UMEDIA(Universitas Mulia Media)

Universitas Mulia menggelar sidang  terbuka Wisuda Ke- 1 (Satu) tahun Akademik 2018/2019.

Sebanyak 253 Mahasiswa Universitas Mulia yang diwisudakan kali ini. Prodi D3 Adminstrasi Perkantoran (7 Mahasiswa),D3 Manajemen Industri (7), D3 Sistem Informasi PSDKU (2 ), S1 Sistem Informasi PSDKU (34), S1 Informatika (157), dan D3 Sistem Informasi (43).

Rektor UM Agung Sakti Pribadi, SH,MH. dalam sambutannya menjelaskan- Sebanyak 44% lulusan Universitas Mulia telah bekerja, tentu hal baik dengan melihat data pengangguran Kaltim dan nasional berkat dengan lulusan dari Universitas Mulia.

Acara ini dihadiri oleh Kapolda Kaltim, Kapolres Balikpapan, Walikota Balikpapan,  Mitra Kerja Universitas Mulia, Ketua Yayasan Airlangga, LLDIKTI Wilayah 11.

Wisuda kali ini sangat-sangat berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya, sebelum 3 (Tiga) Perguruan Tinggi yang melebur menjadi 1 (satu) menjadi Universitas Mulia. Yang mana Wisuda yang ke- 1 satu ini Universitas Mulia menghadirkan tamu istimewa yang dipilih untuk menjadi orator untuk memberikan orasi ilmiah kepada Wisudawan/Wisudawati yakni Prof. Dr.( H.C.) Dahlan Iskan.

Dalam Orasinya yang bertemakan “Implementasi industri 4.0 di Korporasi” ia memaparkan , sebenarnya beliau juga belum yakin akan bisa datang, namun menyanggupi untuk hadir ke Acara ini. Rupanya Mantan Menteri BUMN yang terkenal dengan segudang prestasinya itu sedang berada di Inggris, dan setelah itu masih harus mengunjungi dua kota di Tiongkok, Xinjiang dan Guangzhou.

Pertama, di Inggris ada proyek pembangkit listrik yang dikerjakan oleh Tiongkok. Artinya teknologi Asia diterapkan di Eropa. Berikutnya, Xinjiang. Daerah yang luas, sangat tandus, tapi punya banyak batubara. Masalahnya di ongkos transportasi. Dengan jauhnya jarak ke Shanghai, maka biaya angkut lebih mahal dari harga batubara. Maka, yang dilakukan Tiongkok adalah membangun pembangkit listrik besar di Xinjiang. Problem berikutnya adalah distribusi listrik. Jika menggunakan cara standar tidak akan efektif, arus akan melemah di perjalanan. Solusinya adalah membangun converter untuk mengkonversi listrik AC ke DC. Arus DC jauh lebih efektif dan aman ketika didistribusikan untuk jarak sangat jauh. Kisah di Xinjiang menunjukkan betapa ilmu pengetahuan selalu mampu memberikan solusi terhadap semua permasalahan hidup.

Berikutnya tentang Guangzhou beliau selalu kesulitan membayar taksi, karena sopir taksi tidak pernah membawa uang untuk kembalian. Semua transaksi berlangsung elektronik. Sementara di Jepang, yang dulunya terdepan dalam teknologi, umumnya masih manual. Di Inggris, mobil sewaan umumnya transmisi manual, sulit cari yang matic.

Perang dagang Amerika-Tiongkok ternyata membawa berkah luar biasa bagi industri di Tiongkok. Karena tidak bisa lagi impor microchip dari Amerika, maka industri microchip dalam negeri tumbuh luar biasa.

Maka, arah teknnologi masih akan seperti angin yang tak tentu. Siapapun, negara manapun, punya peluang yang sama untuk leading. Peran dan posisi negara-negara yang dulu kuat, sudah tidak menjamin lagi.

Setelah melakukan Orasi Ilmiah dilanjutkan pemberian cendera mata kepada Prof. Dr. Dahlan Iskan dan kepada Walikota Balikpapan.

Segenap Civitas Akademika Universitas Mulia mengucapkan Selamat&Sukses kepada Wisudawan&Wisudawati Pertama Bagi Universitas Mulia.