalam bahasa Inggris. “Pertama, saya sangat mengapresiasi terlaksananya konferensi internasional keempat bidang Sains dan Teknologi Informasi dalam Administrasi Cerdas atau ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024,” ujarnya.

Menurutnya, tema konferensi sangat menarik mengingat kaitannya dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Kami sangat mengapresiasi, topik ini sangat menarik dan juga penting bagi kita, karena kemajuan teknologi informasi semakin pesat dan canggih seperti yang kita ketahui,” tutur Fitriansyah.

“Yang kedua, di pihak pemerintah, topik ini sangat menantang, namun menurut saya juga sangat berbahaya sebagai sebuah ancaman,” tuturnya.

Fitriansyah duduk bersama perwakilan pemerintah Kota Balikpapan Adamin Siregar, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Wakil Rektor Yusuf Wibisono dan Wisnu Hera P serta keynote speaker Dr. Vicente Aquino Pitogo. Foto: Media Kreatif

Fitriansyah duduk bersama perwakilan pemerintah Kota Balikpapan Adamin Siregar, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Ketua Yayasan Hj. Mulia Hayati, Wakil Rektor Yusuf Wibisono dan Wisnu Hera P serta keynote speaker Dr. Vicente Aquino Pitogo. Foto: Media Kreatif

Pasalnya, ia mengatakan berdasarkan informasi sebelumnya yang telah beredar luas di media bahwa telah terjadi peretasan ransomware pada Pusat Data Nasional atau PDN.

Akibat dari peretasan ini, dampaknya sangat luas dan mempengaruhi jumlah aplikasi nasional yang sangat parah dan mengganggu serta mempengaruhi administrasi pelayanan publik lainnya.

“Menurut saya, (peretasan) ini sangat berbahaya bagi keamanan nasional kita dan juga keamanan data pribadi kita,” tuturnya.

Oleh karena itu, menurutnya topik dalam konferensi juga membahas tentang keamanan informasi. Terjadinya masalah keamanan informasi dapat mengganggu pencapaian target SDGs.

Fitriansyah juga memberikan perhatian pada upaya kolaboratif, seperti tata kelola kolaboratif yang sangat penting di antara para pemangku kepentingan, para pihak, masyarakat, sektor swasta dan pemerintah serta akademisi, media, dan industri.

“Kita bisa saling membantu dan kemudian melakukan koordinasi, kolaborasi antar pihak, antar pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah kita, dan juga menghadapi tantangan dan tantangan di masa depan kita,” ajaknya.

Dengan adanya konferensi ICSINTESA dan SEMINASTIKA, ia berharap menghasilkan beberapa rekomendasi dari para akademisi sebagai ilmu pengetahuan, dan kemudian untuk pemerintah sebagai kebijakan publik.

“Juga yang terpenting adalah untuk masyarakat, dan kemudian industri juga, dan juga untuk semuanya,” imbuhnya.

Konferensi ICSINTESA diikuti peserta dari 32 negara yang telah mengirimkan 155 paper yang diterima dari 444 paper yang masuk.

Negara para peserta tersebut antara lain Indonesia, India, Irak, Philipina, Sri Lanka, Palestina, Malaysia, USA, Vietnam, United Arab Emirates, Nigeria, Maroko, Thailand, China, New Zealand, Afghanistan, Australia, Irlandia, Mesir, Belanda, Bangladesh, Kanada, Spanyol, Somalia, Rusia, Turki, Pakistan, Ethiopia, Peru, dan Yaman.

Sedangkan SEMINASTIKA 2024 menerima 30 paper yang diterima dari peserta di seluruh Indonesia.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda atas terlaksananya konferensi ini, konferensi internasional. Selamat kepada Rektor, rekan kami Profesor Ahsin. Terima kasih atas undangannya sebagai perwakilan pemerintah daerah di Provinsi Kaltim,” tutupnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama perwakilan pemerintah provinsi Kaltim dan Kota Balikpapan, narasumber, peserta, dan panitia di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

UM – Konferensi Internasional ICSINTESA dan Konferensi Nasional SEMINASTIKA 2024 resmi dibuka hari ini, Jumat (12/7). Konferensi yang berlangsung hybrid, onsite dan online ini dipusatkan di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan Kalimantan Timur.

Turut hadir mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Dr. M. Ir. Fitriansyah S.T., M.M, mewakili Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Adamin Siregar, S.Kom., M.Eng.

