Tag Archive for: PEKERTI

Perwakilan Dosen setiap Fakultas menerima Sertifikat PEKERTI, yang diserahkan langsung oleh Wakil Rektor II Wsinu Hera Pamungkas, S.T.P, M.Eng di Hall Chang Ho, Jumat (9/12). Foto: Wisnu Hera

UM – Sebanyak 22 orang dosen menerima Sertifikat PEKERTI atau Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional yang diselenggarakan Universitas Mulia bekerja sama dengan Universitas Mulawarman. Sertifikat diserahkan oleh Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, bertempat di Hall Cheng Ho, Jumat (9/12).

“Selamat kami ucapkan kepada Bapak/Ibu penerima sertifikat PEKERTI dan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu hingga diterimanya sertifikat kepada para dosen,” tutur Wisnu Hera singkat.

Lantaran tidak semua dosen hadir pada serah terima ini, maka penyerahan Sertifikat PEKERTI diberikan kepada dosen secara simbolis kepada setiap perwakilan Fakultas. Dari Fakultas Ilmu Komputer, sertifikat diwakilkan M. Safii. Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis oleh Nandha Muvano dan Lisda Hani Gustina dari Fakultas Humaniora Kesehatan.

Pelatihan PEKERTI ini merupakan pelatihan yang ditujukan bagi tenaga pengajar untuk mempersiapkan program pembelajaran sehingga memiliki keterampilan mengajar dan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar.

Pelatihan PEKERTI memiliki arti penting bagi peran dosen dalam pengembangan profesionalismenya mengingat kurikulum yang ditetapkan oleh DIKTI sejalan dengan amanat UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Beban Kerja Dosen atau BKD meliputi kegiatan pokok antara lain dosen harus melakukan perencanaan, pelaksanaan proses, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian.

Selain itu, dosen juga mendapatkan tugas tambahan serta melakukan kewajiban untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Pelatihan PEKERTI saat ini menjadi salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan Asisten Ahli Madya/Asisten Ahli bagi dosen pemula. Mengikuti Pelatihan PEKERTI merupakan jalan awal bagi dosen meniti karier dosen profesional.

Beberapa langkah untuk menjadi dosen profesional antara lain harus memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), memiliki Jabatan Fungsional, memiliki Pangkat/Golongan Ruang atau SK Inpassing, memenuhi BKD selama 2 tahun, memiliki Sertifikat PEKERTI dan AA (Ancangan Aplikasi), memenuhi Passing Grade TKBI, memenuhi Passing Grade TKDA, dan memiliki masa kerja minimal 2 tahun.

“Kepada Bapak/Ibu yang ingin mengambil sertifikatnya dapat menghubungi Bapak Ahmad,” tutup Wisnu Hera.

(SA/Puskomjar)

UM – Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi berakhir sukses dan ditutup resmi pada Jumat (6/8). Prof. Lambang Subagiyo, Kepala LP3M Universitas Mulawarman berpesan kepada para dosen perlu mengevaluasi diri sejauh mana persiapan pembelajaran dan instrumen pembelajaran serta mengeksplorasi kegiatan di lapangan nanti.

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang dalam hal ini berhalangan hadir dan diwakili Wakil Rektor Bidang Ketenagaan dan Keuangan Wisnu Hera Pamungkas, S.TP., M.Eng. mengucapkan terima kasih kepada Prof. Lambang Subagiyo bersama seluruh narasumber, panitia, dan seluruh peserta yang telah melaksanakan pelatihan selama lima hari penuh dengan baik dan lancar.

“Suasana kampus UM di beberapa hari ini sepi, setelah saya intip di masing-masing ruangan pada duduk manis di depan laptop. Suasana itu pada serius sambil terdengar tertawa, mungkin sedang dibencandain Dr. Sudarman,” kata Wisnu sambil tersenyum. Ia mengaku pernah mengikuti pelatihan Pekerti 2018 di STIE Madani Balikpapan.

Ia secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulawarman, juga kepada peserta dari perguruan tinggi lainnya yang turut berpartisipasi dalam pelatihan Pekerti. Ia menyebutkan beberapa peserta dari AMIK Putra Buana Indonesia, Universitas Islam Al Azhar, SPI Awang Long Samarinda, Universitas Makassar, Universitas Malikul Saleh, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Tridharma dan perguruan tinggi lainnya.

