Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia: Menguatkan Peran Kampus dalam Pembangunan Kalimantan Timur
Pagi yang Tertata, Sidang Senat Terbuka Dimulai dengan Persiapan Matang
Balikpapan, 18 Desember 2025 — Kamis pagi, 18 Desember 2025, Balikpapan menyambut hari dengan suasana yang tenang dan bersahabat. Cahaya matahari telah meninggi, namun belum menyengat, seolah memberi ruang bagi sebuah peristiwa akademik yang tak hanya dirancang rapi, tetapi juga dimaknai dengan kesungguhan. Di Ballroom Cheng Hoo Universitas Mulia, denyut persiapan telah terasa sejak pagi.
Alih-alih hiruk-pikuk, yang tampak adalah keteraturan. Panitia bergerak dalam ritme yang senyap namun pasti—menyelaraskan tata ruang, memastikan setiap kursi dan meja berada pada posisi yang semestinya, merapikan detail-detail kecil yang kerap luput dari perhatian, namun menentukan wibawa sebuah sidang senat terbuka. Sentuhan estetika sederhana, seperti vas bunga dan penataan ruang penerima tamu, memperkuat kesan bahwa perhelatan ini diperlakukan sebagai ruang kehormatan akademik.

Seluruh tamu undangan berdiri menyambut masuknya Senat Universitas Mulia ke ruang Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia Tahun 2025 di Ballroom Cheng Hoo.
Perlahan, ruang ballroom terisi. Dosen dan tenaga kependidikan Universitas Mulia hadir dengan sikap tenang, saling menyapa dalam percakapan singkat yang mencerminkan kebersamaan institusional. Kehadiran para tamu dari berbagai instansi eksternal—pemerintahan, lembaga negara, mitra industri, hingga perguruan tinggi—menambah bobot peristiwa ini sebagai momentum bersama, melampaui batas internal kampus.
Ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 WITA, Ballroom Cheng Hoo telah terisi penuh. Suasana yang tercipta bukan semata formalitas, melainkan pertemuan antara disiplin akademik dan kegembiraan kolektif dalam memperingati Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia Tahun 2025.
Master of Ceremony membuka rangkaian acara dengan menyapa para tamu kehormatan, di antaranya Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si.; jajaran Senat; pimpinan Yayasan Airlangga; perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur; Badan Otorita IKN; unsur TNI–Polri; lembaga peradilan; perbankan; DPR RI; mitra industri; serta sivitas akademika Universitas Mulia. Dengan khidmat, Sidang Senat Terbuka pun dinyatakan resmi dimulai.

Tari Nondoi, tarian selamat datang khas Dayak Bahau Paser Kalimantan Timur, dipersembahkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Gayatri Universitas Mulia sebagai simbol penghormatan dan keterbukaan kepada para tamu.
Tradisi Akademik, Budaya Lokal, dan Spirit Penyambutan
Prosesi masuk Senat Universitas Mulia, Rektor, dan jajaran pimpinan diiringi lantunan Gaudeamus Igitur. Lagu klasik akademik tersebut menghadirkan suasana reflektif—mengikat tradisi intelektual global dengan konteks lokal perguruan tinggi yang tengah bertumbuh. Ia menjadi penanda bahwa perayaan ini berakar pada nilai-nilai keilmuan yang dijaga lintas generasi.

Pandangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur disampaikan melalui sambutan Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, drh. Arif Murdiatno.
Nuansa penyambutan kemudian diperkaya melalui penampilan Tari Nondoi, tarian selamat datang khas Dayak Bahau Paser Kalimantan Timur yang dipersembahkan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Gayatri Universitas Mulia. Gerakannya yang lembut dan terukur menyiratkan penghormatan, keterbukaan, serta filosofi harmoni antara manusia, budaya, dan lingkungan—sebuah pesan simbolik tentang posisi perguruan tinggi di tengah masyarakat.
Sidang Senat Terbuka secara resmi dibuka oleh Ketua Senat Universitas Mulia, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H., dan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Drs. Achmad Prijanto. Ruang ballroom sejenak hening, menandai bahwa rangkaian akademik ini tidak hanya dimulai dengan ketertiban prosedural, tetapi juga kesadaran spiritual.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoA) antara Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur dengan sejumlah fakultas dan unit di Universitas Mulia sebagai penguatan kolaborasi riset terapan dan pengabdian masyarakat.
Momen kebangsaan kemudian hadir melalui lagu Indonesia Raya, disusul Hymne Balikpapan dan Mars Universitas Mulia. Tiga identitas—nasional, kedaerahan, dan institusional—bertemu dalam satu tarikan nafas, menegaskan posisi Universitas Mulia sebagai bagian dari denyut pembangunan daerah dan negara.
Pemutaran video profil Universitas Mulia menghadirkan kilas balik perjalanan institusi, capaian tridarma perguruan tinggi, serta arah pengembangan kampus technopreneur yang berpijak pada kebutuhan masyarakat dan tantangan pembangunan regional.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si. menegaskan bahwa usia tujuh tahun merupakan fase konsolidasi strategis. Pada titik ini, penguatan mutu akademik, perluasan kolaborasi, dan kesiapan institusi dalam merespons dinamika Kalimantan Timur—termasuk kehadiran Ibu Kota Nusantara—menjadi agenda yang tidak terpisahkan.