Turut hadir keynote speaker dari Caraga State University Dr. Vicente Aquino Pitogo dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi.

Sedangkan pembicara inti lainnya, Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology dan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc dari Universitas Telkom Bandung hadir secara daring.

Mengawali sambutannya, Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i turut memberikan sambutan secara daring.

“Sebagai Rektor Universitas Mulia, merupakan kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan Anda hari ini pada awal bertemunya pemikiran-pemikiran yang luar biasa,” tutur Rektor, kurang lebih dalam bahasa Inggris.

“Kita berkumpul di sini bukan hanya sebagai akademisi, praktisi, atau pemimpin teknologi, tetapi sebagai arsitek masa depan yang siap berada di garis depan inovasi,” lanjut Rektor.

Rektor berharap, tema konferensi tentang Inovasi Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan, lebih dari sekadar slogan.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa'i memberikan sambutan pelaksanaan ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024 secara daring. Foto: Media Kreatif

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i memberikan sambutan pelaksanaan ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024 secara daring. Foto: Media Kreatif

Foto bersama perwakilan pemerintah provinsi Kaltim dan Kota Balikpapan, narasumber, peserta, dan panitia di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

Foto bersama perwakilan pemerintah provinsi Kaltim dan Kota Balikpapan, narasumber, peserta, dan panitia di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, jumat (12/7). Foto: Media Kreatif

Keynote sepaker Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina saat menyajikan materinya onsite di Ballroom Cheng Ho. Foto: Media Kreatif

Keynote sepaker Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina saat menyajikan materinya onsite di Ballroom Cheng Ho. Foto: Media Kreatif

Keynote speaker Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology saat memaparkan materinya secara daring. Foto: Media Kreatif

Keynote speaker Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology saat memaparkan materinya secara daring. Foto: Media Kreatif

“Ini adalah seruan nyata untuk bertindak, sebuah ajakan untuk memikirkan kembali hubungan kita dengan teknologi dan lingkungan kita,” ajaknya.

Pasalnya, saat ini memasuki era kecerdasan artifisial yang dapat menciptakan simfoni sehingga sebuah kendaraan pun dapat menavigasi dirinya sendiri, atau era seseorang dapat mencetak organ tubuh manusia.

“Kita dihadapkan pada pertanyaan mendasar: Bagaimana kita dapat memanfaatkan keajaiban teknologi ini untuk menciptakan dunia yang lebih baik?” ujarnya.

“Jawabannya, saya yakin, terletak pada inovasi yang bertanggung jawab dan upaya kolaboratif,” tambahnya.

Menurutnya, saat ini baik para akademisi, peneliti, maupun profesional di bidang teknologi harus memadukan kecerdasan manusia dengan kecerdasan artifisial, memadukan kearifan leluhur dengan terobosan mutakhir, dan menyeimbangkan kemajuan dengan pelestarian.

Kepada seluruh peserta konferensi, Rektor berharap para peserta akan mendengar pendapat para ahli terkemuka di berbagai bidang.

Para peserta diharapkan dapat berpartisipasi dalam diskusi yang menggugah pikiran, menyaksikan presentasi inovatif, dan bahkan mungkin menemukan solusi terhadap isu-isu global yang mendesak.

“Namun, saya mendorong Anda untuk melakukan lebih dari sekadar mendengarkan dan mengamati, yakni Engage. Question. Challenge. Collaborate,” tuturnya.

Senada, Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie dalam sambutannya mengatakan Yayasan akan berdedikasi pada pengembangan kemampuan Teknologi Informasi, baik di kalangan mahasiswa dan staf dalam kapasitas sebagai institusi pendidikan tinggi.

“Inovasi memerlukan investasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan, dan penelitian. Komitmen kami terhadap kemajuan disiplin ini terlihat jelas dalam seminar ini,” tutur Hj. Mulia Hayati, pendiri Universitas Mulia ini.

Terhadap perkembangan teknologi informasi, Hj. Mulia memahami akan bergantung pada kolaborasi akademisi, industri, dan pemerintah.

“Kami bercita-cita untuk mendorong kolaborasi produktif melalui seminar ini,” tuturnya.

Ia menghimbau seluruh peserta untuk berpartisipasi aktif dalam setiap sesinya. Konsep inovatif dan diskusi konstruktif sangat penting bagi kemajuan teknologi informasi di bangsa.