“Semoga apa yang sudah disampaikan dalam pelatihan ini tidak menguap. Apalagi ada banyak PR dari Prof. Lambang yang lumayan banyak,” tuturnya sembari mengisahkan pengalaman sebelumnya mengikuti pelatihan Pekerti. Wisnu berharap kerjasama terus dikembangkan di berbagai bidang.

Terkait dengan pelatihan, Prof. Lambang memberikan pesan dan mengingatkan kepada seluruh peserta untuk menerapkan hasil mengikuti pelatihan Pekerti di lapangan nantinya.

“Sejauh mana instrumen yang perlu kita siapkan untuk kebutuhan belajar mengajar kita, ini yang perlu kita evaluasi sehingga kita terus meningkatkan kompetensinya, meningkatkan apa yang bisa kita lakukan sesuai dengan yang kita sepakati dalam 5 hari pelatihan kemarin,” tutur Prof. Lambang saat menutup pelatihan, Jumat (6/8).

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Prof. Lambang Subagiyo narasumber Pelatihan PEKERTI. Foto: Tangkapan layar

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Penutupan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTI kerjasama Universitas Mulia dengan Universitas Mulawaraman, Jumat (6/8). Foto: Dok. PSI

Prof. Lambang menerangkan bahwa beberapa kesekapatan yang telah dicapai dalam pelatihan tersebut antara lain mengubah paradigma pembelajaran berbasis OBE (Outcome Based Education).

“Konsekuensinya adalah instrumen kita bangun dengan baik, prosesnya OBE, semuanya OBE, pasti lulusannya baik, dan kita evaluasi setiap saat,” tuturnya.

Menurutnya, beberapa narasumber telah memaparkan dengan baik materi yang diberikan kepada seluruh peserta. “Kemudian dilanjutkan oleh Pak Dr. Bachtiar bagaimana kita menyiapkan perkuliahan itu dengan kontrak sehingga kita dan mahasiswa punya perjanjian tentang capaian yang harus kita lakukan, bagaimana menyusun analisis kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan” ungkapnya.

“Kemudian dilanjutkan Bu Isna menyusun RPP sesuai dengan kebutuhan, mulai dari awal sampai kegiatan evaluasinya,” tuturnya. Dilanjutkan lagi dengan narasumber yang lain yang memberikan paparan dan penjelasan bagaimana menyiapkan instrumen pembelajaran dengan baik.

Bagi tim narasumber Pekerti, lanjut Prof. Lambang, menunjukkan tidak ada satupun yang ditinggalkan untuk disampaikan kepada seluruh peserta pelatihan. “Sehingga (harapannya) ke depan menjadi lebih baik karena orientasi kita adalah menghasilkan lulusan yang kompetitif di zamannya, kompetitif di lingkungannya, kompetitif di lingkungan global,” ungkapnya.

Baginya, Universitas Mulia tentu memiliki tujuan yang mulia untuk meningkatkan kompetensi dosen dan lulusannya. “Dengan meluluskan sejumlah dosennya (dalam pelatihan) yang didominasi oleh dosen-dosen muda, bersama dengan peserta dari perguruan tinggi lain yang juga masih muda, selama lima hari, setiap kelas aromanya Pekerti, mudah-mudahan nanti setiap kelas itu terinspirasi terus dalam menyiapkan belajar mengajar maupun menyiapkan instrumen,” tuturnya.

Prof. Lambang berharap pelatihan akan membuahkan hasil yang diharapkan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Universitas Mulia dan berharap kerjasama terus berlanjut. “Banyak event pengembangan diri yang perlu kita tingkatkan, kerjasama belajar, saling memberi informasi apabila ada yang perlu kita informasikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa awalnya pelatihan diikuti 50 orang. Namun dalam perjalanannya masih terdapat peserta yang ingin mengikuti pelatihan sehingga peserta bertambah menjadi 54 orang.

“Selebihnya, panitia dengan berat hati menutup pendaftaran mengingat pelatihan telah berjalan agar pelatihan berjalan efektif,” tutur Richki Hardi.

Pelatihan Pekerti, lanjut Richki, cukup berbeda dibanding pelatihan-pelatihan yang lain mengingat pelaksanaannya secara kontinyu berjalan selama 5 hari penuh. “Setiap saya membuka ruangan dosen, itu pada mengikuti pelatihan. Suasananya seperti dulu, hening, serius,” tutur Richki.

Istia Budi, S.T., M.M. salah satu dosen peserta pelatihan mengungkapkan rasa senangnya berhasil menyelesaikan pelatihan dengan baik. Secara khusus ia mengucapkan terima kasih kepada para mentor dan panitia penyelenggara Universitas Mulia bahwa acara pelatihan PEKERTI berjalan dengan baik.

