Merajut Kebangsaan, Pesan Rektor dalam Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI

Pengibaran bendera Merah Putih dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

UM – Sivitas Akademika Universitas Mulia melaksanakan upacara peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI dengan hikmat dan sederhana mengikuti protokol kesehatan. Peringatan upacara digelar di halaman Kampus Cheng Hoo, Jalan Letjen Zaini Azhar Maulani Balikpapan, Senin (17/8) tepat pukul 8.00 Wita.

Bertindak sebagai Pembina Rektor Universitas Mulia Dr Agung Sakti Pribadi SH MH, pembacaan Naskah Proklamasi oleh Wakil Rektor I Yusuf Wibisono SE MTI, pembacaan Pembukaan UUD 45 oleh Drs Suprijadi MPd, serta komandan upacara Yutikno. Bertindak sebagai pasukan pengibar bendera Rahmat Saudi Al-Fathir, Annisa Yudya, dan Sahrun.

Dalam sambutannya, Rektor Agung Sakti Pribadi mengatakan bahwa atas berkat Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Indonesia meraih Kemerdekaannya yang telah diperjuangkan para pahlawan selama ratusan tahun melawan penjajah.

“Atas jasa para pejuang yang telah mendahului, kita teladani tekad dan semangat para pahlawan dalam merebut kemerdekaan,” tutur Pak Agung.

Menurut Pak Agung, Hari Ulang Tahun ke-75 RI merupakan momentum yang tepat untuk merajut kebangsaan. “Pertama, tentang Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD ’45, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. Kini keempat pilar tersebut mengalami degradasi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, ketika musibah wabah Covid-19 melanda Indonesia, pilar kebangsaan tersebut tidak mampu menjadi perekat kebersamaan dan kesatuan untuk menghadapi musibah tersebut.

Rektor Dr Agung Sakti Pribadi Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Rektor Dr Agung Sakti Pribadi Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Pengibaran bendera Merah Putih dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Pengibaran bendera Merah Putih dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Komandan upacara Yutikno dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Komandan upacara Yutikno dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Peserta upacara dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

Peserta upacara dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-75 RI di Universitas Mulia. Foto: Biro Media

“Selama ini pilar-pilar kebangsaan hanya menjadi jargon. Kenyataannya nyaris semua sila Pancasila tidak makin kokoh. Terjadi saling klaim paling Pancasilais, namun praktiknya nihil,” tuturnya.

Ia mengkritisi kritik terhadap pemerintah yang dianggap melawan kebijakan yang haram hukumnya. “Masalah keadilan menjadi isu utama, dimana penegakan hukum lebih tajam ke bawah dan tumpul di atas,” terangnya.

Untuk itu, melalui upacara peringatan Kemerdekaan ini, Rektor mengajak masyarakat saling mengingatkan pentingnya kebangsaan. “Upacara HUT ke-75 RI ini adalah momentum yang tepat bagi rakyat Indonesia untuk saling mengingatkan, merajut, mengikat dan meneguhkan semangat kebangsaan agar bangsa Indonesia menjadi besar,” terangnya.

Upacara diikuti kurang lebih 100 orang peserta yang berasal dari sekolah dan lembaga pendidikan dalam naungan  Yayasan Airlangga, antara lain SMP Plus Airlangga, SMK Kesehatan Airlangga, SMK Airlangga Balikpapan, SMK Airlangga Samarinda, dan Universitas Mulia, baik dari kantor Balikpapan maupun kantor Samarinda.

Sementara itu, Kepala SMK Airlangga Saeful SPd, ketika ditanya media ini mengatakan bahwa ia berharap momentum Peringatan Detik-detik Proklamasi dapat dilakukan untuk tahun-tahun berikutnya. “Suasananya sangat khidmat karena walaupun kita dalam pembatasan sosial (akibat Covid-19), tapi dengan disiplin protokol kesehatan, kita mampu membuat moment yang sakral pengibaran bendera merah putih dan para petugas upacara sukses semua mengembang tugasnya dengan baik sehingga terasa khusyu,” tuturnya usai mengikuti kegiatan di Universitas Mulia.

“Kami dari Samarinda bertujuh, berangkat dari pukul 5.15 Wita sampai sini tadi pukul 7.15 Wita. Dua jam perjalanan lewat tol,” tutur Ir Riyayatsyah, Kepala Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Samarinda. Ia sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan sampai selesai. “Sore ini Insyaallah langsung ke Samarinda,” ungkapnya.

“Pesan saya, kebersamaan selalu dibina agar keakraban membuat UM tambah maju. Terus terang, peringatan  HUT RI ini sangat berani dan bersemangat mengingat ada edaran Gubernur semua pelaksanaan upacara dilakukan secara virtual, tentu ada alasan kuat pak Rektor untuk melakukan upacara tersebut secara tatap muka,” pungkas Pak Yayat. (SA/PSI)