“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam pembelajaran dan berbagi ide dengan kolega dan para pakar,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Rizki Zulkarnain mengatakan pelaksanaan konferensi ICSINTESA dan SEMINASTIKA tahun ini di Universitas Mulia adalah konferensi terbesar yang pernah diadakan di Kalimantan Timur.

“Mengapa saya menyimpulkan demikian? Karena ada 444 paper yang masuk dalam konferensi internasional kita. Dan ada 158 makalah yang telah di-submit yang berasal dari lebih 30 negara telah bergabung dengan kami,” ujar Rizki.

Sedangkan pada SEMINASTIKA, lanjut Rizki, terdapat 30 makalah yang telah masuk dan diterima. Konferensi pun diikuti 100 tamu dan civitas akademika Universitas Mulia.

Menurutnya, jumlah peserta konferensi tahun ini melebihi target yang diharapkan panitia.

“Saya ingat ketika saya berdiskusi dengan ketua konferensi Universitas Mulia, Richki Hardi bahwa konferensi kita hari ini melebihi target,” ujarnya.

Oleh karena itu, tambahnya, kali ini dua orang perwakilan IEEE turut hadir dalam konferensi ICSINTESA di Balikpapan untuk menyaksikan jalannya konferensi.

(SA/Kontributor)

Bersamaan juga Digelar Konferensi Nasional SEMINASTIKA

UM – Universitas Mulia menggelar konferensi ilmiah ICSINTESA dan SEMINASTIKA 2024, Jumat (12/7). Konferensi diselenggarakan secara hybrid, onsite dan online ini bertempat di Ballroom Cheng Ho Universitas Mulia, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Balikpapan, Kalimantan Timur.

ICSINTESA atau International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration adalah konferensi Internasional yang diikuti para peneliti, akademisi, dan profesional dari mancanegara.

Sedangkan SEMINASTIKA atau Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Administrasi merupakan konferensi nasional yang diikuti dosen, guru, peneliti, hingga mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Konferensi dengan tema Kolaborasi Teknologi Cerdas dan Tata Kelola yang Baik untuk Pembangunan Berkelanjutan (The Collaboration of Smart Technology and Good Governance for Sustainable Development Goals) ini mendatangkan empat orang keynote speaker, antara lain Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi, Prof. Vicente Aquino Pitogo dari Caraga State University Philipina, Prof. Shi-Jin Horng Ph.D dari National Taiwan University of Science and Technology, dan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc dari Universitas Telkom Bandung.

Koordinator Panitia Acara ICSINTESA Dr. Linda Fauziyah Ariyani S.Pd., M.Pd mengatakan hingga penutupan pendaftaran terdapat 155 paper dari 32 negara yang diterima dan akan berpartisipasi dalam konferensi ICSINTESA.

“Kita sebagai tuan rumah ini kesempatan besar buat kita untuk belajar lebih banyak. Sambil persiapan semoga tahun depan akan lebih banyak paper kita dari internal yang bisa diterima,” tutur Dr. Linda, Kamis (11/7) malam.

Dalam beberapa kali pelaksanaan, jumlah peserta yang berpartisipasi dalam konferensi ICSINTESA tercatat terus mengalami peningkatan.

Untuk itu, Dr. Linda terus mendorong para dosen dan mahasiswa, terutama di lingkungan Universitas Mulia untuk terlibat mengikuti kegiatan dan berpartisipasi dalam konferensi tersebut.

Sementara itu, di tingkat nasional terdapat 26 paper yang diterima dan siap disajikan pada konferensi SEMINASTIKA 2024. Seluruh peserta diharapkan mempresentasikan makalahnya baik onsite maupun online pada waktu yang telah dijadwalkan.

Kedua konferensi tersebut dijadwalkan dibuka mulai pukul 8.00 WITA dan berakhir pukul 17.00 WITA. Kemudian disusul dengan pengumuman paper terbaik dan penyaji terbaik.

Acara diawali dengan sambutan ketua panitia Rizki Zulkarnain, sambutan Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, dan sambutan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur Dr. M. Ir. Fitriansyah. S.T., M.M serta sambutan Ketua Yayasan Airlangga Hj. Mulia Hayati Deviantie.

Setelah istirahat, kemudian dilanjutkan sesi paralel para penyaji makalah masing-masing sesuai ruang dan jadwal yang telah ditentukan panitia.

