Penuh Percaya Diri, Mahasiswa PG PAUD Tampilkan Gerak dan Lagu hingga Mendongeng
UM– Guna meningkatkan rasa percaya diri para mahasiswa, serta mengaplikasikan teori yang telah didapat, Program Studi (Prodi) S1 PG PAUD menggelar kegiatan Mendongeng serta Gerak dan Lagu pada Jumat, (11/12).
Acara yang dipusatkan di Hall Kampus Cheng Ho itu diikuti para mahasiswa dari semester satu dan tiga. Tampil dengan kostum yang lucu dan menggemaskan mereka membawakan beragam hasil karya masing-masing.
Bukan hanya sekedar tampil di atas panggung, penampilan para mahasiswa itu pun dinilai oleh praktisi dosen tamu yakni Ketua IGTKI Kota Balikpapan Sulasih, S.Pd dan Pengurus IGTKI Kota Balikpapan Agus Sarini, S.Pd.
Selain dihadiri dosen tamu, acara itu juga turut diikuti oleh Dekan FHK Vidy, S,S.M.Si. serta dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Mundzir.S.Kom.MT.
Dipimpin langsung oleh Dosen Pengampu Lisda Hani Gustina S.Ag M.Pd, acara itu merupakan program dari mata kuliah Metode Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini (AUD) serta Metode Pengembangan Fisik Motorik AUD.
Lisda Hani Gustina mengatakan, tujuan digelarnya acara tersebut adalah untuk mengaplikasikan teori yang telah didapat oleh para mahasiswa untuk bisa direalisasikan dalam bentuk karya. Dimana, katanya, mendongeng merupakan salah satu metode pengembangan bahasa AUD sedangkan gerak dan lagu adalah salah satu metode dalam pengembangan fisik motorik anak usia dini.
Sementara itu, Kaprodi PG PAUD Universitas Mulia, Baldwine Honest, M.Pd menuturkan, biasanya mahasiswa hanya melakukan praktek di dalam kelas, namun kali ini dibuat beda dengan dihadiri oleh praktisi atau dosen tamu yang berpengalaman, agar mahasiswa dan dosen mendapatkan masukan dari praktisi lain. Sekaligus melatih para mahasiswa untuk lebih percaya diri.
“Jadi penampilan mereka ini merupakan praktek dari dua mata kuliah. Pertama mata kuliah meode pengembangan bahasa AUD yang dilakukan oleh mahasiswa semester satu angkatan 2020 yang tempil mendongeng. Karena untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak, seorang guru harus bisa mendongeng,” katanya.
“Yang kedua adalah mata kuliah metode pengembangan fisik motorik AUD yang dilakukan mahasiswa semester tiga. Karena fisik motorik maka mereka harus bisa menciptakan sebuah gerak dan lagu untuk murid-murid. Jadi mereka menampilkan gerak dan lagu yang memang hasil ciptaan mereka sendiri,” tambahnya.
Ia menjelaskan, dalam penampilan itu, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok. “Untuk semester satu dibagi menjadi lima kelompok mendongeng, kemudian untuk semester tiga dibagi menjadi empat kelompok gerak dan lagu,” jelasnya.
Penampilan mereka pun, sebut Honest, langsung dinilai oleh para dosen tamu. “Jadi para praktisi yang memang kita undang ini turut memberi masukan kepada mahasiswa, mulai dari gerakan hingga kostum yang katanya harus dapat disesuaikan untuk anak-anak. Karena ini diciptakan untuk dapat diajarkan ke anak-anak,” ujarnya.
Rencananya, lanjut Honest, tahun depan pihaknya akan membuat pentas seni. Dimana dalam acara itu, mahasiswa akan menapilkan beragam seni yang sudah diciptakan. “Bisa saja mulai dari operet dengan lagu dan gerak hasil karya cipta mereka sendiri,” katanya.
Selain itu juga akan ada pentas karya. “Jadi akan kita buat pentas karya seni. Kan para mahasiswa ini sudah membuat alat permainan edukatif dan alat peraga edukatif maka kita akan coba pamerkan hasil karya tersebut. Karena kita ingin menunjukkan bahwa mahasiswa PG Paud UM telah menciptakan banyak hasil karya yang mungkin nantinya juga bisa didigunakan di lembaga yang lain. Mulai dari tari, lagu-lagu hingga seni rupa, seperti finger painting, serta kolase,” sebutnya.
“Mungkin juga bisa kita masukan unsur entrepreneurnya, dimana hasil karya mahasiswa ini dapat dijual,” tambahnya.
Dirinya pun sangat bangga atas penampilan para mahasiswa tersebut. Ia melihat para mahasiswa dapat tampil percaya diri apalagi acara tersebut juga diapresiasi oleh pihak luar. “Sesuai dengan yang kami harapkan, bahwa materi yang sudah mereka terima telah dapat dipahami. Karena kalau mereka sudah paham teorinya maka mereka juga paham prakteknya. Yang terpenting dari teori yang sudah diberikan mereka dapat berinovasi menciptakan karya yang baru terus menerus dan hasil karya tersebut tidak keluar dari teori,” terangnya.
Ia pun berharap, nantinya mahasiswa PG PAUD Universitas Mulia dapat benar-benar menjadi tenaga pendidik yang bukan hanya dapat mengajar para murid-muridnya, tetapi juga dapat kreatif, berinovasi dan selalu dapat mengikuti perkembangan. (mra)