Kreativitas Media Kreatif UM Raih Validasi Nasional di Anugerah Humas Diktisaintek 2025
Balikpapan, 23 September 2025 – Keberhasilan Universitas Mulia (UM) melangkah ke tahap kedua Anugerah Humas Diktisaintek 2025 tidak lepas dari peran Media Kreatif yang selama ini konsisten mengelola konten di berbagai platform digital. Kepala Media Kreatif UM, Hasnawi, berbagi pandangan mengenai proses kerja timnya dalam mendukung kinerja Humas universitas.
Menurut Hasnawi, Media Kreatif berfungsi menerjemahkan strategi humas menjadi konten yang bercerita sekaligus menyesuaikan diri dengan karakter audiens. “Media kreatif berhasil menerjemahkan strategi humas menjadi konten yang bercerita serta menyesuaikan dengan audiens di berbagai platform yang pastinya tidak terlepas dari tujuan utama yaitu membangun citra profesional yang memberikan dampak nyata,” ujarnya.
Dalam menjaga konsistensi, tim Media Kreatif menerapkan prinsip satu sumber, beragam konten. Website kampus dijadikan rujukan utama, sementara Instagram dan TikTok menampilkan sisi humanis dengan pendekatan visual yang lebih menarik. “Website adalah sumber informasi yang lengkap di Universitas Mulia dan Instagram serta TikTok Media Kreatif berusaha menampilkan sisi humanis dan visual yang menarik. Sumber informasinya sama, tapi kemasannya berbeda,” jelasnya.
Proses kreatif tim juga berjalan dengan metodologi SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) agar setiap strategi terarah dan terukur. “Selama ini kami mencoba menerapkan metodologi SMART untuk memastikan setiap strategi lebih terarah dan efektif,” tutur Hasnawi.
Meski demikian, tantangan tetap hadir, terutama dalam menjaga konsistensi di tengah perubahan tren yang begitu cepat. Ia menyebut ada dua pendekatan yang dilakukan tim. “Sebisa mungkin kami menerapkan sistem kerja yang efisien dengan template dan kalender konten yang telah disiapkan. Selain itu, kami terus melakukan peningkatan kemampuan tim,” ungkapnya.
Hasnawi menilai kontribusi Media Kreatif terhadap citra kampus cukup signifikan. Konten yang dihasilkan tidak lagi sebatas menampilkan gedung, tetapi juga menghadirkan cerita, prestasi, serta keseharian sivitas akademika. “Media kreatif telah memanusiakan brand Universitas Mulia. Saat ini konten tidak lagi hanya menunjukkan gedung, tapi cerita dan prestasi serta keseharian orang-orang di dalamnya. Sebagai kampus yang dinamis dan inovatif baik di luar maupun di dalam,” katanya.

Di balik layar, Nadya bersama tim Media Kreatif UM berkreasi menghadirkan konten IG dan TikTok yang selalu segar dan bermakna.
Terkait keberhasilan UM masuk dalam daftar perguruan tinggi terpilih di ajang nasional ini, Hasnawi mengaku bangga sekaligus bersyukur. “Bangga atas kerja keras dan kreativitas tim, dan bersyukur karena pada akhirnya apa yang dilakukan mendapatkan pengakuan secara nasional. Ini validasi bahwa apa yang dilakukan untuk membangun citra Universitas Mulia berada di jalur yang tepat serta menjadi dorongan motivasi untuk terus lebih baik,” ucapnya.
Dari pengalaman mengikuti ajang ini, ia menekankan pentingnya data dan keberanian bereksperimen. “Pelajaran penting yang bisa diambil adalah pentingnya data serta keberanian dalam bereksperimen. Kreativitas yang hebat harus bisa dibuktikan dengan data, dan tidak boleh takut mencoba hal-hal baru setiap saat untuk menjadi lebih baik ke depannya,” jelasnya.
Menutup wawancara, Hasnawi menyampaikan arah pengembangan Media Kreatif Universitas Mulia. “Ke depan kami akan terus meningkatkan interaktif, kolaboratif, dan berbasis komunitas. Kami ingin menciptakan konten yang lebih banyak melibatkan audiens, mahasiswa, alumni, serta industri, dan mendorong setiap yang terlibat untuk sama-sama ikut berbagi cerita tentang Universitas Mulia,” pungkasnya. (YMN)