Pada hari kedua, Sabtu (13/7) dijadwalkan akan dilaksanakan City Tour dengan tujuan wisata susur pantai Balikpapan dengan Kapal Pinisi dan wisata IKN.

(SA/Kontributor)

Rektor Prof Dr Muhammad Ahsin Rifa'i saat memberikan sambutan Kuliah Umum dengan narasumber Prof Dr Jimly Asshiddiqie di Ballroom Cheng Ho, Rabu (26/6). Foto: Media Kreatif

Kuliah Umum Bersama Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2003-2008 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie

UM – Universitas Mulia menggelar Kuliah Umum tentang Peran Perguruan Tinggi Menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan narasumber Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2003-2008 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Rabu (26/6).

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i dalam sambutannya mengatakan, sebagai warga Kalimantan patut bersyukur pemerintah RI telah menetapkan IKN berada di Provinsi Kalimantan Timur.

“Sebagaimana tadi malam diskusi, yang disampaikan oleh Prof Jimly sebenarnya banyak sekali provinsi yang menginginkan agar IKN itu ditempatkan di provinsinya, tetapi pemerintah menetapkan Kaltim sebagai lokasi IKN,” tutur Prof Ahsin.

“Saya tadi malam baru mendengar, terungkap ya, dari Gubernur periode sebelumnya, Pak Isran Noor, itu tidak serta-merta jadi IKN, tetapi melalui perjuangan dan lobi yang intensif sehingga Kalimantan Timur ditetapkan sebagai IKN,” tambahnya.

Dari penuturan Isran Noor, peringkat penentuan lokasi IKN itu adalah di Kalimantan Tengah, kemudian yang kedua Kalimantan Selatan, dan yang ketiga adalah baru di Kalimantan Timur.

“Jadi, sebenarnya Kalimantan Timur adalah urutan ketiga untuk lokasi Ibukota Negara Nusantara, atas lobi yang sangat piawai yang disampaikan oleh Gubernur pada saat itu, dengan menyampaikan berbagai fakta sosial sehingga Kalimantan Timur dipilih oleh pemerintah,” terangnya.

Menurut Prof Ahsin, salah satu yang dikatakan Isran Noor, Kalimantan Timur memiliki keunggulan tidak pernah ada konflik SARA (Suku Agama Ras dan Antar Golongan) jika dibandingkan dengan Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.

Berlangsung penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Yayasan Airlangga dengan Yayasan Jimly School of Law and Governance, yang ditandatangani oleh Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi dan Ketua Umum Yayasan Jimly School of Law and Governance Muzayyin Machbub. Dari kiri Rektor Universitas Balikpapan Dr. Isradi Zainal, Prof Muhammad Ahsin, Dr Agung Sakti, Prof Jimly Asshiddiqie, Muzayyin Machbub, Wakil Rektor Wisnu Hera, dan Wakil Rektor Yusuf Wibisono. Foto: Media Kreatif

Berlangsung penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Yayasan Airlangga dengan Yayasan Jimly School of Law and Governance. Dari kiri Rektor Universitas Balikpapan Dr. Isradi Zainal, Prof Muhammad Ahsin, Dr Agung Sakti, Prof Jimly Asshiddiqie, Muzayyin Machbub, Wakil Rektor Wisnu Hera, dan Wakil Rektor Yusuf Wibisono. Foto: Media Kreatif


Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2003-2008 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H saat memberikan Kuliah Umum di hadapan perwakilan dari perguruan tinggi se-Balikpapan. Foto: Media Kreatif

Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2003-2008 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H saat memberikan Kuliah Umum di hadapan perwakilan dari perguruan tinggi se-Balikpapan. Foto: Media Kreatif

“Nah, jadi inilah sebenarnya yang harus kita syukuri bahwa penempatan IKN itu sebenarnya bukan hadiah, meskipun itu adalah hasil dari penelitian yang mendalam terhadap kelayakannya, tetapi ada andil pemerintah provinsi Kalimantan Timur sehingga IKN ini ditentukan di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Oleh karenanya, menurutnya, hal ini hendaknya dicatat dalam sejarah terbentuknya IKN, karena pemilihan IKN lantaran bukan berawal di Kalimantan Timur saja.

Untuk itu, Prof Ahsin mengajak para mahasiswa dan sivitas dari 14 perguruan tinggi se-Balikpapan tersebut tidak lagi meragukan keberadaan IKN di Kalimantan Timur lantaran berbeda pilihan politik.

