UM Dorong Literasi Beasiswa Gratispol, Tim MBI Paparkan Skema PMB Khusus di Kecamatan Penajam

, ,

Penajam, 14 November 2025 — Upaya memperluas akses pendidikan tinggi bagi warga Kalimantan Timur kembali memperoleh dorongan penting. Tim Marketing, Branding dan Inovasi (MBI) Universitas Mulia melakukan sosialisasi Program Beasiswa Gratispol di Kantor Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (13/11), dengan melibatkan 19 Lurah dan 4 Kepala Desa dari seluruh wilayah Kecamatan Penajam.

Kegiatan ini menghadirkan Drs. Tatang Sertyawan dan Dr. Siti Rahmayuni sebagai pemapar utama. Mereka membahas dua isu sentral: rincian beasiswa Gratispol dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan penjelasan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Gelombang Khusus November–Desember 2025. Dalam paparannya, Tatang menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar penyampaian informasi administratif.

“Program ini bukan sekadar bantuan biaya kuliah, tetapi pintu untuk mengubah arah masa depan SDM di Penajam. Kami ingin perangkat desa mendapatkan pemahaman yang utuh sehingga mereka dapat menyampaikan informasi secara tepat kepada warganya,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang dipimpin Sekretaris Camat Penajam, Peri Tangdirerung, S.H., pihak kecamatan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Universitas Mulia. Peri menilai sosialisasi Gratispol sangat relevan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Penajam. Ia menekankan agar para-Lurah dan Kepala Desa memanfaatkan sesi tanya jawab untuk memastikan informasi yang disampaikan kepada warganya benar-benar tepat sasaran.

Tim MBI Universitas Mulia berdiskusi bersama perangkat desa dalam sesi dialog sosialisasi Program Gratispol di Kantor Kecamatan Penajam. Forum ini menjadi ruang tanya jawab untuk memastikan informasi beasiswa tersampaikan secara tepat kepada warga.

Peri juga menyoroti bahwa program Gelombang Khusus dari Universitas Mulia menawarkan pembiayaan yang sangat meringankan, hanya sebesar Rp 2,3 juta tanpa uang gedung dan tanpa biaya SKS, sehingga menjadi peluang yang realistis bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Penjelasan rinci di tingkat kelurahan dan desa diharapkan dapat mengurangi keraguan masyarakat terkait proses pendaftaran maupun mekanisme beasiswa.

Di forum tersebut, Tim MBI memaparkan bahwa keterlibatan Universitas Mulia dalam sosialisasi Gratispol tidak berhenti sebagai aktivitas promosi kampus, melainkan bagian dari peran strategis lembaga pendidikan tinggi: mendukung kebijakan publik, memperkuat pemerataan pendidikan, sekaligus mengambil posisi aktif dalam pembangunan SDM Kalimantan Timur.

Pendekatan sosialisasi yang digunakan—termasuk kerja sama dengan Ketua RT dan dialog langsung dengan perangkat kelurahan—dipilih agar informasi beasiswa tidak berhenti pada tataran formal. Strategi ini dirancang untuk memastikan program benar-benar dapat diakses oleh warga yang membutuhkan, terutama mereka yang selama ini menghadapi hambatan informasi atau keraguan terkait mekanisme pendaftaran.

Diskusi yang berlangsung hampir dua jam itu menunjukkan antusiasme tinggi dari para-Lurah dan Kepala Desa. Mereka secara terbuka menyampaikan bahwa kebutuhan peningkatan kualitas SDM di wilayah Penajam semakin mendesak, dan program seperti Gratispol membuka peluang baru bagi lulusan SMA/SMK yang ingin melanjutkan pendidikan.

Selain sesi paparan, Tim MBI juga menyerahkan spanduk informasi Gratispol dan PMB Gelombang Khusus kepada seluruh Lurah dan Kepala Desa untuk dipasang di masing-masing wilayah. Spanduk ini diharapkan menjadi titik awal penyebaran informasi lanjutan hingga tingkat keluarga.

Salah satu peserta dari daerah pesisir menyampaikan bahwa informasi seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. “Selama ini banyak anak muda ingin kuliah, tetapi prosesnya terasa rumit atau mereka tidak tahu harus mulai dari mana. Sosialisasi langsung seperti ini jauh lebih meyakinkan,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan diskusi kelompok kecil, di mana perangkat desa dan Tim UM duduk satu meja membahas tindak lanjut berupa pendampingan informasi dan pemetaan calon penerima beasiswa di tiap kelurahan dan desa.

Perwakilan Tim MBI Universitas Mulia menyerahkan spanduk informasi Gratispol dan PMB Gelombang Khusus kepada para Lurah dan Kepala Desa se-Kecamatan Penajam sebagai bahan sosialisasi lanjutan di wilayah masing-masing.

Di bagian akhir pertemuan, Ketua Rombongan MBI, Drs. Tatang Setyawan, kembali menegaskan bahwa Program PMB Gelombang Khusus ini hanya berlaku pada periode pendaftaran November hingga Desember 2025, sehingga perangkat desa diharapkan segera melakukan sosialisasi lanjutan agar calon pendaftar tidak melewati batas waktu tersebut.

Universitas Mulia melalui Tim MBI mengambil langkah operasional yang terukur dan berbasis kebutuhan lapangan: masuk langsung ke struktur pemerintahan desa, kelurahan, hingga RT—titik-titik di mana informasi pendidikan kerap terputus. Pendekatan ini memastikan sosialisasi Gratispol tidak berhenti pada level kebijakan, tetapi benar-benar membuka akses kuliah bagi warga Kaltim dari berbagai latar sosial, termasuk mereka yang sebelumnya tidak memiliki keunggulan akses informasi. (YMN)