Pada usianya yang tak lagi muda. Rektor Universitas Mulia Agung Sakti Pribadi SH MH terus bercita-cita membangun sistem pendidikan yang berbasiskan IT di Kaltim, khususnya Balikpapan. Targetnya dengan melibatkan seluruh anak muda yang dinilai memiliki potensi besar untuk membangun kota agar lebih maju.
Tepatnya 31 Maret, Agung genap berusia 56 tahun. Dalam momen tersebut, manajemen Kaltim Post yang dipimpin Manager Iklan Group Kaltim Post Devi Alamsyah turut hadir dan berdiskusi terkait perkembangan dunia IT yang dianggap menjadi perhatian dunia pada era revolusi Industri 4.0 saat ini.
Agung mengatakan, pada zaman sekarang peran generasi muda sangat diutamakan untuk pembangunan daerah. Tentu harus didukung dengan skill dan kompetensi yang dimiliki. Untuk menjawab tantangan tersebut, Universitas Mulia adalah solusinya. Universitas ini satu-satunya di Kaltim yang seluruh program studinya menggunakan sistem IT. “Sistem IT itu sangat memudahkan, tapi bagaimana supaya IT itu memudahkan, yah harus belajar dulu,” ucapnya.
Dalam diskusi ringan tersebut, Agung juga sedikit membahas tentang sistem kemudahan berbasis online, namun sangat berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Yakni, yang sedang populer dengan sebutan financial technology singkatan dari fintech.
Fintech sangat populer di kalangan media atau mereka yang aktif di bidang teknologi. Fintech merupakan penggabungan antara teknologi dan sistem keuangan. Sistem ini lebih mudah diakses masyarakat melalui smartphone. Di dalamnya, banyak produk yang ditawarkan salah satunya pinjaman uang dengan cepat.
Tapi masalahnya dampak negatif yang ditimbulkan yaitu, pinjaman dengan bunga yang tinggi membuat sistem ini sangat membebankan pengguna jasa tersebut.
“Nah jika mereka kesulitan membayar harus ada mekanisme yang mengaturnya. Intinya, bunga itu berlebihan. Kalau ada, si pembuat fintech harusnya ditindak,” ujarnya.
Dalam konteks ini, siapa yang akan bergerak terlebih dahulu? Kepolisian, OJK, atau Kominfo. Inilah salah satu peran dan tugas Universitas Mulia sebagai akademisi yang berbasis IT. Universitas saat ini memiliki program studi hukum yang difokuskan dengan cyber law, tentu berkaitan dengan hal tersebut.
“Jadi ini salah satu perhatian kami ke depan sebagai universitas berbasis IT dan mencarikan solusinya. Karena persoalan ini banyak terjadi di masyarakat. Tentu didukung dengan pihak pemerintah dalam hal ini kepolisian, OJK, dan Kominfo. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar sarasehan dan salah satu pembahasannya tentang fintech,” tutupnya.

Sumber: Kaltim Post (2/4/2019