Pengabdian Masyarakat, Dosen Universitas Mulia Beri Bimbingan Teknis Guru Pendidikan Agama Kanwil Kemenag Kaltim
UM – Dosen Universitas Mulia Muhammad Yani, S.Kom., M.T.I menjadi narasumber pada Bimbingan Teknis Sistem Pembelajaran Teknologi yang diselenggarakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur selama dua hari, Kamis (19/8) dan Jumat (20/8) pekan lalu.
Kegiatan tersebut dalam rangka Peningkatan Kinerja Guru Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha Tahun 2021 dengan tema Memanfaatkan Teknologi Informasi dalam Mendukung Proses Pembelajaran Daring.
Muhammad Yani mengatakan bahwa ia bersyukur mendapat kepercayaan untuk memberikan bimbingan teknis untuk yang kesekian kalinya. “Bersyukur sekali mendapat kesempatan untuk berbagi pengalaman belajar bersama Guru Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha Se-Kalimantan Timur,” tutur Muhammad Yani.
Menurutnya, pelatihan yang diselengarakan daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting ini berbeda dengan pelatihan sebelumnya yang diselenggarakan luring tatap muka di kelas dan dibuka pagi hingga berakhir menjelang sore hari.
“Pelatihan ini dilaksanakan daring dengan aplikasi Zoom Meeting selama 2 hari, 19-20 Agustus 2021, masing-masing berlangsung selama dua jam dibuka setiap pukul 19.30 sampai dengan pukul 21.30 WITA,” terangnya.
Pelatihan diikuti 57 Guru Pendidikan Agama Buddha dengan materi terkait pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran daring dan seputar teknik dalam pembuatan video pembelajaran.
Menurut Muhammad Yani, spektrum pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini dikelompokkan menjadi empat, yakni Video Conference, Video Based Learning, Web/Mobile Learning, dan Blended/Hybrid Learning.
Pada Blended Learning atau yang sering dikenal dengan pembelajaran bauran, yakni menjalankan pembelajaran baik tatap muka maupun daring secara bersamaan.
Dari keempat spektrum tersebut, menurutnya, dibedakan menurut jenis komunikasi yang terjadi, yakni synchronous atau asynchronous.
Synchronous atau singkron, yakni komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran bersifat real-time atau belajar terjadi dalam waktu bersamaan antara pengajar dengan peserta didik, seperti halnya tatap muka di kelas. Sedangkan Asynchronous atau asingkron pembelajaran terjadi secara tidak bersamaan, baik waktu dan tempat yang berbeda.
Muhammad Yani merupakan dosen Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) Sistem Informasi (S1) Universitas Mulia di Samarinda. Pendidikan S1 diselesaikan di Samarinda dan lulusan S2 Universitas Binus Jakarta. Saat ini tengah melanjutkan pendidikan S3 Bidang Teknologi Informasi di Malaysia dengan beasiswa dari Yayasan Airlangga.
(SA/PSI)