Dosen Informatika Raih Best Presenter SNITT 2023 Politeknik Negeri Balikpapan
UM – Dosen Program Studi S1 Informatika Fakultas Ilmu Komputer mendapat penghargaan dari Politeknik Negeri Balikpapan sebagai Best Presenter III. Penghargaan diberikan usai mempresentasikan makalahnya pada Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Terapan (SNITT), Rabu (18/10).
Hal ini dikonfirmasi oleh salah seorang panitia, Danar Retno Sari, S.Kom., M.Kom yang datang ke Kampus Universitas Mulia dan bertemu Kaprodi S1 Informatika M. Safii, S.Kom., M.Kom di ruang kerjanya. Danar memberikan Sertifikat Penghargaan Best Presenter III kepada Subur Anugerah, S.T., M.Eng dan disaksikan M. Safii dan staf.
“Di akhir seminar diumumkan tiga orang Best Presenter, Pak Subur Best Presenter III, satu-satunya dari seluruh peserta daring. Saat seremoni, pemberian sertifikat diwakili panitia di lokasi kegiatan. Dua orang Best Presenter dari peserta luring,” tutur Danar.
Menurut Danar, pemilihan Best Presenter berdasarkan penilaian dengan kriteria antara lain ketepatan waktu, penampilan, dan konten atau isi makalah.
Danar berharap ke depan semoga menjadi pemakalah tetap SNITT. Untuk peserta yang terpilih sebagai Best Presenter, makalahnya akan dimasukkan ke dalam jurnal Sinta 4 Poltekba secara gratis.
“Terus berkarya dan memberikan kontribusi yang positif di bidang akademik. Ditunggu tulisan-tulisan bermanfaat selanjutnya,” harap Danar Retno Sari.
Dikonfirmasi hal tersebut, Subur mengatakan dirinya mempresentasikan makalah yang berjudul Perancangan Dashboard Visualisasi Data Komoditas Pasar Balikpapan dengan Tableau.
Ia tertarik menulis visualisasi data lantaran melihat banyak sekali data dan grafik yang melimpah, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pembelajaran, seperti untuk riset data sains, data warehouse, visualisasi data, atau data mining.
“Makalah ini sebenarnya hasil dari pembelajaran di kelas semester sebelumnya. Kebetulan Pak Rusli, Rektor saat itu menugasi saya menulis buku. Saya juga ditugasi Kaprodi Teknologi Informasi Pak Djumhadi mengajar Manajemen Big Data,” tutur Subur.
Ibarat botol bertemu dengan tutupnya, lanjutnya, maka dirinya mengaku tertarik untuk menulis teori pembelajarannya di kelas ke dalam bentuk buku atau karya tulis ilmiah.
“Kalau hanya dipikir-pikir saja, tidak ada waktu mengerjakan sih ya. Rasanya sibuk terus 24 jam 7 hari dalam seminggu. Untuk itu, saya harus fokus, buat prioritas, segera menulisnya sebelum keburu lupa atau tertinggal,” tuturnya.
Seminar ini diikuti 55 makalah dari sejumlah peserta, baik yang berprofesi sebagai praktisi, peneliti, dosen, maupun mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Seminar diselenggarakan luring, yang bertempat di Hotel Platinum Balikpapan maupun daring dengan aplikasi Zoom.
Seminar yang memiliki tema Sinergi Pendidikan Vokasi Dan Industri Dalam Mewujudkan Kota Cerdas Melalui Teknologi Berkelanjutan ini sangat menarik dan relevan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini.
Seminar dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Provinsi Kalimantan Timur Surasa, S.Pd., M.Si.
Narasumber pertama Beny Bandanadjaja, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek. Benny mempresentasikan Membangun Kota Cerdas yang Beradab dan Beretika. Ia membekali generasi milenial dan generasi Z bagaimana mempersiapkan diri menyambut kota cerdas IKN.
Narasumber berikutnya, Tony D. Susanto, Ph.D, dosen Program Studi S3 Sistem Informasi ITS Surabaya. Tony mempresentasikan materi tentang Memahami Konsep Kota Cerdas dan Rekomendasi Smart City IKN.
Narasumber ketiga, Direktur PT. Position Partners Indonesia Bayu Murtiyoso. Bayu memperkenalkan perusahaannya yang memiliki berbagai macam keahlian seperti surveyor, engineer, teknisi, dan konsultan. Selain di Indonesia, perusahaannya juga memberikan layanan di Asia Tenggara, Australia, dan New Zealand.
Di akhir presentasinya, Bayu berdasarkan pengalamannya, ia mengajak berbagai pihak untuk mengatasi kekurangan Sumberdaya Manusia (SDM) dalam pembangunan IKN.
“Soal SDM kita? Asal mau belajar, bisa. Ini soal kemauan saja, bukan soal kepintaran. Kemudian, di dalam bekerja kami tekankan kepada tim kami adalah jujur dan disiplin, itu akan menghasilkan kualitas,” pungkasnya.
(SA/Puskomjar)