“Karena kemarin tidak memilih orang yang pro dengan IKN, mulai sekarang kita warga Kalimantan Timur, mari kita ubah pemikiran kita itu. Mari kita dukung IKN ini agar nanti menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat Kalimantan Timur,” ajaknya.

Ia mengajak bersama-sama memikirkan bagaimana mengisi pembangunan IKN yang lebih mengutamakan kepentingan peran masyarakat Kaltim.

Menurutnya, pembangunan IKN membutuhkan waktu yang lama. Dikutip dari buku saku yang dikeluarkan oleh otoritas IKN, pembangunan IKN itu ini memiliki lima tonggak.

Tonggak yang pertama, tahun 2022 sampai 2024 adalah masa pemindahan tahap awal. Kemudian tahun 2025 sampai 2029 adalah masa membangun IKN sebagai area inti yang tangguh.

“Jadi, saat ini sebenarnya masih proses pembangunan IKN sampai tahun 2024,” tuturnya.

Kemudian tahun 2030 sampai 2034 itu adalah melanjutkan pembangunan IKN yang lebih progresif 2035 sampai 2039 membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk mempercantik pembangunan Kalimantan.

Terakhir adalah 2040 sampai 2045, mengokohkan reputasi sebagai Kota Dunia untuk semua.

“Nah, jika kita melihat dari tahapan ini atau tonggak ini, maka kita dapat mengambil peran. Pada tahapan ketiga dan kelima, yaitu pada tahun 2035 hingga tahun 2045, kurang lebih 10 tahun atau 11 tahun yang akan datang,” ujarnya.

“Nah, ini milik siapa? Ini adalah milik adik-adik mahasiswa semua, karena pada tahun 2045 itu penduduk Indonesia, kita mendapat bonus demografi hampir 60%-nya adalah usia produktif dan itu adalah milik para mahasiswa yang sekarang ini untuk mengisinya,” lanjutnya.

Diharapkan, menjadi mahasiswa perguruan tinggi di Kalimantan Timur tidak saja berpangku tangan, tetapi diharapkan lebih aktif melakukan kajian-kajian untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah IKN yang akan datang.

“Oleh sebab itu, kita perlu memiliki pemahaman dan kesepakatan bersama agar langkah-langkah apa yang harus kita lakukan, agar kita dapat mengambil peran yang lebih besar dibandingkan dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi dari luar Kalimantan,” tuturnya.

Melalui paparan kuliah umum yang disampaikan Prof Jimly Asshiddiqie, Prof Ahsin berharap mahasiswa mendengarkan dengan seksama pemikiran-pemikiran Prof Jimly.

Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi mengatakan, kehadiran Prof Jimly menjadi berkah untuk Universitas Mulia.

Selain kuliah umum, Dr. Agung berencana ke depan akan mengundang mahasiswa seluruh Balikpapan dalam kegiatan Jambore Mahasiswa se-Balikpapan.

“Untuk kegiatan Jambore Mahasiswa se-Balikpapan itu, kalau ketemuan sesama perguruan tinggi itu share perguruan tinggi kalian seperti apa, juga boleh nanti seni budaya dan olahraga ketemu kita, sebagai sesama mahasiswa mahasiswa Balikpapan di Kaltim, mahasiswa Balikpapan yang saling bertemu,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, berlangsung penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Yayasan Airlangga dengan Yayasan Jimly School of Law and Governance, yang ditandatangani oleh Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi dan Ketua Umum Yayasan Jimly School of Law and Governance Muzayyin Machbub. Turut menyaksikan, Rektor Universitas Balikpapan Dr. Isradi Zainal.

(SA/Kontributor)

Foto bersama usai pelantikan pengurus BEM dan UKM periode 2024-2025 bersama Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti dan Rektor Prof. Muhammad Ahsin, dekan serta dosen pembimbing UKM. Foto: Media Kreatif

UM – Pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) periode 2024-2025 berjalan sukses. Pelantikan dilakukan oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i bertempat di Ballroom Cheng Ho, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani, Kamis (27/6).

Dalam sambutannya, Prof. Ahsin kembali mengingatkan visi perguruan tinggi yang berbasis technopreneur diharapkan menghasilkan wirausaha-wirausaha baru di bidang teknologi.

