LPPM Umumkan 55 Proposal Berbasis AI, Ekonomi Hijau, dan Pemberdayaan Masyarakat
UM – Lembaga Pengembangan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terus mendorong Universitas Mulia sebagai Global Technopreneur Campus, dengan mengumumkan 55 proposal penelitian dan pengabdian masyarakat yang berhasil lolos seleksi pendanaan internal DIPA tahun 2025.
Pengumuman yang tertuang dalam Surat No. 127/Int-UM/LPPM/VII/2025, tanggal 17 Juli 2025 ini bukan sekadar daftar penerima, melainkan peta jalan inovasi yang akan dijalankan oleh para dosen.
Melalui pendanaan ini, Universitas Mulia secara nyata memberdayakan para akademisinya untuk mewujudkan gagasannya menjadi karya inovasi yang berdampak.
Dari total 36 judul penelitian dan 19 program pengabdian, terlihat jelas fokus universitas pada topik-topik mutakhir yang relevan dengan tantangan global dan kebutuhan lokal.
Dari Keamanan Siber hingga Bahasa Isyarat Berbasis AI
Analisis mendalam terhadap judul-judul yang didanai menunjukkan betapa Universitas Mulia mendorong riset yang memiliki kebaruan dan potensi kontribusi internasional. Beberapa judul bahkan secara eksplisit ditargetkan untuk menembus jurnal internasional bereputasi tinggi yang terindeks Scopus.
Di antara riset unggulan tersebut, terdapat penelitian di bidang teknologi yang sangat menjanjikan, seperti:
- “A Proactive ARP Spoofing Detection Model using Machine Learning” yang berfokus pada keamanan siber.
- “Empowering Educators in the AI Era” yang mengkaji pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam skala besar untuk pelatihan guru.
- Penelitian dengan potensi kebaruan, yaitu “Indonesian Sign Language (BISINDO) Recognition based on Deep Learning“, yang menggunakan teknologi AI untuk mengembangkan pengenalan bahasa isyarat Indonesia.
Riset-riset ini tidak hanya mengedukasi publik tentang kemajuan teknologi, tetapi juga memberikan pencerahan bahwa solusi dari kampus di Balikpapan mampu berkontribusi dan berdampak kepada masyarakat..
Mendorong Kultur Riset
Pendanaan ini dirancang untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan melalui luaran wajib yang ditetapkan, mulai dari diseminasi dan publikasi di jurnal terindeks SINTA hingga Scopus serta pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Langkah ini diharapkan akan meningkatkan reputasi akademik universitas dan para penelitinya..
Lebih dari itu, hibah ini diharapkan menjadi motivasi kuat bagi seluruh sivitas akademika. Mahasiswa diajak untuk terlibat sebagai anggota. Ini adalah pesan bahwa institusi berkomitmen penuh mendukung penelitian dan pengabdian yang berkualitas.
Pada program pengabdian kepada masyarakat, seperti “Pelatihan Peningkatan Daya Saing UMKM Melalui Media Sosial“, “Pemberdayaan Orang Tua dalam Mendukung Anak Berkebutuhan Khusus“, dan “Transformasi Pembelajaran Berbasis AI bagi Guru Sekolah” menunjukkan komitmen universitas untuk tidak hanya berada di menara gading, tetapi juga turun langsung memberdayakan dan memperkaya kehidupan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Sekretaris LPPM, Henny Okta Piyani, S.E., M.Ak, dalam surat tersebut menyampaikan bahwa tahapan selanjutnya bagi para penerima hibah adalah penandatanganan kontrak dan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal.
“Kami usahakan secepatnya untuk tahapan tanda tangan kontrak,” ujarnya.
Henny mengingatkan agar para penerima hibah melaksanakan kegiatan sesuai jadwal pelaksanaan LPPM tahun 2025. Ia berharap, para penerima hibah tertib menyampaikan laporan kemajuan dan laporan akhir tepat waktu.
Dengan dukungan penuh ini, Universitas Mulia tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga menjadi inkubator ide dan solusi yang relevan, berdampak, dan mampu menjawab tantangan zaman.
(SA/Kontributor)