Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi UM Tegaskan MKWK Harus Inklusif, Berproyek, dan Bermakna
Humas Universitas Mulia, 30 Juli 2025 – Matakuliah Wajib Kurikulum (MKWK) tidak lagi hanya menjadi wahana penyampaian materi normatif, tetapi harus ditransformasi menjadi arena pendidikan karakter berbasis proyek dan kolaborasi. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi Universitas Mulia, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., dalam sesi pembukaan workshop integrasi OBE, PBL, dan Design Thinking dalam MKWK yang digelar pada Rabu, 30 Juli 2025 di Ruang Townhall Midtown Express Hotel, Balikpapan.
Dalam paparannya, Wisnu menekankan bahwa MKWK bukan sekadar keharusan administratif dalam kurikulum perguruan tinggi. Sebaliknya, ia adalah fondasi ideologis, etis, dan komunikatif yang harus ditanamkan dengan pendekatan yang relevan dengan konteks zaman. “Substansi kajian MKWK perlu dikembangkan oleh dosen, dengan menggali isu-isu kontemporer seperti kearifan lokal, radikalisme, kesadaran pajak, hingga kesetiaan pada ideologi bangsa,” tegasnya.

Seluruh peserta workshop berdiri menyanyikan Mars Universitas Mulia dalam suasana khidmat saat seremonial pembukaan kegiatan di Ruang Townhall Midtown Express Hotel, Rabu (30/7/2025).
Lebih lanjut, Wisnu menyampaikan bahwa Universitas Mulia telah menata ulang strategi pembelajaran melalui penerapan Outcome-Based Education (OBE) dan Project-Based Learning (PBL). Siklus OBE, menurutnya, mengharuskan penyesuaian materi, metode, asesmen, dan evaluasi berbasis capaian. PBL diposisikan bukan sekadar metode, melainkan filosofi pembelajaran yang menuntut keaktifan, orisinalitas, kolaborasi, dan refleksi mahasiswa.
“Mahasiswa tidak cukup diajarkan teori toleransi, tapi harus menciptakan proyek yang menyuarakan nilai toleransi itu dalam bentuk kreatif dan berdampak,” ujarnya. Ia mencontohkan produk pembelajaran seperti video refleksi, infografis nilai Pancasila, hingga kampanye media sosial tentang kebhinekaan sebagai bentuk konkret integrasi nilai dan proyek.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Sistem Informasi, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., menyampaikan materi pembuka yang memetakan arah kebijakan pengembangan MKWK di Universitas Mulia.
Selain MKWK yang terdiri dari matakuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia, Wisnu juga menekankan pentingnya penguatan pada Mata Kuliah Universitas seperti Pendidikan Anti Korupsi, Technopreneurship, Bahasa Inggris Bisnis, serta Kuliah Kerja Nyata dan Skripsi yang mendukung praktik nilai di lapangan.

Sesi doa bersama pembukaan workshop berlangsung dalam suasana tenang dan penuh kekhusyukan.
Tak kalah strategis, Wisnu memperkenalkan pentingnya literasi terhadap Generative Artificial Intelligence (GenAI) dalam ekosistem pendidikan tinggi. Menurutnya, GenAI dapat menjadi alat yang memberdayakan atau merusak, tergantung pada cara institusi dan individu mengelolanya. “Universitas harus memandu pemanfaatan GenAI secara etis dan bertanggung jawab, menjaga integritas akademik tanpa menutup peluang inovasi,” tandasnya.
Materi yang disampaikan Wakil Rektor Akademik dan Sistem Informasi ini menjadi landasan penting dalam diskusi-diskusi lanjutan para dosen pengampu MKWK selama workshop berlangsung. Mereka tidak hanya menyusun RPS atau RPL, tetapi juga ditantang untuk menyematkan nilai, menyusun skenario proyek, dan merancang asesmen yang kontekstual, kolaboratif, dan inklusif.
Humas UM (YMN)