“Saya mengingatkan kembali, Prof. Jimly kemarin menyatakan bahwa tujuan pendidikan kita ini sebenarnya kurang tepat kalau menghasilkan sarjana yang siap kerja, karena kalau sarjana siap kerja, maka kalian itu nanti akan menjadi pekerja saja,” tutur Prof. Ahsin, mengutip pernyataan Prof. Jimly Asshiddiqie, Ketua Mahkamah Konstitusi 2003-2008, saat memberikan kuliah tamu di tempat yang sama, Rabu (26/6).

“Yang kita inginkan ke depan, sarjana-sarjana itu harus menjadi bos, itu istilah Prof Jimly kemarin, yang mampu nanti menghasilkan lapangan-lapangan kerja, yang nanti kalian itu menjadi orang-orang hebat, pengusaha-pengusaha hebat, yang bisa membangun daerahnya, bangsa, dan negara,” lanjutnya.

Hal ini sejalan dengan visi Universitas Mulia yang akan mencapainya pada tahun 2043 sebagai perguruan tinggi berbasis Technopreneurship. “Jadi, visi kita ini akan dicapai 2043 yang nanti akan kita revisi menjadi 2045 pada saat generasi emas,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, universitas diharapkan memfasilitasi bidang kemahasiswaan dan inkubator bisnis dengan membentuk UPT (unit pelaksana teknis) inkubator bisnis.

Dengan demikian diharapkan mahasiswa yang memiliki ide, usaha, atau baru punya rencana berwirausaha, alumni yang punya usaha, dan masyarakat UKM yang ada di sekitar dapat diinkubasi.

“Itu nanti kita inkubasi untuk menjadi UKM ataupun wirausaha-wirausaha yang hebat, yang tangguh, yang kompetitif, yang mampu bersaing di dunia kewirausahaan,” harap Rektor saat mengawali sambutannya.

Foto bersama dosen pembimbing UKM dengan Rektor dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Foto bersama dosen pembimbing UKM dengan Rektor dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga. Foto: Media Kreatif

Presiden Mahasiswa Terpilih Agung Widyanto menerima SK Pengangkatan dari Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa'i. Foto: Media Kreatif

Presiden Mahasiswa Terpilih Agung Widyanto menerima SK Pengangkatan dari Rektor Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T disaksikan Rektor Prof. Ahsin dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa menerima SK dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis Mundzir, S.Kom., M.T disaksikan Rektor Prof. Ahsin dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti. Foto: Media Kreatif

Terkait dengan pelantikan BEM dan UKM, Rektor mengatakan pergantian dan pergeseran pengurus pada sebuah organisasi itu adalah hal yang wajar.

“Perlu saya sampaikan, di dalam pemilihan BEM kemarin, ada pro dan kontra. Ini sudah menunjukkan bahwa mahasiswa kita ini sudah betul-betul punya aspirasi, punya pemikiran-pemikiran, punya perbedaan pendapat. Itulah organisasi,” tutur Prof. Ahsin.

Menurutnya, apabila semuanya nurut semua, selalu tunduk patuh atas pimpinan organisasi, hal itu justru bukan sebuah organisasi yang sehat.

“Justru di organisasi ini, seperti yang disampaikan oleh Bapak Direktur Eksekutif, membuat kalian menjadi orang hebat,” tegasnya.

Prof. Ahsin kemudian teringat pengalamannya ketika mengikuti sebuah forum diskusi (FGD). Forum tersebut mengundang perwakilan perusahaan-perusahaan besar yang menyampaikan aspirasinya dan diterima oleh pemerintah kota Balikpapan.

Disebutkan, perusahaan tersebut kesulitan merekrut para pencari kerja lantaran tidak memiliki kemampuan yang diharapkan dan tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.

“Itu tidak bisa kita dapatkan 100% dari kuliah, tetapi organisasi lah yang membentuk,” tutur Rektor.

Dengan berorganisasi, lanjutnya, mahasiswa mulai belajar berorganisasi, bersosialisasi, bekerja sama, menerima tanggung jawab, amanah, dan menyelesaikan amanah itu sesuai dengan tanggung jawabnya.

“Kemampuan berbicara itu juga sangat penting. Semua itu kita dapatkan dari berbagai aktivitas-aktivitas kemahasiswaan,” tambahnya.

Senada, Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Dr. Agung Sakti Pribadi berharap kegiatan mahasiswa dioptimalkan.

