Universitas Mulia Menggelar Kuliah Umum “Menuju Kampus Global Berbasis Technopreneur”
Humas UM, 6 November 2024 — Universitas Mulia kembali mengukuhkan komitmennya sebagai kampus technopreneur dengan mengadakan kuliah umum bertajuk “Menuju Kampus Global Berbasis Technopreneur.” Acara yang berlangsung di Ballroom Cheng Ho, Universitas Mulia, ini menghadirkan Prof. Dr. Cecep Darmawan, M.Si., M.H., guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung sebagai narasumber utama. Kuliah umum ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, dan tamu undangan yang antusias untuk menyimak materi dari seorang pakar pendidikan yang dikenal luas sebagai tokoh technopreneur dan sosial politik.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., menyambut hangat kehadiran Prof. Cecep dan mengenalkannya sebagai “selebriti” dari UPI Bandung, mengingat peran beliau yang kerap menjadi narasumber di program-program televisi nasional seperti Metro TV. Dr. Ahsin juga menyampaikan perkembangan Universitas Mulia, yang meskipun baru berusia enam tahun, telah memiliki sekitar 3.000 mahasiswa dan 130 dosen dengan banyak inovasi yang dihasilkan. “Visi Universitas Mulia adalah menjadi perguruan tinggi berbasis technopreneur di tingkat global pada tahun 2045,” jelas Dr. Ahsin dalam sambutannya. “Dengan adanya kuliah umum ini, kami berharap mahasiswa dan dosen semakin memahami pentingnya mengasah sensitivitas terhadap isu-isu global, agar siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Pembukaan Kuliah Umum dengan Kreativitas dan Semangat
Narasumber pada kegiatan ini Prof. Dr. Cecep Darmawan, M.Si., M.H. adalah salah satu guru besar di Universitas Pendidikan Indonesia, didampingi oleh Dr. Linda Fauziyah, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Inkubator Bisnis Universitas Mulia, yang pada kesempatan ini berperan sebagai Moderator. Prof. Cecep menyampaikan bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini adalah menghasilkan lulusan yang bukan hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, paradigma perguruan tinggi harus beralih dari sekadar menghasilkan pegawai menjadi pencetak wirausaha.
“Jika perguruan tinggi hanya melahirkan pegawai, itu adalah paradigma lama. Kampus berbasis technopreneur seperti Universitas Mulia harus mengarahkan lulusannya untuk menjadi entrepreneur yang berjiwa inovasi dan berorientasi pada teknologi,” tegas Prof. Cecep.
Beliau menekankan bahwa kampus ideal di era global harus memadukan tiga paradigma, yakni *teaching university*, *research and innovation university*, dan *entrepreneur university*. Selain mengajarkan ilmu pengetahuan, perguruan tinggi juga harus menjadi pusat pengembangan riset dan inovasi yang bernilai ekonomi bagi masyarakat.
Prof. Cecep mengapresiasi Universitas Mulia yang kini telah memasukkan unsur technopreneurship ke dalam visi besarnya. Beliau juga menyarankan agar konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selama ini diterapkan, dikembangkan menjadi “Panca Dharma,” dengan menambah elemen inovasi dan publikasi sebagai pilar utama.
“Tidak mungkin dosen naik pangkat tanpa riset dan pengabdian. Inovasi adalah hasil dari riset yang dapat berdampak langsung pada masyarakat. Di Universitas Pendidikan Indonesia, dosen wajib melakukan riset dan publikasi untuk mempertahankan kualitas serta meningkatkan akreditasi kampus,” ujarnya.
Prof. Cecep berharap agar seluruh civitas akademika Universitas Mulia dapat menjadikan technopreneurship sebagai DNA kampus. Dengan demikian, mahasiswa Universitas Mulia akan memiliki pola pikir global dan kesiapan menghadapi dinamika teknologi yang terus berkembang.
Kuliah umum ditutup dengan pesan inspiratif dari Prof. Cecep yang menekankan bahwa technopreneurship bukan sekadar konsep, melainkan cara berpikir yang mengutamakan inovasi, kemandirian, dan keberanian dalam menghadapi tantangan global. Beliau berharap materi ini akan menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa Universitas Mulia untuk menjadi technopreneur handal yang mampu bersaing di panggung internasional.
Acara kuliah umum ini berlangsung meriah dan sukses, menjadi inspirasi baru bagi seluruh peserta untuk semakin menghayati peran mereka sebagai generasi muda berjiwa technopreneur di era globalisasi.
Humas UM (YMN)