Orasi ilmiah disampaikan oleh perwakilan Badan Otorita IKN, Rafli Muzadi, S.T., M.T., yang mengulas pengembangan infrastruktur kota cerdas menuju Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan digital.
Arah Institusi, Kebijakan Pendidikan, dan Kerja Sama Strategis
Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. menempatkan Universitas Mulia dalam dua bingkai besar. Pertama, sebagai instrumen kebijakan publik yang memperluas akses pendidikan tinggi melalui dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Kedua, sebagai institusi yang tengah diarahkan menuju global technopreneur campus 2045—sebuah visi yang menautkan pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
Ketua Yayasan Airlangga, Mulia Hayati Devianti, S.E. menekankan bahwa tujuh tahun perjalanan Universitas Mulia adalah fase krusial dalam memperkokoh fondasi kelembagaan. Yayasan, menurutnya, berkomitmen mendorong transformasi pendidikan yang adaptif melalui pemanfaatan teknologi digital, kecerdasan buatan, dan pembelajaran virtual sebagai keniscayaan masa depan.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menyerahkan plakat Universitas Mulia kepada Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur sebagai simbol penguatan sinergi kelembagaan.
Pandangan pemerintah daerah disampaikan melalui sambutan Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah, dan Kesejahteraan Rakyat, drh. Arif Murdiatno. Ia menegaskan peran strategis perguruan tinggi sebagai motor penggerak pembangunan sumber daya manusia—tidak hanya menyiapkan lulusan siap kerja, tetapi juga melahirkan inovator dan technopreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja baru.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Airlangga, Drs. Satria Darma, menyerahkan cendera mata kepada perwakilan Badan Otorita IKN, Rafli Muzadi, S.T., M.T., sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi strategis.
Komitmen tersebut dipertegas melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Timur dengan sejumlah fakultas dan unit di Universitas Mulia. Kerja sama ini menjadi pijakan penguatan riset terapan dan pengabdian masyarakat yang selaras dengan kebutuhan daerah.
Dari Riset Terapan hingga Peneguhan Arah Institusi
Dimensi keilmuan Universitas Mulia tercermin dalam paparan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M. Ia mempresentasikan hasil riset pengolahan limbah pesisir menjadi bahan baku farmasi melalui pendekatan green farmakoekonomi. Limbah sisik dan tulang ikan yang sebelumnya terabaikan berhasil diolah menjadi kolagen, kitosan, dan albumin—produk bernilai ekonomi tinggi yang membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mulia, Dr. Mada Aditia Wardhana, S.Sos., M.M., memaparkan hasil riset pengolahan limbah pesisir menjadi bahan baku farmasi melalui pendekatan green farmakoekonomi dalam rangkaian Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia.
Rangkaian acara juga diisi dengan penyerahan cendera mata kepada para tamu kehormatan serta pembagian buku Kelangkaan Air Bersih di Balikpapan, hasil kajian Balikpapan Water Forum. Publikasi ini mencerminkan komitmen Universitas Mulia dalam mendorong diskursus publik berbasis riset dan kebijakan.

H. Rizal Effendy menyerahkan buku Kelangkaan Air Bersih di Balikpapan, hasil kajian Balikpapan Water Forum, kepada Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili oleh drh. Arif Murdiatno sebagai kontribusi akademik dalam diskursus kebijakan publik.
Orasi ilmiah disampaikan oleh perwakilan Badan Otorita IKN, Rafli Muzadi, S.T., M.T., yang mengulas pengembangan infrastruktur kota cerdas menuju Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan digital. Paparannya menempatkan perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem kota cerdas berbasis teknologi dan data.

Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga menyerahkan potongan pertama tumpeng kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Airlangga, Drs. Satria Darma, sebagai simbol rasa syukur atas Dies Natalis ke-7 Universitas Mulia.
Sidang Senat Terbuka ditutup dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur, dilanjutkan dengan penganugerahan Penghargaan Universitas Mulia 2025. Apresiasi ini diberikan kepada sivitas akademika berprestasi sebagai pengakuan atas dedikasi dan kinerja institusional. Fakultas Humaniora dan Kesehatan meraih penghargaan Fakultas dengan Kerja Sama Terbaik dengan delapan kerja sama sepanjang 2025. Program Studi PGPAUD S1 dinobatkan sebagai Program Studi dengan Audit Mutu Internal Terbaik dengan capaian 83,54 persen. Program Studi Sistem Informasi PSDKU Samarinda menerima penghargaan atas pemanfaatan Lentera terbaik. Penghargaan Dosen Terbaik dianugerahkan kepada Agus Widianto, S.Kom., M.Kom., sementara penghargaan Tenaga Kependidikan Terbaik diberikan kepada Aslina Dua Beda, S.Ak.

Ketua Program Studi PGPAUD Universitas Mulia, Bety Vitriana, M.Pd., berpose bersama dosen dan tenaga kependidikan PGPAUD usai menerima Penghargaan Universitas Mulia 2025 sebagai Program Studi dengan Audit Mutu Internal Terbaik, dengan capaian 83,54 persen.
Pada usia tujuh tahun, Universitas Mulia menandai perjalanannya bukan sekadar melalui seremoni, melainkan melalui refleksi akademik, penguatan kolaborasi, dan peneguhan peran strategis perguruan tinggi dalam pembangunan daerah dan nasional. (YMN)