“Selama 5 hari kami banyak belajar berbagai kisi-kisi dalam menyusun RPS, dan optimalisasi tugas Dosen. Contoh-contoh yang diberikan membantu kami ke depannya dalam menyusun dan memahami RPS yang benar dalam proses pembelajaran,” tutur Istia Budi.

“Kami berharap setelah pelatihan ini untuk proses bimbingan bisa berjalan lancar, karena kami yakin para mentor yang jadwalnya padat untuk berbagai kegiatan yang dijalani oleh Mentor,” harapnya.

Semoga semua peserta bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan mendapatkan sertifikat PEKERTI seperti yang diharapkan.

(SA/PSI)

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

UM – Universitas Mulia bekerjasama dengan Universitas Mulawarman menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional atau PEKERTi yang diikuti puluhan dosen dari beberapa perguruan tinggi. Pelatihan digelar daring dengan aplikasi Zoom Meeting selama 5 hari yang dibuka hari ini, Senin (2/8).

Rektor Universitas Mulia Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. yang pada kesempatan ini diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik Yusuf Wibisono, S.E., M.T.I. mengatakan bahwa Rektor mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan di tengah suasana pandemi dengan baik. “Mudah-mudahan pelatihan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Yusuf Wibisono menekankan tujuan diselenggarakannya pelatihan adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. “Jadi kalau kualitas keilmuan, kami percaya semua dosen telah memiliki, minimal telah menyelesaikan pendidikan S2, tetapi belum tentu mampu atau memiliki kualitas dalam pengajaran,” tuturnya.

Dalam pelatihan ini, lanjutnya, peserta akan belajar banyak tentang bagaimana mempersiapkan pengajaran dengan baik. “Hal-hal kecil yang bisa kita bayangkan adalah ketika mengajar belum tentu mempersiapkan dengan baik dalam 16 kali pertemuan, dimana kita merangkai bahan-bahan pengajaran itu menjadi satu kesatuan, bagaimana itu kemudian disampaikan kepada mahasiswa,” tuturnya.

Kepala Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengawali laporan kegiatan sebelum acara dimulai. “Pelatihan ini diikuti 35 orang dari Universitas Mulia dan 15 orang dari beberapa perguruan tinggi lain,” tutur Rickhi.

Seperti dikatakan sebelumnya, Pelatihan Pekerti ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi serta keteramplan mengajar dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Pelatihan Pekerti oleh Prof. Lambang Subagiyo. Senin, 2 Agustus 2021.

Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan ini bukan sekadar menjelaskan bagaimana menjalankan pendidikan dan pengajaran dengan pedagogi. “Anak-anak bisa didorong belajar untuk mampu menggunakan teknologi informasi, mampu menentukan langkah dan sikapnya sehingga kita perlukan pedagogi,” tuturnya.

Menurutnya, mahasiswa saat ini sudah bisa menentukan arahnya, bekerjasama, dan mampu belajar dengan mandiri dengan sesama temannya untuk meningkatkan kompetensinya. “Sehingga bisa kita kondisikan sistem pembelajarannya, yang biasa kita sebut andragogi,” tutur Prof. Lambang.

Meski demikian, Prof. Lambang mengingatkan agar dosen harus bisa menyiapkan pembelajaran pada masa saat ini yang biasanya menggunakan sibergogi. “Karena sudah masuk era Internet. Jadi pedagogi dan andragogi saja tidak cukup. Oleh karena itu nanti akan disampaikan bagaimana menyiapkan pembelajaran daring, menyiapkan instrumen daring,” tuturnya.

Ia berharap, pelatihan ini bisa menghasilkan dosen-dosen yang bisa berkompetisi sesuai dengan kebutuhan zaman. “Kurikulum sudah berubah, tentu kita juga sudah mampu menyiapkan kurikulum yang mampu bersaing dan menghadirkan kompetensi yang dibutuhkan, yang biasanya kita sebut kurikulum Outcome Based Education atau OBE,” ujarnya.

Ia menambahkan, hal yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan kemampuan mahasiswa agar memiliki kemampuan 6C, yaitu Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Computational Logic, and Compassion.

