Alat Kontrol Penyiram Tanaman Berbasis IoT bentuk PKM Mahasiswa UM dimanfaatkan Petani Lokal
Humas UM- Mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan berhasil menunjukkan dedikasi mereka terhadap pengabdian masyarakat dengan menciptakan sebuah inovasi teknologi berupa alat kontrol penyiram tanaman berbasis Internet of Things (IoT) yang didampingi oleh Dosen Pengampu mata Kuliah Bapak Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom sekaligus Kepala Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer pada senin (31/09/2024), bertempat di Batakan , Kecamatan Balikpapan Timur, Kalimantan Timur. Inovasi ini merupakan bagian dari proyek akhir mata kuliah IoT yang diajarkan oleh Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom.. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat, khususnya petani, dalam mengelola penyiraman tanaman secara efisien dan otomatis.
Alat penyiram tanaman ini bekerja dengan memantau kelembapan tanah dan secara otomatis mengontrol pompa air yang digunakan untuk menyiram tanaman. Dengan integrasi teknologi IoT, alat ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan memantau kondisi tanaman melalui aplikasi smartphone. Hal ini memberikan kemudahan bagi petani atau pemilik kebun dalam mengelola kebutuhan air tanaman tanpa harus hadir di lokasi kebun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di kebun milik Bapak Yosep, seorang petani lokal yang menyambut baik kehadiran alat tersebut. Bapak Yosep mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa Universitas Mulia atas inovasi yang telah dibuat. “Dengan adanya alat ini, sangat membantu kami dalam menyiram tanaman. Sekarang waktunya lebih cepat, dan kami tidak perlu repot-repot setiap hari menyiram secara manual,” ujarnya.
Alat penyiram tanaman berbasis IoT ini juga memiliki kemampuan monitoring yang lebih akurat. Dengan sensor yang terhubung langsung ke aplikasi, pengguna dapat memantau kelembapan tanah secara real-time dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk menyiram. Ini memungkinkan penggunaan air yang lebih efisien, sehingga tidak hanya memudahkan pekerjaan petani, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan. Menurut Muhammad Safi’i, S.Kom., M.Kom., inovasi ini menjadi salah satu contoh nyata penerapan teknologi IoT dalam sektor pertanian. “Teknologi IoT memberikan solusi yang praktis untuk masalah sehari-hari, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya seperti air. Dengan alat ini, diharapkan petani dapat lebih fokus pada produktivitas tanaman tanpa harus khawatir soal irigasi,” jelasnya.Mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini merasa bangga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Mereka berharap inovasi ini dapat diadopsi oleh lebih banyak petani di wilayah Balikpapan dan sekitarnya. “Kami senang karena alat ini mendapat respons positif dari masyarakat. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi,” kata salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencerminkan komitmen mahasiswa Universitas Mulia Balikpapan dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus untuk memberikan dampak nyata di masyarakat. Alat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk efisiensi dalam sistem irigasi serta mendukung peningkatan hasil pertanian di masa depan.
Humas UM- WN