“Di belakang itu, terus di sebelah sana itu lapangan basket plus voli. Tapi, sayangnya sekarang belum bisa digunakan, karena kami sedang membangun lagi. Jadi, Yayasan sedang membangun lagi sehingga fasilitasnya berkurang,” ujarnya.

Meski demikian, Dr. Agung berharap mahasiswa tetap dapat berkegiatan di tempat yang sekiranya terbuka untuk dimanfaatkan.

“Nah, sekarang ada di sini (Ballroom Cheng Ho) itu gunakan. Saya berharap tempat ini digunakan untuk kegiatan seni budaya, bukan saja oleh UM, tapi juga bergabung perguruan tinggi yang lain,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Rizki Zulkarnain mengatakan Unit Kegiatan Mahasiswa yang dilantik tahun ini hanya 12 UKM.

“Saya ingat tahun lalu ada sekitar 13 UKM yang dilantik, namun hari ini kami hanya melantik 12 UKM, karena ini yang terkonfirmasi,” ujar Rizki.

12 UKM itu antara lain dikelompokkan ke dalam empat bidang, yakni Seni, Olahraga, Penalaran, dan Kerohanian.

Bidang Seni antara lain UKM Musik, UKM Paduan Suara, dan UKM Seni Tari. Bidang Olahraga, yakni UKM Badminton dan UKM Bola Voli.

Kemudian Bidang Penalaran memiliki lebih banyak UKM, antara lain English Club, Robotik, GDSC (Google Development Student Club), Mushibunken (Bahasa Jepang), dan Broadcasting dan Film.

Sedangkan Bidang Kerohanian terdiri atas UKM Al Izzah dan UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK).

Meski demikian, dirinya terbuka terhadap masukan mahasiswa apabila ada usulan UKM baru yang perlu dibentuk.

“Kami akan selalu memfasilitasi mahasiswa untuk menambah UKM-UKM yang baru nantinya,” pungkasnya.

(SA/Kontributor)

Foto bersama Rektor Prof. Ahsin, Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi, Ketua Panitia Warrantia Citta, para dosen serta seluruh peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

UM – Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-3 Tahun 2024 menggelar pembekalan bagi 342 mahasiswa Universitas Mulia. Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i memberikan pesan-pesan kepada mahasiswa, yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Kamis (27/6).

“Kita patut bersyukur bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada hari ini fokus untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang bukan hanya lulusan yang memiliki kompetensi akademik, tetapi lulusan-lulusan yang siap kerja,” tutur Prof. Ahsin mengawali sambutan.

“Kalau siap kerja, berarti kita ini akan jadi pekerja, jadi pegawai negeri, pegawai swasta, tetapi ke depan itu yang diinginkan adalah lulusan-lulusan yang akan menjadi bos, membuat lapangan pekerjaan,” tambahnya.

Hal ini sejalan dengan visi Universitas Mulia sebagai perguruan tinggi berbasis Technopreneurship pada tahun 2043. Dengan demikian, tambah Rektor, visi perguruan tinggi ini adalah menghasilkan teknopreneur atau wirausahawan bergerak di bidang teknologi.

“Jadi ini, kita sedang membangun pondasi-pondasi yang bertahap ya, mulai dari menyiapkan SDM, menyiapkan sarana prasarana, memperbaiki kurikulum, memperbaiki kerja sama sehingga nanti di tahun 2040 ketika menjelang generasi emas, alumni Universitas Mulia ini tidak hanya bisa mencari kerja, tetapi menghasilkan lapangan kerja,” harap Rektor.

Untuk itu, Rektor mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa maupun dosen yang telah menciptakan karya-karya maupun teknologi yang mampu menjadi bargaining dalam persaingan dengan perguruan tinggi lain.

“Karena kita memang bertekad untuk menjadikan perguruan tinggi ini adalah perguruan tinggi berkualitas di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa'i (dua dari kiri) bersama Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi dan Ketua Panitia KKN angkatan ke-3 2024 Warrantia Citta. Foto: Media Kreatif

Rektor Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i (dua dari kiri) bersama Wakil Rektor Wisnu Hera P, Kepala LPPM Richki Hardi dan Ketua Panitia KKN angkatan ke-3 2024 Warrantia Citta. Foto: Media Kreatif

Kepala LPPM Richki Hardi saat memberikan pembekalan KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Kepala LPPM Richki Hardi saat memberikan pembekalan KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

Salah seorang mahasiswa peserta KKN angkatan ke-3 tahun 2024. Foto: Media Kreatif

3 Pesan Rektor untuk Mahasiswa Peserta KKN

Sementara itu, seluruh peserta KKN tahun ini akan melaksanakan di enam Kecamatan yang ada di Kota Balikpapan. Sebelumnya, pelaksanaan KKN di Kelurahan Sesumpu Kabupaten Penajam Paser Utara. Sesumpu merupakan desa binaan Universitas Mulia.