Pada akhirnya, Prof. Lambang berharap usai mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah yang pertama dosen memiliki kompetensi yang baik dalam menyusun instruksional. “Yang kedua, memahami ilmu dalam aspek pembelajaran. Kemudian mampu melaksanakan pembelajaran di kelas, baik secara daring maupun luring,” tuturnya. Selanjutnya, tambahnya, dosen dapat membuktikan keahliannya tersebut dengan dibuktikan dengan sertifikat.

Sementara itu, ketika ditanya media ini, dosen PSDKU Samarinda Univeristas Mulia, Tina Tri Wulansari, M.Kom. mengatakan bahwa motivasi mengikuti pelatihan Pekerti ini adalah ingin mendapatkan ilmu dan berusaha memberikan kualitas sesuai kaidah yang benar dalam pengajaran di kampus.

“Harapannya agar dapat mengimplementasikan keilmuan yang didapat dalam pelatihan ini, mendapat dukungan dalam pelaksanaanya serta tercapai tujuan pembelajaran yaitu menjadikan mahasiswa tidak hanya knowing saja, tetapi juga doing,” tutur Bu Tina, begitu biasa dipanggil mahasiswanya.

Begitu pula yang dikatakan salah satu dosen favorit Prodi Pendidikan PAUD Univeristas Mulia Baldwine Honest Gunarto, M.Pd. “Motivasi saya mengikuti pelatihan ini agar bisa meningkatkan kompetensi profesional sebagai dosen dan kaprodi sehingga bisa meninjau kembali kurikulum yang sudah berjalan agar dapat dikembangkan menjadi lebih baik berbasis Outcome Based Education,” ungkap Baldwine Honest.

Dengan begitu, ia berharap dapat meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan dan pengajaran terutama pada Program Studi Pendidikan PAUD yang dipimpinnya.

(SA/PSI)

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

UM – Lembaga Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Mulia bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman menggelar Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti). Pelatihan direncanakan terjadwal selama 10 hari, 2 – 12 Agustus 2021.

Kepala LP3M Universitas Mulia Richki Hardi, S.T., M.Eng. mengatakan bahwa pelatihan ditujukan dan terbuka untuk seluruh dosen perguruan tinggi, baik dosen muda yang perlu meningkatkan pengalaman dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran, maupun dosen senior yang perlu meningkatkan kapasitas diri dalam mengajar di era disrupsi saat ini.

“Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi serta keteramplan mengajar, dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar mahasiswa,” tuturnya.

Menurutnya, dalam pelatihan Pekerti ini dosen ditunjukkan bagaimana menyesuaikan diri terhadap perubahan paradigma pembelajaran saat ini, baik secara teori maupun konsep dasar. Bagaimana mengenal karakter mahasiswa agar meningkatkan motivasi belajar dan menciptakan pembelajaran yang efektif.

“Dosen nantinya juga mengenal tahapan merancang sistem instruksional, mulai dari menentukan capaian pembelajaran, merancang penilaian dan pembelajaran serta melakukan evaluasi pembelajaran,” tuturnya.

Beberapa narasumber yang turut memberikan pelatihan Pekerti ini sudah tidak asing bagi Universitas Mulia. Di antaranya pernah memberikan pelatihan serupa maupun kegiatan pembimbingan yang diselenggarakan Universitas Mulia.

Di antara narasumber itu adalah Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Mulawarman. Prof. Lambang akan memberikan materi tentang Pengembangan Kurikulum Berbasis OBE dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Pembelajaran Berorientasi Masa Depan (6C, yakni Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Computational Logic, and Compassion) serta Penilaian Hasil Belajar.

Beberapa narasumber lainnya antara lain Dr. Hamdi Mayulu, S.Pt.,M.Si, Dr. Isna Yuniar Wardhani, Dr. Sudarman, S.Pd., M.Pd., Dr. Endang Erawan, Dr. Rahmat Bahtiar, Dr.dr. Endang Sawitri. serta dibantu Tim Instruktur.

Pendaftaran dibuka online di https://bit.ly/daftarPEKERTI-UM dengan biaya Rp. 1juta ditujukan Rekening Bank BNI atas nama YAYASAN AIRLANGGA LP3M UNIVERSITAS MULIA, No.Rekening: 687766766

Fasilitas yang diberikan antara lain Sertifikat PEKERTI, Softcopy materi, dan Pendampingan.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi panitia pendaftaran atas nama Suhartati ( https://wa.me/628152010074 ) atau Nariza ( https://wa.me/6282234852277 ).

Selamat mengikuti pelatihan. Semoga sukses.

(SA/PSI)

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

Pelatihan Pekerti angkatan pertama tahun 2021.

jadwal-pelatihan-pekerti