Kepada seluruh mahasiswa, Rektor mengingatkan agar KKN tidak diartikan sekadar menyelesaikan kewajiban tugas matakuliah saja tanpa makna.

“Jangan memaknai KKN sebagai matakuliah wajib saja, saya mengharapkan memiliki makna filosofi daripada KKN,” tutur Prof. Ahsin.

Pertama, jika selama ini menjalani kuliah hanya mempelajari teks, maka saat KKN inilah waktunya belajar konteks.

“Jadi, teks di bidang informatika, di bidang manajemen, di bidang akuntansi itu kita sudah pelajari ilmunya, teksnya, tetapi konteksnya belum kita dapatkan,” ujarnya.

Untuk itu, Rektor mengingatkan pada saat melaksanakan KKN itulah merupakan kesempatan bagi mahasiswa belajar untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya selama kuliah di lapangan.

“Nah, itulah yang namanya kita mendapatkan konteks dari teks yang sudah kita dapatkan di kuliah,” tuturnya.

Kedua, saat menjalani KKN, mahasiswa diharapkan tidak saja menerapkan satu disiplin ilmu saja yang dikuasainya, tetapi bekerja multidisiplin.

“Saya berharap nanti dalam satu kelompok itu jangan hanya satu program studi, kalau bisa diatur, tapi berbagai program studi,” harapnya.

Dengan berkumpulnya beberapa mahasiswa lintas program studi dalam kelompok KKN, maka diharapkan akan melakukan implementasi pengetahuan dan teknologi yang didapatkan secara lintas keilmuan.

“Yang selama ini hanya kita tahu manajemen, hanya tahu akuntansi, hanya tahu Informatika, tetapi ketika di sana kita nanti akan mencoba menerapkan iptek ini berbasis ilmu, berbasis kombinasi atau multidisiplin keilmuan,” tutur Rektor.

Ketiga, saat menjalani KKN, mahasiswa diharapkan meningkatkan rasa dan empati melihat kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Hal ini menjadi sangat penting mengingat kondisi sosial ekonomi mahasiswa yang beragam dan lebih baik. Namun, ketika berada di lapangan, mahasiswa hendaknya belajar melihat permasalahan di lingkungan sekitar.

“Dari masalah-masalah itulah kita harus timbul rasa empati dan itulah yang menjadi program yang harus dilakukan, bagaimana masalah itu menjadi solusi, ya solusi yang berkelanjutan, jangan solusi jangka pendek setelah selesai KKN selesai juga,” tutur Rektor.

Rektor mengingatkan kepada seluruh peserta KKN tidak lagi mengadopsi model-model KKN pada zaman dahulu, seperti membuat tulisan Selamat Datang di batas wilayah atau memperbaiki papan nama kantor desa dan di bawahnya ada tulisan KKN Universitas Mulia.

Tetapi bagaimana kepekaan mahasiswa ketika tiba di sana, kemudian berdiskusi dengan masyarakat dan tokoh masyarakat menggali apa saja persoalan-persoalan yang ada, terutama persoalan dasar.

“Nah, ini mahasiswa sistem informasi bisa masuk di sana, Informatika, apakah layanan-layanan mereka itu sudah bagus apa tidak?” tanya Rektor.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan itulah mahasiswa diharapkan dapat menyerap dengan baik, kemudian menyusun programnya.

“Sehingga apa yang kita lakukan betul-betul program yang dibutuhkan oleh masyarakat di sana, bukan program-program yang kita bikin, tetapi mereka sebenarnya tidak membutuhkan,” tutur Rektor.

“Nah, kemudian saya berpesan, selama KKN, jagalah nama baik Universitas Mulia ya, karena adik-adik semua itu membawa baju Universitas Mulia,” tutupnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pembekalan yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng dan Kepala LPPM Richki Hardi, S.T., M.Eng serta Ketua Panitia KKN 2024 Warrantia Citta, S.Farm., M.Sc.

(SA/Kontributor)